Tok...Tok...Tok
Terbukalah pintu tersebut dan menampakan seorang namja bantet dengan wajah yang mengantuk.
"Hmm? Papih berantem lagi ya sama
Mamih?" tanya namja tersebut yang
bernama kim jimin."Ya gitu deh cuman gara - gara panci kesayangan mamih papih rusakin jadi mamih gak mau tidur sama papih sampai papih beliin yang baru" kata papih jimin yang bernama kim namjoon.
"Papih yang sabar ya" ucap jimin sambil mengelus bahu namjon. Dan namjon hanya mengangguk sebagai jawaban.
Dan keluarlah seorang namja pucat dan bermata sipit yang bernama kim yoongi.
"Eh, papih kenapa ada disinih?" tanya yoongi.
"Biasa hyung mau numpang tidur papih berantem lagi sama mamih cuman gara - gara panci doang" ucap jimin sambil menatap yoongi."Oh, yaudah masuk aja pih yoongi masih ngantuk" ucapnya sambil berjalan masuk kedalam kamarnya.
"Yaudah pih masuk yuk udah malem besok papih harus minta maaf sama mamih dan beliin panci baru" ucap jimin sambil menarik namjoon masuk kamar. Dikasur sebelah kanan yoongi sudah mengarungi mimpinya, dan tempat tidur jimin disebelah kiri dan jimin memutuskan untuk tidur satu kasur sama yoongi membiarkan namjoon tidur ditempat tidurnya.
"Papih tidur dikasur jimin aja biar jimin tidurnya sama yoongi hyung" ucap jimin sambil berjalan kearah kasur yang yoongi tempati.
"Yoongi hyung" ucap jimin sambil menepuk - nepuk bahu yoongi.
"Hmm"
"Hyung geseran dong jimin mau tidur disini kasurnya jimin buat tidurnya papih"
"Hmm, yaudah sinih biar hyung peluk"
Jimin pun berbaring di sebelah yoongi dan menghadap namjoon yang masih terjaga nunggu jimin tidur. Melingkarlah sebuah lengan berkulit pucat tersebut dipinggang sampai perut jimin. Jimin yang melihat itupun hanya bisa tersenyum.
"Jaljayo hyungie, jaljayo papih"
"Hm jaljayo" ucap namjon karena yoongi sudah tidur dari tadi. Setelah jimin menutup mata lantas namjoon pun mendekat untuk mencium kening mereka berdua dan kembali kekasur jimin bersiap untuk tidur.
Setelah beraring namjon hanya bisa menatap langit - langit dan memikirkan seokjin yang masih marah padanya, biasanya ia kalau tidur sambil memeluk istrinya tapi kali ini ia hanya bisa memeluk bantal guling yang bergambar chimy milik jimin.
Clek~
Tak berselang lama pintu kamar yoonmin terbuka dan menampakan sosok yeoja yang memenuhi pikiranya. Aku masih terdiam sambil menatap yeoja tersebut hingga yeoja tersebut mendekat kearah kuh sambil berlinang air mata. Aku benci dia menangis batinku.
Greb~
Akhirnya diapun memeluku erat sambil menangis dan menggumamkan kata 'maaf'.
"Namjoonie~ maafkan aku" ucap seokjin
"Tidak jinnie, kamu gak salah aku yang salah seharusnya aku yang minta maaf bukan kamu" ucapku sambil membalas pelukanya.
"Tapi aku kekanakan hiks"
"Hey, kata siapa kamu kekanakan? Kamu gak kekanakan ko, nanti aku ganti pacinya besok dengan yang baru"
Seokjin tidak menjawab hanya bisa menenggelamkan wajahnya didada bidang sang suami untuk meredam isakanya.
"Hey sudahlah jangan menangis terus aku benci melihat wajah cantikmu penuh dengan air mata"
Lantas namjon pun mengangkat dagu seokjin untuk menatapnya. Dengan telaten namjoon membersihkan air mata yang ada diwajah cantik seokjin.
"Sudah lebih baik kita tidur biar besok bangunnya gak kesiangan" namjoon pun menarik seokjin untuk tidur bersamanya dikamar jimin dan seokjin hanya menurut dengan apa yang dilakukan sang suami.
"Aku tau kamu gak bisa tidur tanpa kupeluk jinnie" seokjin tidak menjawab hanya bisa menenggelamkan wajahnya didada bidang namjoon dan memeluknya erat. Namjoon hanya bisa menghela nafasnya menghadapi sikap seokjin.
"Jaljayo chagi" sambil mengecup dahi sang istri dan menyusul seokjin yang sudah mengarungi mimpi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Namjin family (Gs)
Short StoryMenceritakan tentang keseharian keluarga namjin 2019