Attack of the Adorable Kid: President Daddy's Infinite Pampering

34-36

Bab 34: Rasanya seperti Dipeluk oleh Iblis

Penerjemah: Atlas Studios Editor: Atlas Studios

Nan Zhi berjalan ke pintu masuk ruang makan dan melirik ke ruang tamu. Yang dia lihat hanyalah bayangan tinggi dan besar yang berjalan dari teras.

Sepasang celana setelan yang disetrika hingga selesai bebas lipatan, melilit kaki panjang dan ramping pria itu. Dia mengenakan kemeja hitam dengan leher-V, memperlihatkan tulang selangka dan dadanya seperti penggoda tanpa akhir. Itu membuatnya tampak seksi dan liar.

Langkah pria itu panjang dan malas, mirip dengan cheetah yang elegan seolah-olah melingkari mangsanya yang tidak tahu. Aura kesombongan yang luar biasa mengelilinginya.

Tatapan Nan Zhi mendarat di wajah tampan dan sempurna pria itu di bawah rambut hitam pendeknya. Bulu matanya yang panjang bergetar dan dia buru-buru terbang kembali ke dapur.

Ya Tuhan!

Dia tidak salah melihat, kan?

Mungkinkah orang cabul itu adalah cucu yang berharga yang dibicarakan wanita tua itu? Bagaimana bisa dunia begitu kecil?

Kata-katanya yang mendominasi dari malam sebelumnya kembali menghantuinya, "Jangan pernah biarkan aku melihatmu lagi." Dia memegang wajahnya di tangannya dan mondar-mandir di dapur. Meskipun dia tidak muncul di tempat ini dengan sengaja, apakah dia keliru bahwa dia datang ke sini untuknya, mengingat narsisme dan kesombongannya?

Nan Zhi memukul kepalanya dengan tinju kecil, menyuruh dirinya untuk tenang. Dia menemukan topi koki dan masker di dapur untuk menyamarkan dirinya. Dia berharap itu sudah cukup.

Saat dia selesai menyamar, suara pria yang sedikit tidak sabar dan berbatu memanggil dari belakangnya, "Beri aku sebotol air."

Nan Zhi terdiam. Apakah dia berbicara dengannya?

Pria yang berdiri di pintu masuk kamar berjalan di dalam dapur, mungkin karena dia tidak menanggapi.

Nan Zhi berdiri di depan kulkas. Dia bisa merasakan aura kuat yang dibawa lelaki itu saat dia berjalan menuju tempat dia berada, bahkan tanpa menoleh.

Tekanan di ruangan itu sangat kuat.

Tepat ketika dia hampir di belakangnya, Nan Zhi membuka kulkas dengan cepat dan mengambil sebotol air mineral dari dalam. Dia memberikannya kepada pria di belakangnya secara langsung tanpa berbalik.

Mu Sihan menunduk ketika dia mengambil botol air, dan leher yang adil dan ramping menarik perhatiannya.

Dia melirik wanita yang berdiri di depan kulkas dengan punggung menghadap ke arahnya. Dia mengenakan topi koki di kepalanya, sweter polos dengan kerudung dan legging putih. Kakinya ramping dan lurus.

Mu Sihan mengutuk pelan.

Dia membuka botol air mineral dan selesai minum botol 555ml sekaligus.

Sudut bibir Nan Zhi berkedut setelah mendengar suara lelaki minum air.

Tidak heran kalau neneknya mengatakan perutnya tidak dalam kondisi yang sangat baik karena dia minum air dingin sebanyak yang dia lakukan.

Dia hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri. Dia layak menerimanya!

Sama seperti Nan Zhi dengan senang hati menyerangnya di benaknya, sebotol air kosong tiba-tiba mengenai bagian belakang kepalanya.

Meskipun tidak banyak sakit, itu masih memberinya kejutan.

Dia melangkah mundur secara refleks, tetapi dia menginjak botol air yang terguling ke lantai. Tepat saat dia akan jatuh ke lantai, lengan ramping dan kuat merentang ke arahnya.