mood

2 1 0
                                    

Mendengar hal itu gue langsung pergi tetapi bukan menuju ke kelas tapi taman belakang yang sering gue dan Rangga kunjungi.

Gue ini kenapa sih. Perasaan gue kalut dan kecewa tapi apa? Apa yang buat gue kayak ginian. Gue harus mastiin ini semua.
.
.
.
.
Sesampainya gue di rumah, gue liat abang gue di ruang tamu lagi nonton basket. Melihat itu gue langsung cemberut.

"lo kenapa, habis di putusin Rangga ya? "

"apaan sih bang, dia kan teman gue... "

"teman atau teman? " apaan sih pertanyaannya itu ganggu banget sih.

"bang gue mau nanya nih"

Hanya gumanan yang menjawab.

"tapi ini bukan cerita gue lebih tepatnya. Ini cerita teman gue tadi dia tanya sama gue cuman gue bingung mau jawab apaan"

"iya apaan sih berbelit amat cerita loh.. "

"hmm.. Gini teman gue ini ragu sama perasaannya. Dia sudah dekat baik sama teman cowonya ini. Semua mereka lalui tapi disaat mereka mau naik kelas dia mulai suka sama teman nya ini. Beberapa hari kemudian dia ini melihat temannya dekat sama cewe lain dan itu membuat dia sedih dan kecewa. Dan dia gak tau ini apa. Dia bingung jadi dia bertanya sama gue bang. Menurut abang gimana? " cerita gue panjang lebar yang sejujurnya itu kisah gue yang gue ubah alurnya biar abang gua gak tau.

Abang gue melirik gue tajam gue yang melihatnya hanya diam. Gue merasa diinterogasi.

"ini lo kan? " buset kok abang gue tau ya. Terpaksa gue jawab bohong takut gue bakalan di buly dan di ejek trus di kasih tau sama ibu lagi. Kan gawat ini.

"en.. Enggaklah bang, kan tadi udah gue bilang cerita teman bang.. " abang gue hanya mengangguk anggukkan kepala. Percaya atau tidak gue bingung.

"kalo soal itu. Lo harus tanya hati diri lo sendiri, pastiin rasa itu gimana. Kadang rasa itu hanya lo gak suka kalo perhatiannya itu kepada orang lain. Dan juga rasa itu karna lo nyaman dan lo gak suka waktu dia hanya fokus sama orang lain lo cemburu, kecewa, dan sedih.. " mungkin yang di katakan abang gue bener gue mesti pastiin hati gue. Tapi gimana caranya?.

"cemburu itu karna lo suka sama dia dalam artian lo cinta sama dia. Melihat dia dekat dengan orang lain, membuat lo gak mood dan sedih semuanya bercampur aduk jadi lo binggung gak tau ini apa. Satu hal yang lo pastiin. Tanya pada diri lo sendiri ini apa. Baru lo tau lo suka atau cinta. " lanjutnya

"ohh.. Gitu ya.. Trus caranya gimana dong buat pastiinnya. Kan bingung"

"itu urusan lo dan hati lo.. "

"ah.. Abang gak bantu.. "

"kakak lagi jatuh cinta ya.. " buset astaga gue terkejut jantung gue jadi dag dig dug kencang.

"apaan sih dek.. Gak usah teriakkan di telinga gue.. Sakit tau ah.. "

"hah..? Kenapa kak Dita.. Lagi pms ya bang? " tanya Putra dan duduk di samping abang gue. abang gue yang sudah fokus nonton pertandingan basket hanya mengendikkan bahunya.

.
.

"apaan sih mereka semua gak ada yang bisa bantuin gue. Ah... Bodo amat, gue mau tidur siapa tau. Mood gue bagus.. "

.
.

Hari ini gue berangkat bersama dengan Rangga dan satu lagi yang buat mood gue langsung hancur sehancur hancurnya di pagi hari.

Di tengah jalan kita menemui kakel semalam dan menjumpai gue dan Rangga. Rangga yang sapa membalasnya dengan senyum gue gak di sapa. Apa gue pohon ya gak dianggap.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Anggap aja DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang