3#baby J

478 28 6
                                    

" sayang tenang, lebih baik kita susul ke kampus J sekarang " ajak tuan Kim sambil menenangkan Jisso.

Jisso hanya mengangguk setuju karena sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi, dia sangat khawatir dengan Jennie.

.
.
Sedangkan di parkiran kampus saat Jennie, Seul-gi dan Hanbin sedang menunggu Limario mengambil mobilnya , tiba tiba Jennie merasakan sakit di kepalanya.

"Aaaarrgg" Jennie meremas kepalanya sambil meringis kesakitan.

Sontak membuat Seul-gi dan Hanbin menoleh kearah Jennie.

"JEEENN!!" Keduanya berteriak sambil memegang pundak Jennie.

"Arghh,, ke- kepalaku sa-kit Seul .tolong hu-bungi Ji-Jisso eonnie" ucap Jennie terbata bata karena menahan sakit dikepalanya hingga dia tak sadarkan diri .

"Astaga Jen!!" Teriak Hanbin dan Seul-gi.

"Aissh Lim lama sekali,, Seul kamu cepat hubungi keluarga Jennie!!" Ucap Hanbin dan dijawab anggukan oleh Seul-gi.

"Bagaimana ini, aku tidak punya nomor Jisso eonnie .."monolog Seul-gi sambil mengacak rambut frustasi. "Papa..!!"sambungnya lagi.

Tut
Tut

"Hallo, ada apa sayang"
"Papa dimana? Apakah papa masih di perusahaan Kim Corp, kalau iya tolong beri tau tuan Kim kalau Jennie pingsan di kampus tapi kita akan segera membawa Jennie rumah sakit"
"Astaga papa sudah selesai meeting Seul,,,kalau begitu biar papa yang menghubungi tuan Kim.
"Ok pa ,terima kasih"
Tut. Seul-gi memutuskan sambungan teleponnya.

"Jeeeennn!!! Bangun Jen kamu kenapa??" Hanbin sambil mengangkat tubuh Jennie.

Lim yang baru saja datang mengambil mobilnya kanget melihat Jennie yang sudah tak sadarkan diri .

Lim segera turun dari mobil dan langsung menghampiri Hanbin yang sedang menggendong Jennie.

"Apa yang kalian lakukan pada Jennie !!" Teriak Lim pada Hanbin dan Seul-gi.

"Jangan banyak bicara cepat kita bawa Jennie ke rumah sakit, nanti aku jelaskan! "  Seul-gi membuka pintu untuk Hanbin dan Jennie.

Dalam perjalanan menuju rumah sakit Hanbin selalu menggenggam tangan Jennie sambil mencium punggung tangannya. Lim yang melihat itu semakin menambah kecepatannya sambil meremas setir mobilnya sedangkan Seul-gi sibuk menghubungi Rose untuk memberitahu kabar tentang Jennie.

"Jen bangun Jen, aku mencintaimu.." lirih Hanbin sambil mencium tangan Jennie.

" Jen kamu kenapa? Semoga kamu  baik baik saja". batin Lim dan Seul-gi.

Jennie sempat kejang saat dalam perjalanan menuju rumah sakit, dan itu membuat ketiga namja itu semakin panik dan khawatir.
.
.skip

Author POV

Tuan Kim dan Jisso sedang berada dalam perjalanan menuju kampus Manoban University tapi tiba-tiba hp tuan Kim berdering, tertera nama tuan Kang.

Drttt drttt drttt

"Hallo, ada apa tuan Kang?"

"Maaf menganggu waktu anda tuan Kim tapi ada yang harus saya sampaikan, tadi Seul-gi anak saya menghubungi saya dia bialang Jennie pingsan di kampus saat akan pulang dan sekarang mereka sedang menuju rumah sakit terdekat"

Ckiiitttt , tuan Kim langsung menghentikan mobilnya , Jisso pun kaget dan langsung menoleh pada appanya Jisso semakin khawatir saat melihat mata appanya yang sudah berkaca-kaca.

"Baiklah te-terima kasih tuan Kang". Ucap tuan kim bergetar. Tuan Kim langsung memutuskan sambungan teleponnya.

"Apa yang terjadi appa?" tanya Jisso sambil mengguncang lengan appanya.

"Jennie pingsan di kampus dan sekarang di rumah sakit nak" ucap tuan Kim sambil memegang tangan Jisso.

"Astaga baby J ,ayo kita ke rumah sakit appa"lirih Jisso meneteskan air matanya .

Tuan Kim langsung menyalakan mobilnya dan segera menuju rumah sakit.

Author POV end.

~~~~~~

Rumah sakit

Sesampainya di rumah sakit Jennie segera diperiksa dokter sedangkan Lim dan Hanbin menunggu di depan UGD sambil mondar mandir dan Seul-gi mengurus administrasi.

Saat akan kembali menghampiri Lim dan Hanbin ,tiba tiba Rose berteriak sambil berlari menghampiri Seul-gi.

"Oppa ..!!!"

"Haissh pelankan suaramu ini rumah sakit Chaeyoung.." ucap Seul-gi saat Rose sudah di dekatnya.

"Hiks hiks...mian oppa aku khawatir pada Jennie eonnie, dia tadi baik2 saja waktu di kampus." Rose mennagis ,dia sangat menyayangi Jennie dan sudah menganggap Jennie sebagai eonnie.nya sendiri.

"Aku juga tidak tau Rose tadi saat aku, Lim dan Hanbin akan mengantar Jennie pulang tiba2 dia mengeluh sakit kepala lalu pingsan, jadi kita langsung membawanya ke rumah sakit, aku juga sudah menyuruh papa ku untuk menghubungi keluarga Jennie" jawab Seul-gi.

"Ayo oppa aku ingin melihat Jennie eonnie.." rengek Rose sambil menarik tangan Seul-gi.

.
.
"Duduklah bodoh...aku semakin pusing melihat mu mondar mandir dari tadi.." geram Lim pada Hanbin karena sedari tadi hanya mondar-mandir di depan UGD.

"Aku menghawatirkan Jennie bodoh.." balas Hanbin sambil memukul kepala Lim.

"YA !! Awas kau !!" Teriak Lim sambil menatap tajam Hanbin.

"Yakkk!! Hentikan ... Kenapa kalian malah bertengkar , ini rumah sakit !!" Geram Seul-gi yang baru datang bersama Rose.

"Ck ,,dia yang mulai !! "Lim berdecak sambil menatap Hanbin.

"YA !! Kau yang mulai Manoban !!!" Teriak Hanbin tak terima.

"Cukup !!! Kita harusnya berdoa untuk Jennie eonnie semoga dia baik baik saja." Ucap Rose melerai Lim dan Hanbin.

Mereka ber-empatpun duduk di depan UGD sambil menunggu dokter memeriksa jennie.Tak lama kemudian Jisso dan tuan Kim datang.

"Rose, Apa yang terjadi pada Jennie?" Tanya Jisso yang sudah mengeluarkan air matanya.

" Aku tidak tahu eonnie, tadi Seul-gi oppa yang menelfonku." Jawab Rose sambil merangkul bahu Jisso, mencoba menenangkan gadis itu. Karena Rose tau saat ini Jisso sangat khawatir dengan keadaan Jennie.

"Sebenarnya apa yang terjadi pada putriku Seul-gi? " kini tuan Kim yang bertanya.

Kemudian Seul-gi dan Hanbin menceritakan kejadian di parkiran termasuk saat Jennie yang sempat kejang dalam perjalanan menuju rumah sakit. Sedangkan Lim hanya menyimak karena Seul-gi belum sempat menceritakan tentang bagaimana Jennie bisa pingsan.

Jisso langsung lemas dan terduduk dilantai mendengar penjelasan Seul-gi dan Hanbin. Rose pun langsung membantu Jisso berdiri.

"Eonnie tenanglah, mungkin Jennie eonnie hanya kelelahan." Ujar Rose sambil memeluk Jisso.

"Bagaimana aku bisa tenang chaeng, Jennie itu kuat , bagaimana mungkin jika hanya kelelahan sampai kejang ." lirih Jisso dengan air matanya yang semakin mengalir deras.

Cklek,, pintu ruangan UGD terbuka dan dokter pun keluar .

"Tuan Kim, ikut saya ke ruangan saya, ada yang ingin saya sampaikan. " Ujar dokter tersebut tanpa basa basi .

"Jennie akan di pindahkan ke rumah rawat, kalian bisa menemui Jennie di sana." Sambungnya lagi sambil berjalan menuju ruangannya. Diikuti tuan Kim dibelakang nya.

~~~~

Ruangan rawat Jennie

"Baby J..." lirih jisso sambil menggenggam jari mungil adik kesayangannya itu.

Rose berdiri sambil memegang pundak Jisso, dia juga tidak tega melihat keadaan Jennie yang terbaring lemah ,wajah pucat dengan selang infus di tangannya.
Sedangkan Lim dan Hanbin duduk di sofa dalam ruangan tersebut. Sementara Seul-gi sudah pamit pulang karena papanya menyuruh pulang.

T.b.c

Jangan lupa klik bintang ya readers.....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Story (JenLisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang