🌸part 03🌸

5.8K 384 3
                                    

🌸Malapetaka🌸

waktu sudah menunjukan malam hari, Afida menelusiri jalanan sepi, dia baru saja pulang dari rumah Dinda.

sebenarnya tadi Afida di antar oleh Firman, suaminya Dinda. namun ditengah jalan mobilnya mogok, terpaksa Afida jalan kaki, karna tempat mogoknya mobil Firman tak jauh dari rumahnya.

Sebenarnya Firman memaksa untuk mengantarkan Afida ke rumah karena takut terjadi apa-apa terhadap adik nya itu.

Firman adalah kakak kandung Afida yang menikah dengan sahabat nya sendiri.

Saat Firman memaksa, Afida menolak keras dengan alasan Firman harus cepat ke bengkel agar cepat pulang, agar Dinda tidak sendirian di rumah.

Lagi pula, besok pagi-pagi buta sekali Firman akan pergi ke rumah mertua nya yang tinggal di Bandung karena ada acara keluarga.

malam ini begitu sepi, wajar saja karena hari sudah malam hari, Afida berjalan sembari berdzikir meminta perlindungan dari Allah.

Saat Afida tengah berjalan tiba-tiba seseorang memeluknya begitu erat, Afida kaget bukan main. dengan refleks Afida menghempaskan lengan kekar yang memeluknya.

semakin Afida berontak semakin erat pula pelukan di tubuhnya.

"Zahra," terdengar seseorang bergumam di belakangnya.

"tolong lepaskan," Afida tidak bisa melihat siapa yang tengah memeluknya dikarena kan orang tersebut memeluk nya dari belakang. yang bisa Afida lakukan hanya memberontak berusaha melepaskan lengan kekar di tubuhnya.

"zahra aku merindukan mu," terdengar lirihan di telinga Afida.

Bau alkohol sangat menyengat masuk ke dalam rongga hidung Afida.

Afida hanya mendengar sebuah gumaman yang tidak jelas dari pria yang tengah memeluknya

"tolong lepaskan," Afida berusaha melepaskan pelukan nya.

alih-alih melepaskan pelukannya, pria tersebut malah membawa Afida kedalam mobilnya.

Afida terus berontak tapi apa daya kekuatannya tak sebanding dengan pria yang tengah menariknya kedalam mobil.

Tubuh Afida di masukkan kedalam mobil, saat Afida berusaha membuka pintu mobil, pria tersebut menguncinya.

"kamu tidak bisa pergi dariku zahra," ucap pria tersebut terdengar jelas oleh Afida.

"saya bukan zahra. tolong lepaskan saya," lirih Afida.

"kamu tidak boleh pergi lagi," ucap pria tersebut memegang pergelangan tangan Afida hingga menimbulkan kemerahan disana.

Afida terus memberontak, tanpa di sadari air matanya mengalir begitu saja.

Afida sangat ketakutan saat ini, berteriak pun percuma karena tidak akan ada yang bisa mendengar.

Pria tersebut menempelkan bibirnya di bibir Afida dengan cepat Afida menutup bibirnya dengan tangannya.

Afida menggeleng keras, sungguh dia sangat takut saat ini.

pria tersebut terus berusaha melepaskan lengan Afida di bibirnya, namun tiba-tiba beberapa orang mengetuk kaca mobil tersebut.

Afida melihat orang-orang yang dia kenal, disana ada satpam komplek dan beberapa warga mengetuk kaca mobil tersebut.

dengan kembalinya kesadaran nya, pria tersebut memicingkan matanya melihat wanita dihadapan nya.

pria tersebut membuka pintu mobil, tak lama seseorang memaksanya keluar dengan mencengkram jasnya.

Mata Hati ( Tahap Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang