Chapter 1

11 2 0
                                    

Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah libur pergantian semester. Dan hari ini juga adalah hari pertama bagi Aurora menjadi murid baru kelas XI disebuah sekolah elit didaerah Jakarta. Bukan karena ia pindah rumah atau sebagainya, tapi karena semenjak masuk SMP ia belajar di rumah atau yang biasa kita sebut Homescoling. Meskipun Homescoling Aurora adalah anak yang cerdas, ia sangat mudah untuk menangkap materi yang gurunya berikan. Oleh karena itu ia mulai merengek kepada kedua orangtuanya untuk di pindahkan saja disekolah pada umumnya. Pada awalnya Amira yang tak lain adalah mamahnya menolak keras keinginan Aurora, tetapi tidak dengan Ayahnya beliau menyetujui keinginan Aurora dengan alasan memberi kesempatan agar Aurora bisa bersosialisasi dengan oranglain. Percayalah, Aurora bukan anak yang selalu mudah bersosialisasi dengan lingkungan disekitarnya, ia adalah gadis pintar, cantik, rajin dan sikap dingin yang lebih mendominasinya. Ia akan bersikap demikian kepada semua orang yang hendak mendekatinya, hanya kepada kedua orangtuanya lah ia menunjukan sikap yang mungkin belum diketahui oranglain. Dia Introvert

Pada suatu pagi Amira hendak membangunkan anak perempuannya yang mungkin masih tidur terlelap dikamarnya. Amira melangkahkan kedua kakinya menaiki satu persatu anak tangga. Sesampainya didepan kamar Aurora ia perlahan memutar knop pintu yang masih tertutup dengan rapat. Setelah sedikit terbuka Amira menyembulkan kepalanya kedalam. Saat matanya mulai menatap sekitar Amira tidak menemukan sang anak yang sedang tertidur, tetapi kamar itu terlihat sangat rapi dan terdapat sang anak sedang memakai hiasan pada rambutnya.

"Tumben anak bunda jam segini udah bangun?". Tanya nya dengan senyum manis.

"Eh bunda, iya dong kan sekarang hari pertama aku masuk sekolah". Jawabnya sembari tersenyum tipis.

Amira yang melihat Aurora tampak semangat hanya menyunggingkan senyum bahagianya.

"Yaudah sekarang kita turun dan sarapan ya" Ajak Amira pada sang anak.

Amira mulai melangkahkan kakinya melewati pintu sambil menuruni anak-anak tangga.

"Iya bun" Jawab Aurora sambil mengikuti langkah kaki sang bunda menuruni anak-anak tangga.

Diruang makan sudah terlihat sang ayah yang sedang menatapnya dengan seulas senyum yang tulus. Tak hanya sang ayah disana juga terlihat seorang pemuda tampan yang tak lain adalah Albiansyah Kavaro Sanjaya yang merupakan Kakak pertama dari Aurora. Albiansyah atau yang biasa dipanggil Albi itu tersenyum tatkala melihat adiknya yang berbeda dari hari-hari sebelumnya.

"Sini dong kok malah diem disitu" Ujar Albi ketika melihat Aurora yang masih berdiam diri di dekat tangga.

"Eh abang. Pagi ayah, bunda, abang juga" Sapa Aurora dengan memberikan kecupan di antara pipi mereka.

"Pagi sayang" Ucap mereka serempak

Aurora langsung duduk disamping Albi, begitu juga dengan Amira yang tengah sibuk melayani suaminya.
Seketika suasana menjadi hening, hanya ada suara dentingan ketika sendok dan garpu saling beradu.

"Sayang kamu berangkat bareng abang saja ya. Ayah ada meeting penting hari ini" Ucap Arga---ayah Aurora dan Albi pastinya, sambil meletakan sendok dan garpu ketika makanannya telah habis.

"Enggak yah, aku naik sepeda saja. Lagian sekolahnya juga tidak terlalu jauh dari rumah" Tolak Aurora secara halus agar tidak menyakiti hati sang ayah maupun sang kakak.

"Yaudah tapi hati-hati ya dan kalo ada apa-apa langsung kasih tahu abang ya" Sang ayah langsung berdiri dari duduknya menghampiri kedua anaknya sambil mengelus kepala kedua anaknya dan berjalan menuju Amira yang sedang menatapnya dengan senyuman. Amira mengambil tangan sang suami dan menciumnya yang di balas kecupan hangat didahinya.

AuroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang