Hai... Perkenalkan nama gue Kadita Imira. Gue sering di panggil dita. Gue punya saudara dua. Yang pertama itu abang gue namanya Bima Bromo dan satu lagi adik gue juga cowo namanya Putra Indra.
Abang gue Bima sudah kuliah sekarang dia lagi semester 3 dan sedang menunggu ujiannya. Sedangkan gue kelas 11PA 2 hari ini gue baru masuk sekolah dan yang terakhir itu adek gue putra kelas 10PA 1 tapi gue dan adek gue beda sekolah hari ini dia lagi ikuti mos dari sekolah nya, entahlah itu sangat membingungkan.
Ibu dan ayah gue itu orangtua yang paling sibuk di dunia ini tapi gue gak peduli selagi mereka sayang ama keluarga gue it's okay aja.
Dan juga gue punya teman lebih tepatnya sahabat dekat gue sih. Cuman dianya anggap gue hanya teman aja, gue bingung deh. Oh ya namanya itu Rangga Rinaldi. Dia ini teman kelas gue yang cerewet, bawel entahlah mendeskripsikan nya aja sangat ribet.
Dia ini adalah musuh bebuyutan gue, banyak orang yang bilang kalo gue ama Rangga seperti kucing dan anjing aja, gue sih bodo amat ya. Ini nih yang buat gue suka sama dia, eh suka dalam hal apa itu berbeda dengan kalian pikir. Didunia ini dua jenis suka yang pertama suka dalam artian ya suka aja gak lebih sedangkan suka yang satunya ya suka karna cinta maybe.
Ya gue suka nengok dia karna di satu sisi dia ini baik, care, enak banget dan buat nyaman tapi yang gak gue dari dia itu cueknya, bawel, cerewet macam ibu ibu pasar, ketus lagi. Tapi satu hal yang mesti kalian tau ini nih orang nya tempramer bangat men.
Gue kadang takut liat dia yang begituan kadang kalo gue lagi marahan sama Rangga ya gue gak peduli seberapa besar marah dia.
By the way.. Gue suka sama Rangga itu ya waktu kita mau naik ke kelas 11. disitu rasa gue udah ada dan berbagai pikiran negatif singgah di otak gue banyak hal yang membuat gue resah dan itu sangat menganggu gue entah itu dalam hal apa rasanya gue ingin ini cepat selesai.
semakin gue pikirkan semakin membuat gue gila total. Please deh, ini itu membuatku semakin gila beneran. Gue pernah mencoba satu hal bahwa ini hanya sebuah kesedihan semata saja, karna gue dan Rangga udah setiap hari bersama bagai perangko. Dan itu membuat gue gak suka jauh - jauh dari dia. Gue juga semakin menempel sama dia yang untungnya itu Rangga gak curiga sama kelakuan gue.
Gue bakalan cerita ini di mulai dari gue dan Rangga mau naik kelas. Dimana pada hari itu suasana sekolah ribut karna ujian sudah usai tinggal menunggu hasilnya dan semua siswa bisa bebas kemana saja asalkan tidak boleh keluar dari gerbang sekolah.
Tepatnya di siang hari itu gue dan Rangga berada di kelas, ribut. Itu adalah satu kata yang baru muncul. Guru gak peduli dan ini menjadi kebebasan bagi siswa lain bersorak.
Di sepanjang lorong pasti banyak siswa yang duduk bercerita mau itu cewe dan cowo.
Gue saat ini sedang duduk sendiri sambil melamun soal perasaan gue. Jujur gue bingung ini perasaan apa selama yang gue rasa kan. semakin gue pikirkan membuat gue menjadi bingung. Satu hal yang pasti ini bukan hal yang sepele dan juga hal ini adalah hal terumit yang gue alami secara gue baru pernah ngerasain ini.
Rangga nama cowo yang sedang gue pikirkan. Hal apa yang membuat gue punya rasa sama dia. Setelah gue pikirkan Rangga itu gak ada yang spesial tapi entah apa itu membuat rasa nyaman gue besar.
"woi... Kenapa lo..? Melamun aja?"
"ish.. Apaan Sih... Sibuk banget sama urusan gue.. "
gue liat hanya mengendikkan bahunya.
"kantin yuk.. Gue takut liat lo siapa tau lo lapar dan niat mau makan gue.. "
"iya... Gue pengen makan lo, rasanya gue udah gak tahan lagi. Pengen gue remukkan badan lo itu.. " gue gak tahan nengok dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anggap aja Diary
Teen FictionAnggap aja Diary ini menceritakan kisah seseorang tentang perasaannya pada satu teman cowonya yang sudah bersamanya selama 5 tahun belakangan ini. . . . "sial... Banget sih perasaan gue.. " meninggalkan lapangan basket. . . . . "lo kok berubah sih...