"BANGSAT SIALAN LO" teriak raffa.
Sekarang waktu jam istirahat,siswa yang masih ada di kelas hanya bisa menghela nafas dan elus dada.
Suara yang melengking yang mampu membuat telinga tuli seketika selalu terdengar dari mulut raffa.
"Apaan sih beb" tanya gilang santai.
Raffa memandang marah.dia menunjukan vidio di hpnya tepat di depan wajah gilang.
"Lo nonton vidio kayak gini,ya ampun raffa lo itu masih kecil" ucap gilang dengan tampak tak percaya.
"Gak usah lebay lo,lo kan yang ngirim vidio ini"
"Bukan gue"
"JIKA BUKAN LO SIAPA LAGI"
"Iya itu dari gue,itu tuh buat bingbingan untuk lo" ucap gilang nengaku.
"Gue gak butuh kayak ginian"
Parhan yang sudah bosan melihat pertengkaran seperti ini.dia dengan cepat menarik tangan raffa ke luar kelas.
Parhan mengajak raffa ke kantin.mendengar suara cempreng raffa selalu membuat perutnya lapar.
"Lo duduk gue aja yang pesan" ucap parhan.
"Kenapa gak sekalian aja lo yang bayar"
"Banke" umpat parhan dan pergi memesan makanan.
Tak butuh waktu lama.parhan datang dengan membawa dua piring batagor.
"Makasih parhan" ucap raffa saat parhan memberikan batogornya.
Mereka makan dengan tenang.hingga tak terasa makananpun habis.
"Nikmatnya" komentar raffa."akan lebih nikmat lagi kalau lo yang bayarin"
"Jangan kuatir gue yang akan bayarin" ucap gilang menghampiri dan merangkul bahu raffa sok akrab.
"Serius lo"
"Yaiyalah,lagian dompet gue gak setipis dompet lo" ejek gilang.
"Sayangnya gue gak punya dompet"
"Dasar anak kismin"
Raffa tidak peduli,kali ini dia tidak akan marah dulu,karena gilang akan membayakan makanannya,lumayan uangnya bisa di simpen.
"Balik ke kelas yuk" ajak raffa parhan mengaguk.
Sebelum parhan pergi,parhan bisa melihat gilang mengedipkan sebelah matanya menggoda.
Namun parhan mencoba mengabaikannya.tidak untuk saat ini.
..
"Gue nebeng yaaa"
"Emang lo kenapa"
"Ngirit uang" cengir raffa.
"Ngirit sih ngirit tapi...jangan ngerepotin gue juga kali ahhh"
"Jadi lo gak mau nganterin gue...yaudah gak usah" ucap raffa sok marah.
"Yaudah masuk"
"Makasih parhan"
Parhan hanya memutar bola matanya malas.sebenarnya dia juga tau,raffa tidak akan bisa marah padanya
Raffa itu anak kere yang banyak membutuhkan bantuan.
"Mau masuk dulu" tawar raffa saat di depan rumahnya.
"Gak perlu,ritip salam aja buat bunda"
"Oke sip,hati-hati di jalan"
Parhan mengaguk dan pergi.
"RAFFA PULANG" teriaknya saat masuk rumah.
"Udah makan belum" tanya bunda raffa.
"Bun kapan aku di kasih mobil" raffa menjatuhkan tubuhnya ke sofa keluarga.
"Dapetin dulu juara satu"
"Bunda tau kan,otak raffa itu cuma nyampe pringkat 13"
"Makannya kamu harus rajin belajaran" bunda mulai mengoceh.
"Butek otak aku"
"Apa perlu papa,panggil guru les" ucap papa menghampiri.
"Papa....papa mau nyiksa aku ya" ucap raffa tak terima.
"Cita-cita kamu mau jadi apa"
"Bos" jawab raffa cepat.
"Bos apa"
"Bos uang"
Papa menyentil hidung raffa gemas."bun jangan sampai perawan kita keluar malam mulai sekarang" ucap papa dan pergi.
"PAPA AKU BUKAN PERAWAN" teriak raffa.
..
"Siapa sih" kesal raffa.
Pasalnya saat ini raffa sedang kesal karena no tak di kenal terus terusan memanggilnya.
Raffa sudah berkali-kali menolak,tapi orang itu masih terus memanggilnya.
Dert..dert..dert..
Oke raffa sudah tidak tahan lagi."hallo"
"Lagi apa?"
Suara itu raffa mengenalnya."tau no gue dari mana lo"
"Grup kelas lah"
"Hupus gak"
"Lo itu harusnya senang gue nelpon lo"
"Jika itu yang nelpon lo,maka sebentar lagi bakal datang ke burukan ke gue"
"Gue di depan rumah lo"
"APAAA"
"Malah teriak bukain pintunya sekarang"
"Lo b-becandakan"
"Yaudah kalo lo gak percaya"
Tak lama kemudian.
"RAFFA TURUN SEKARANG!!"teriak bunda di lantai satu.
Raffa dengan cepat turun.dan--
"ELOOO" tunjuk raffa pada gilang yang sedang duduk di ruang tamu."Hai raffa" sapa gilang lembut
Happy reading....
KAMU SEDANG MEMBACA
my enemy
Romanceahh.ahhhhh...aghhhh...ouh...lebih dalam.....ahhhhhh... mata raffa membulat melihat vidio yang baru saja di putarnya.perasaan dia tidak menyimpan vidio seperti ini. "GILANG BANGSAT LO,VIDIO APA INI" ❕dewasa boysloveboys