His Only Lover - 01

14 7 15
                                    

Dari awal aku melihatmu, begitu banyak misteri di dalam dirimu yang memikat diriku untuk mencoba mendekatimu.


"Gue ga peduli lagi sama dia! Pokoknya lihat aja, gue bakal dapat cowok yang lebih keren daripada dia!" seru cewek itu dan kembali menambah minuman alkohol dan meminumnya.

"Btw lu udah mabuk bego! Udah, cukup. Badan lu tuh berat, kalo lu pingsan disini kasihan kita-kitanya yang angkat lo," ucap seorang cewek yang bernama Cindy.

"Udah, lupain aja tuh cowok brengsek. Lo ga pantas buat dia," tambah cewek lain yang bernama Tiffany yang duduk di samping cewek yang sudah mabuk itu.

"Lagian juga, dari awal kan gue udah bilang sama lo dia brengsek. Lo ngeyel mau pacaran sama dia, akhirnya lo yang sakit hati di khianatin sama dia," ucap cewek lainnya bernama Rachel.

"Girls! Bahaya! Ada beberapa polisi datang!" seru seorang cewek lainnya bernama Gina yang tiba-tiba datang mendobrak ruang VIP itu.

"APA?!" jerit keempat cewek itu.

"Buruan kabur! Kalau ketahuan kita masih SMA bisa mampus kita!" jerit Gina.

Mereka berlima pun kabur lewat jalan belakang yang memang di sediakan oleh pihak clubbing tiap kali ada petugas yang datang memeriksa clubbing. Sementara teman mereka yang satu itu masih setengah mabuk.

"Tiffany, gue nginap di rumah lo dulu dong, bau alkohol gue! Bisa mampus gue kalo ortu gue tau," ucap Cindy.

"Gue juga, Tiff!" tambah Gina.

"Gue juga nginap di rumah lo ya Tiff, gue bilang sama ortu gue kalau gue kerja kelompok di rumah lo nanti besok baru pulang," tambah Rachel.

"Yodah, yodah! Masuk cepet ke mobil, kita ke rumah gue. Dasar manusia-manusia laknat," cibir Tiffany.

Rumah Tiffany memang paling aman untuk di jadikan rute kaburnya mereka berlima. Tiffany tinggal sendirian bersama pelayan-pelayan di rumahnya. Orangtua Tiffany sudah lama cerai sejak dia kelas 5 SD. Ayahnya Tiffany tinggal di Jerman menjalankan bisnis keluarga tapi sesekali pulang ke Indonesia melihat putrinya. Begitu juga dengan ibunya Tiffany, tapi ibunya Tiffany tinggal di Amerika. Tiffany punya seorang kakak laki-laki yang saat ini sedang kuliah di Inggris. Sehingga hanya Tiffany saja yang tinggal di rumah itu beserta pelayan-pelayan rumah itu. Tiffany mengikuti ayahnya sehingga nama marganya sesuai dengan marga ayahnya, Tiffany Ford.

Cindy Tan, cewek campuran Tiongkok ini berasal dari keluarga yang harmonis dan dia anak satu-satunya di keluarga Tan. Jadi tidak heran ia sangat manja dan paling feminim diantara kelima cewek itu. Dia sangat ramah dan baik, tapi kalau ada yang mengganggunya dia bisa berubah jadi kejam.

Rachel Caelan, berasal dari keluarga yang baik-baik juga. Punya kakak perempuan tapi sedang kuliah di Australia. Rachel paling begal daripada lima orang lainnya dan gayanya memang sedikit tomboy karena dia memang dekat sekali dengan ayahnya sehingga ia tumbuh menjadi anak perempuan yang kuat dan sedikit tomboy.

Gina Michelle, berasal dari keluarga yang kaya juga. Tapi, ibunya Gina sudah meninggal waktu Gina masih kelas 3 SD, lalu ayahnya menikah lagi dengan wanita lain yang menjadi ibu tirinya Gina. Gina benar-benar tidak betah berada di rumah setiap kali ada ibu tirinya itu. Gina hanyalah anak tunggal, tapi sekarang dia menjadi kakak karena dia punya seorang adik tiri hasil pernikahan kedua dari ayahnya. Adiknya masih kelas 4 SD dan Gina sangat benci melihat adik tirinya itu karena wajahnya persis seperti ibu tirinya. Ibu tirinya juga tidak terlalu baik memperlakukan Gina. Setiap kali ayahnya perjalanan bisnis, ibu tirinya pasti akan membuatnya kesal dan marah.

Yang terakhir ialah, cewek yang mabuk tadi. Namanya adalah Clara Nathania. Clara memiliki kedua orang tua yang kaya raya. Tapi sayangnya kedua orangtuanya itu tidak harmonis. Mereka sudah lama berpisah ranjang, dan demi nama baik perusahaan dan agar supaya harga saham perusahaan tidak turun, mereka tetap terlihat seperti pasangan suami istri yang serasi. Padahal semuanya palsu, sebenarnya mereka sudah diam-diam menggugat perceraian, tapi mengingat perusahaan yang di pimpin keduanya pun tetap berusaha terlihat serasi walau kenyataannya mereka tidak tinggal bersama.

Alasan kedua orangtuanya Clara berpisah itu karena ayahnya Clara punya seorang simpanan, sedangkan ibunya Clara juga punya simpanan yaitu mantan pacarnya sewaktu ia masih muda dulu. Kedua orangtua Clara menikah bukan karena cinta, tapi karena tuntutan kedua keluarga mereka yang ingin bekerjasama untuk semakin lebih kaya. Masing-masing hidup dengan simpanannya sementara Clara di biarkan sendirian tinggal bersama kakek dan neneknya.

Clara pun masuk ke sekolah milik ayahnya dan bertemu Tiffany dan Gina yang tidak beda jauh nasibnya seperti dia, broken home. Sedangkan Cindy dan Rachel mereka memang tidak broken home, tapi mereka sahabat yang baik dan sudah lama bersahabat dengan Tiffany dan Gina sejak mereka SD.

Mereka pun sering pergi clubbing bersama. Mereka masuk sekolah seperti biasa, tidak banyak tingkah di sekolah kecuali kalau ada yang cari masalah duluan sama mereka. Mereka adalah para cewek yang paling di takuti di sekolah selain paling cantik dan populer.

"Oke, udah sampai. Eh, Gina dan Rachel lu berdua bopong tuh si Clara. Udah pusing dia ga kuat jalan sendiri. Gue mau ke dalam dulu bilang pelayan siapin tempat tidur yang gede buat nampung lu semua," ucap Tiffany.

"Oke."

"Gue ngapain?" tanya Cindy.

"Ambilin air putih buat Clara," ucap Rachel.

"Oh, okok."

Mereka pun masuk ke dalam rumahnya Tiffany dan membaringkan Clara di sofa ruang tamu. Kamarnya Tiffany berada di lantai dua jadi mereka harus menunggu Clara sadar baru membantunya jalan menaiki tangga.

"Nih anak kebanyakan minum," cibir Tiffany.

"Haruskah kita beri pelajaran sama brengsek itu?" tanya Gina sambil mengedip-ngedipkan matanya.

"Ya, memang salahnya si Clara yang tetap ngeyel suka sama cowok brengsek kayak gitu. Tapi gue nggak suka kalau dia sampe bikin sahabat gue nangis," ujar Rachel.

"Lo pikir lo pacaran sama dia bisa ngubah sifat jeleknya itu hah?! Akhirnya lo sadar kan kalau usaha lo juga sia-sia," seru Tiffany.

"Mulai lagi deh sifatnya Tiffany yang terlihat kejam tapi sebenarnya sayang," kekeh Cindy.

"Tiffany! Huhu! Gue... Gue... Gue ga mau jatuh cinta lagi," ucap Clara sambil menangis.

"Udah, udah. Jangan gitu, lo hanya salah dalam memilih cowok," ucap Tiffany menghibur kemudian memeluk sahabatnya itu.

"Btw minum nih air putih banyak-banyak! Jangan mabuk over dosis lagi," cibir Cindy.

"Iya, capek tau bopong lu dari tempat clubbing!" sahut Rachel menambahkan.

"Hahahaha, mampus. Btw makasih gaes udah hibur gue mau temani gue curhat di club walaupun dengan kondisi sedikit mabuk," ucap Clara sambil nyengir.

"Sedikit pala lu, udah mabuk elu bego!" cibir Gina.

"Yodah, kuy bobo besok pagi harus sekolah wahai para pelajar!" seru Tiffany.

"Yaelah, elu juga kebiasaannya tidur di kelas," cibir Cindy.

"Udah diam. Saatnya tidur, girls!"

Hello!
Ini cerita pertama aku, semoga kalian suka ya! Berikan aku vote dan komentar kalian ya! Kalau ada saran boleh tambah ketik di kolom komentar.

Salam!
K.S

His Only LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang