Sebuah pertanyaan yang timbul dalam diri ini.
Pertanyaan :
"Gue adalah seorang akhwat/cewe yang diem-diem menyimpan perasaan kepada seorang ikhwan/cowo, gue juga berharap banget kelak dia lah jodoh gue."
Dosa ga sih gue terus memikirkannya? Pas selagi gue sendirian yang meminta dia buat jadi jodoh gue. Apa itu termasuk sebuah dosa?
Jawaban :
"Cinta adalah sebuah perasaan yang datang dengan sendirinya (tidak bisa ditolak dan diluar kemampuan "ikhtiar" setiap insan)."
Saran saya untuk ukhty sih.. ungkapkan aja perasaan ukhty dan keinginan ukhty itu melalui salah satu keluarga ukhty dan temen deket ukhty kalo itu susah buat ukhty, ukhty cukup kasih tau saya nama dan alamat ikhwan itu. Dan perlu diketahui, bahwa islam tidak pernah mengharamkan cinta. Islam hanya melarang kemaksiatan dan penyimpangan (berbasis PACARAN) yang dilakukan atas nama CINTA.
"Pertanyaan yang menurut gue sih sangat mengagumkan. Menunjukan bahwa masih ada aja akhwat muslimah yang sangat peduli dengan agamanya. Ia khawatir and gelisah sama perasaan cintanya akan menodai and menjauhi dirinya dari Allah sampe-sampe demi itu, ia merasa harus menanyakan prihal perasaannya itu kepada seorang ulama."
Bandingkan dengan akhwat zaman now lainnya, yang jangankan gelisah karena perasaan, sudah pacaran, teleponan, ketemuan, mereka tetep ngerasa santai and masa bodo. Lebih parahnya lagi malah dengan bangga mereka memamerkan kemesraan ''haram'' mereka distatus dan foto-foto di sosmed mereka. Mereka lupa bahwa sifat wanita yang paling diharapkan Allah, Rasulullah and calon suami mereka adalah sifat "IFFAH" dan "HAYA" (pemalu).
Apa itu sifat iffah?
"Iffah adalah bentuk masdar dari affa-ya'iffu-iffah yang berarti menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak baik."
Apa itu sifat haya?
"Haya adalah salah satu kunci keutamaan, sebab rasa malu membuat muslim bersikap hati-hati untuk tidak berbuat maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya.''
Semoga kita senantiasa memiliki sifat IFFAH dan HAYA😉❤
Tetap istiqomah dalam berhijrah yaa ukhty wa akhy❤❤🙏
