Bagian 2

6 1 0
                                    

“Assalammu’alaikum, mba?” Kia baru saja sampai rumah dan ya, tapi lagi dan lagi hanya ada Mba Siti dan supir. Entah papah dan mamah kemana.

“Kapan bisa adem suasana rumah kalo kumpul aja jarang” gumam Kia ketika masuk ke area dapur mencari Mba Siti.

“Waalaikumsallam Ka. Kenapa? Ibu belum pulang. Bapak tadi jam 3 pulang, tapi pergi lagi bawa koper ka. Dines lagi kayaknya” tanpa ditanya, Mba Siti pun berceloteh saat melihat dari raut wajah ku.

Sambil membuka kulkas, mengambil buah dan susu lalu gelas di rak, Kia mendengarkan penjelasan si Mba. “Sudah biasa , Mba” Senyumku pahit.

“ Aku ke kamar dulu mba.” Dengan membawa segelas susu dan semangkuk buah naga di tangannya, Kia masuk kamar dengan perasaan tidak bisa ditebak, emosi sedang menyerangnya.

“Kenapa harus Kia Ya Allah. Kenapa?” tak terasa mulai menitik pelan air mata dipelupuk mata yang dicoba ditahan. 

“..Kia gak bisa jalaninnya” emosi kembali ke dirinya, hanya nangis yang bisa membuat nya lebih merasa tenang. Setelah masalah di sekolah tadi berakhir dengan pengurangan poin, pulang ke rumah kosong, apa lagi setelah ini?

Drrrt..drtt….

“You know me so well, Den” Kia bergumam ketika nama Dena terpampang di HP nya.

“Assalammu’alaikum, Dena mau nanya. Kia kenapa tadi sampe dipanggil Bu Iren? Bikin masalah apa? Masa iya, paginya Dena trus siangnya Kia. Pasti pengurangan poin ya kan? Jawab!” Dena langsung menyerbu dengan bederet pertanyaan.

“Waalaikumsallam, pertama iya Kia di panggil Bu Iren, karena ketahuan berduaan sama Malik di taman, padahal ga ngapa-ngapain, kita cuman kenalan. Kedua, iya lah poin langsung minus. Den, Kia mau nangis!” Kia tetap menjelaskan ke Dena walau suaranya sudah serak.

“Ya Allah, kenapa kalian bisa berduaan ? ceritain detail nya. Dan Malik itu siapa? Dena tau Kia pasti sekarang lagi nangis dan habis nangis, sayang nya Dena jangan nangis terus ah!” Hibur Dena, “…Nanti cantiknya hilang hihi” memang penenang di kala suntuk dan emosi ya cuman Dena, menghibur setiap saat.

“Ya tadi Kia lagi bete aja di kelas, trus ke taman, eh tiba-tiba Malik nyamperin Kia. Trus ya kita kenalan aja, habis itu Bu Iren tiba-tiba teriak, kita dibawa ke ruang BK, disidang ditanya-tanya, mau jelasin kayak apa juga Bu Iren tetep gak akan percaya, poin tetep aja kena. Kesel banget, selebay itu sih sekolahan. Dan, Malik itu, anak baru pindahan dari Malang, sekelas sama cowo mu, Dion”.

“Woww…. Sepertinya ada yang sedang menjadi incaran anak baru nih, cihuyyy! Kia sayang, pasti keadaan rumah lagi kosong ya? Soalnya Kia begini tuh pasti karena itu juga kan jadi emosinya kepancing” Dena selalu mengerti keadaan genting seperti ini, memang dial ah penyemangat sesungguhnya.

“Iiiih Dena, kenapa jadi incaran sih. Iya biasalah rumah kosong, padahal Kai juga sampe tadi udah jam 6 tapi gatau deh pada kemana.” Sesi curhat telah tiba. Biasanya, Kia curhat bisa sejam lamanya dan sudah pasti berakhir mata sembab.

Setelah sejam lamanya berbincang dengan Dena, Kia bergegas mandi lalu merapihkan kamarnya yang lumayan berantakkan. Tak terasa ternyata sudah jam delapan malam, Kia memutuskan untuk ke bawah makan malam. “Mba! Ini belum ada yang pulang juga?” Tanya Kia sambil menuangkan nasi ke piringnya.

“Belum, ka” jawab Mba Siti sambil mencuci piring, Kia pun melihat jam dan ternyata sudah jam setengah 9 malam tapi belum ada tanda-tanda Mamahnya pulang.

Sambil makan, Kia melamunkan keadaan keluarganya yang jauh dari kata harmonis.

Bahagia? Itu mimpinya dari dulu hingga sekarang yang belum terwujud untuk memiliki keluarga bahagia. Kia cuma ingin mamah dan papahnya lebih pengertian dan memberikan waktunya walau sebentar untuk keluarga. Tapi ya itu hanya mimpinya, semua hanya ada dalam mimpi mu Kianara.

“Mba, Kia balik ke kamar ya. Selamat malam!” sambil berlari ke arah kamar dengan menahan air matanya.

“Kaka! Kok makanannya ga di habisin? Loh udah hilang aja”.

Drrt…drttt

Kia, mamah ga pulang. Pasien banyak.
Selamat tidur, anakku.

“Lagi dan lagi hanya sekedar SMS sampe gak punya waktu buat nelfon anaknya kali ya haha…” keluh Kia.

~~~

Next part yaa!

Votenya jangan lupa guys ❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAHABAT HIJRAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang