02

21 3 2
                                    

Happy reading!!

===================

Setiap orang memiliki kesalahan entah itu hal kecil maupun hal besar, tapi setiap orang juga berhak mendapat kesempatana untuk memulai hal yang baru.

Karna cinta dan kasih sayang itu ada dari hati bukan dari materi.

===============

Bel istirahat sudah berbunyi semua siswa siswi berbondong keluar menuju tempat ritual mereka kantin ada juga yang akan ketaman untuk sekedar bersantai.

Tapi tidak dengan gadis cantik ini ia dengan kepala mendongak ke atas berjalan dengan penuh percaya diri.

"Apa lihat?" Ia menghentikan langkahnya hanya sekedar menegur siswi yang terus memperhatikanya itu.

Siswi yang merasa di tegurpun langsung menunduk takut dan menjawab dengan suara kecil.

"Ma-af kak"

"Awas saja jika kau mengulanginya. Matamu ini yang akan aku cabut dari tempatnya! Paham"

"I-iya kak"

"Sana pergi! Kau menganggu pemandanganku saja" tanpa rasa ibu sedikit pun ia dengan kasar mendorong siswi di hadapanya sampai jatuh kelantai.

"Nona Dhea Anggraini!" Suara melengking dari arah belakang Dhea membuat telinganya sakit, ia berdecak pada guru yang tidak tahu malu itu.

"Sial" batinya.

"Sudah ku bilang bukan, jam istirahat ke ruang BK" tegur ibu hasma selaku guru BK di sekolah Citra Bangsa.

"Ahh soal itu aku lupa bu, but thank you karna sudah mengingatkan" Dhea tanpa sopan santun ia meninggalkan ibu Hasma begitu saja.

Ibu Hasma hanya bisa menggeleng kepala merasa sedih dengan siswi kebanggaan sekolah ini. Walau Dhea sangat buruk dalam sikap tapi ia sangat baik dalam pelajaran apapun itu.

"Ohh iya. Apa mereka ada di dalam?"

Sebelum masuk Dhea mempertanyakan mereka kapada Bu Hasma yang ada di belakangnya.

See! bukan kah Dhea itu sangat tidak punya etika?!..

"Masuk saja! Sebelum kesabaranku habis menghadapi mu nona Dhea" sela ibu Hasma dan masuk lebih dulu.

"Ck.. begitu saja marah, jangan marah bu kalau tidak ingin kulit halus mu tumbu keripit" ujarnya dengan mengejek.

Mendengar suara Dhea, serempak dua orang itu berbalik melihat anak gadis yang mereka abaikan selama bertahun-tahun itu. Entah kenapa rasa menyesal terbesit di hati mereka melihat penampilan berantakan anak gadis mereka.

"Ahh ternyata ada tamu rupanya" seakan tidak peduli Dhea mengambil kursi di samping meja ibu Hasma tanpa menegur ataupun menyapa kedua orang tuanya.

"Nak tidak mau memeluk mama?" Salah satu dari mereka menyerukan suaranya, menghampiri anak tunggalnya bermaksud ingin memeluknya.. tapi

"Maaf orang tua saya sedang sibuk, jadi tidak mungkin mereka akan kesini hanya untuk menyaksikan anaknya yang di beri sanksi"

Karma ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang