Hari Perjuangan

9 1 0
                                    

Hari yang ditunggu tunggu pun tiba.
Dimana aku akan berjuang untuk ayah ibu.

Aku berangkat dari rumah pukul 02.00 WIB, tapi aku bangun jam 01.00 hehe karena aku harus mandi, sarapan, siapin perlengkapannya, dan tak lupa berdoa. Dan memang pukul 07.00 pun harus sudah sampai ditempat, jika tidak maka didiskualifikasi.

Ketika waktu menunjukan pukul 02.00 akhirnya aku dan keluargaku berangkat.

Di perjalanan, aku tidak bisa tidur, aku hanya memikirkan "apa aku bisa membanggakan ayah dan ibuku?" Sepanjang jalan pun aku terus tertasbih dan bersolawat agar semuanya dipermudah.

Akhirnya aku sampai ditempat pukul 03.30 WIB, dan parkir yang tidak jauh dari tempat tes,karena peserta memang ga boleh parkir di lokasi tesnya. Lalu aku mengajak ayahku untuk pergi ke masjid terdekat, padahal itu jauh sih, tapi gapapa lah ya demi mendapat ridho Allah.

Ketika di mesjidpun seperti biasa aku melaksanakan sunnah, aku berdoa dalam sujudku agar hari ini aku dapat membawa kabar baik untuk keluargaku.
Ayahku rela meninggalkan pekerjaannya, yang begitu penting. Padahal dia adalah seorang ASN, gimana keadaanya harus tetap masuk kerja, tapi itu semua demi aku anaknya.

Di dalam mesjid itupun banyak sekali orang orang yang sedang tidur, dan terbangun ketika aku datang. Dan mereka adalah para peserta tes SPMB pada hari dan sesi itu.

Akhirnya aku pun kembali ke mobil untuk mengganti pakaianku dengan memakai kemeja putih, rok hitam, sepatu hitam dan kerudung putih. Ketika aku datang dari mesjid udah banyak sekali orang orang. ketika aku lihat dari kaca mobil, mereka sedang membaca buku, aku tersenyum dan salut pada pejuang pejuang masa depan itu.

Akhirnya pukul 06.00 aku berangkat ke lokasi tes dengan orang tuaku dari tempat parkiran. Aku gemetaran, hatiku dag dig dug. Rasanya beda sekali jika dibandingkan ketika akan ujian nasional, ini tegangnya 5 kali lipat daripada UN.

Aku pun duduk di kursi yang sudah disediakan dan sudah diurutkan sesuai nomor peserta. Kami menunggu jam 07.00 untuk melakukan verifikasi terlebih dahulu sebelum tes. Aku dengan teman pinggirku pun tidak ngobrol sama sekali, karena kalo tegang ga bisa apa apa kan.Aku cuma bisa berdoa, dan aku banyak mengucap bismillah, Allahuakbar, astagfirullahalajim, dan doa doa pendek lainnya.

Aku melihat orang tuaku sedang tertawa dan asyik foto foto di depan tulisan "Balai Kementrian Keuangan", aku tersenyum dan aku bertanya pada diriku sendiri " apakah jika tesku beres, mereka akan tetap bahagia seperti itu?"

Aku pun sempat mengeluarkan buku materi materinya dalam kantongku, daripada aku bengong mending aku baca buku kan, siapa tau nempel materinya.

Ketika itu aku melihat beberapa orang yang seperti sedang di ospek, tapi bukan ospek mungkin pelatihan sih, dan itu kakak kakak sekolah kedinasan itu, aku tersenyum dan aku bertanya pada diriku " apakah aku bisa seperti mereka".

Ketika waktu sudah menunjukkan pukul 07.00 ,salah satu panitia dari dalam gedung akhirnya keluar mendatangi dan mengarahkan peserta. Kami disuruh tanda tangan dulu pada kolom di kartu peserta.
Akhirnya aku dan teman duduk sampingku adalah 2 orang pertama untuk melakukan verifikasi,kemudian diikuti teman lainnya. Setelah melakukan verifikasi kami masuk ke ruangan tempat penayangan "cara penggunaan sistem CAT" dan disitu banyak banget AC dingin banget, dan kita pun nonton penayangan itu agar nanti kita tau bagaimana penggunaannya.

Setelah penayangan selesai, kami masuk ke ruangan masing2 , ada ruang 1-4, dan aku kebagian ruang 1 di lantai 2 gatau 3 sih. Sebelum masuk ruangan tes, kami diberi kertas buram dan pensil kayu untuk mengkotret,namun nanti harus dikembalikan lagi.

Aku pun masuk ruangan, dan mengucap bismillah, ruangannya cukup besar dan aku dipilihkan oleh panitia untuk duduk di sebelah kanan baris kedua, ya untung aja ga terlalu deket AC, tapi dingin juga sih lama kelamaan.

Kita nunggu sekitar setengah jam untuk melakukan tes ,karena tes dimulai pukul 08.00 WIB

Dari situ aku terus berdoa dan meminta kelancaran sama Allah agar aku dipermudah dalam mengerjakan soal.

Setelah waktu menunjukkan pukul 08.00, akhirnya tes dimulai.

Aku langsung mengetik identitasku, dan bismillahirrahmanirrahim aku klik "mulai tes",pertama aku tes SKD dulu yang terdiri dari TWK( Tes Wawasan Kebangsaan),TIU (Tes Intelegensi Umum) dan TKP (Tes Karakteristik Pribadi)
Kata orang sih yang udah tes, TKP itu sulit. Ahh aku ga percaya.

Akhirnya aku mengerjakan TWK terlebih dahulu, dan soal2nya juga cukup familiar, kebanyakan tentang penerapan, aku pun mengerjakan sangat yakin.Akhirnya aku melanjutkan ke TIU, yang setiap TO online aku ga pernah lulus TIU, eh pas tes kok soalnya mudah, sumpah.
Setelah itu aku beralih lah ke TKP, soal soalnya ga sulit sih cuma agak menjebak aja, jadi bacanya harus teliti.

Ketika aku beres mengerjakan SKD, langsung lah ketik "selesai" biar bisa lanjut TPA TBI, aku ucapkan bismillah terdahulu.

Pas di klik "selesai"

Nilai TWK ku 75, TIU ku 85, TKPku 141

Karena ambang batasnya itu TWK 75, TIU 80, dan TKP 143

TKP KU KURANG 2 DONG

AKU DISITU UDAH DOWN DOWN BANGET, HATIKU HANCUR SEHANCUR HANCURNYA, AKU NANGIS, AKU GA NGERTI LAGI, KENAPA HARUS BEGINI? AKU KECEWA SAMA DIRIKU SENDIRI, AKU UDAH BERJUANG TAPI HASILNYA SEPERTI ITU. AKU GA SANGGUP BUAT NGELIAT EKSPRESI WAJAH ORANG TUAKU GIMANA. KARENA DILUAR GEDUNG ORANG TUA LIAT PERANGKINGAN SKOR YANG DITAYANGIN PAKE LAYAR INFOCUS, SETIAP AKU JAWAB 1 SOAL ITU KELUAR NILAINYA.

Akhirnya aku lanjut ke TPA( Tes Potensi Akademik) dengan perasaan sangat kecewa, sedih, pokonya campur aduk. Ketika aku mengerjakan TPA pun aku asal klik aja jawabannya, karena percuma kalo TPA lulus, tapi TKP ga lulus tetep ga bakal lulus tahap perangkingan dan tahap selanjutnya ,jadi aku asal klik aja.
Aku udah bodo amat.Padahal kalo diliat liat soal soalnya itu ga terlalu sulit.

Dan akhirnya aku beres ngerjain TPA, aku ga liat skornya berapa, aku udah bodo amat. Akhirnya aku lanjut ngerjain TBI(Tes Bahasa Inggris), aku juga sama disitu udah bodo amat, aku asal klik aja, karena ya udah ga bakal lulus , TKPnya juga udah kurang.Udah down duluan dong kan. Padahal itu soal TBI kalo dipikir pikir gampang, cuma ya aku aja udah down duluan. Yang aku pikirin cuma "aku udah ngecewain orang tuaku"

Akhirnya bereslah tes itu, aku keluar ruangan dengan mata berkaca-kaca, aku ngehampirin papah aku yang udah nunggu didepan gedung dengan wajah memelas dengan menampilkan senyuman, tapi ibuku nunggu di mobil dengan adikku.
Aku ga sanggup sebenarnya melihat mereka kecewa, aku dijalan menuju parkiran pun masih nangis.

Akhirnya ketika di mobil aku nangis lagi, kalo bahasa Sunda "cecegukan" .Aku ga kuat lagi, orang tuaku berusaha nenangin aku .Ya gimana bisa tenang, AKU GAGAL.
PERJUANGANKU SIA SIA selama ini. Mereka bilang " gapapa nak, ibu sama ayah cuma minta sama Allah dikasih yang terbaik, mungkin rezeki kamu bukan di STAN"

Akhirnya aku memberi tau teman temanku, karena sebelumnya mereka udah nanyain gimana hasilnya.
Ketika aku kasih kabar bahwa AKU GAGAL, mereka kaget dan terus ngasih support padaku, mereka nenangin aku. Tapi saat itu, aku belum bisa.Belum bisa Nerima kenyataan, sulit banget buat ikhlasin semua itu.

Dan sampai rumah pun aku masih nangis, dan malamnya pun aku masih nangis.

"Aku ga nyangka aja, kenapa aku bisa gagal?
Aku tuh ga bodoh kenapa aku gagal?
Aku rajin kenapa aku gagal?"

Aku sempat bertanya tanya seperti itu pada diriku sendiri:')

Cerita GagalkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang