Tidak ada yang tahu kapan kita akan bertemu dengan orang-orang yang tidak akan bisa kita lupakan.
●
Pagi telah tiba, para gadis-gadis remaja itu pun akhirnya terbangun dari mimpi mereka. Mereka berlima segera bersiap-siap untuk ke sekolah. Untungnya rumah Tiffany punya kamar mandi lebih dari tiga sehingga mereka tidak perlu mengantri untuk mandi.
"Jangan pake itu, jam pertama bakal ketemu bu Tina," ucap Rachel menghentikan Tiffany yang baru saja mau memakai liptintnya.
Bu Tina adalah guru killer yang tidak suka melihat murid-murid perempuan memakai liptint, lipgloss, apalagi lipstick. Kalau ketahuan biasanya akan di berikan nilai minus 5. Itulah sebabnya banyak murid-murid perempuan di sekolah mereka tidak terlalu senang dengan guru mereka yang satu itu.
Bahkan jam pelajarannya bu Tina, rok harus di bawah lutut, dilarang pake baju ketat, dilarang memakai polesan make up apapun, rambut harus diikat, sepatu harus hitam, kaos kaki harus putih, dilarang memakai perhiasan kecuali jam tangan, dan kuku tidak boleh diwarnai.
"Oh iya gue hampir lupa. Untung lo ingatin," ucap Tiffany lalu meletakkan kembali liptintnya di dalam laci meja riasnya.
"Lagian lo juga cantik tanpa riasan kok Tiff," balas Rachel.
"Makasih, aku memang cantik dari lahir," jawab Tiffany pede.
"Dih. Alay lu, sok-sokan pake kata 'aku' segala pula," cibir Rachel.
"Hahahahaha!"
"Udah pada siap nih?" tanya Gina.
"Nggak, tuh si Clara sama Cindy masih ganti baju di kamar sebelah," jawab Tiffany.
"Btw gue malas banget sama bu Tina, berasa kek lagi masuk sekolah tahun 80an," ucap Rachel malas.
"Iya, ga boleh inilah, itulah. Kenapa ga sekalian bungkus satu badan pake kain 30 lapis," cibir Tiffany.
"Bolos aja gih," sahut Cindy yang keluar dari kamar sebelah.
"Bolos pala lu, sekali bolos aja udah dapat surat panggilan," cibir Gina.
"Udahlah. Hadir aja pelajarannya dia, pelajaran lain ga usah hadir," sahut Clara.
"Hahaha gue setuju," tambah Tiffany.
Mereka pun pergi ke sekolah naik mobil sportnya Tiffany, Ferrari. Setiap hari selalu menjadi sorotan utama para murid di sekolah. Mereka tidak berpenampilan paling mewah, cuma tetap terlihat mencolok karena penampilan mereka yang sedikit melanggar aturan.
"Wah, wah, wah! Lihat nih cabe-cabe dekil! Sungguh sangat jelek untuk dipandang," ucap Tasya, cewek paling sok cantik di sekolah karena ayahnya pejabat tinggi yang juga kaya. Selain itu ayahnya juga termasuk salah satu yang memberikan dana besar di sekolah mereka.
Tasya bersama gengnya yaitu Helen, Siska, Luna, dan Della selalu bersaing dengan Tiffany. Mereka hanya tidak suka melihat Tiffany dan sahabat-sahabatnya menjadi yang terpopuler di sekolah mereka. Karena kekuatan mereka yang sama-sama kaya sehingga Tasya menjadi jengkel dan ingin menjadi lebih dari Tiffany.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Only Lover
Teen FictionKevin adalah cowok paling populer di sekolah karena selain tampan, Kevin sangat berbakat dalam bermain musik. Bahkan banyak tawaran dari dunia musik yang menginginkan Kevin untuk secepatnya masuk ke dunia musik ketika dia lulus sekolah nanti. Tapi t...