Part 2

21 1 0
                                    

Anommu sungguh sangat bersemangat untuk bisa membebaskan kakek itu, meskipun tidak dengan cara kotor, Anommu yakin dapat mampu membebaskan kakek itu, Anommupun mendatangkan pengecara hebat dari jakarta dengan harapan mampu memenangkan sidang yang akan digelar satu minggu pasca kunjungan Anommu dari kantor polisi.

Dua hari sebelum menjelang sidang, terdengar desas desus bahwa Anommu terlibat kasus narkoba, Anommu dikabarkan adalah seorang bandar narkoba yang sudah lama menjadi boronan, mulanya warga kampung tidak percaya, mengingat Anommu merupakan orang yang baik dan penuh kasih.

Tapi ketika malam hari saat keadaan kampung begitu senyap, segerombolan polisi datang mengepung rumah Anommu, bapak yang juga mendengar suara patroli segara bapak bangkit dari tempat duduk bapak, dan mengintip keluar jendela, bapak takut keluar dari rumah, tapi Anommu dengan celana pendek berwana hijau, dan kaos singlet yang melekat keluar dari rumah menghadapi segerombolan polisi itu.

Kejadian itu disaksikan oleh warga kampung, rumah Anommu menjadi begitu gaduh, terjadi percekcokan antara anom dan pimpinan polisi. Pimpinan polisi itupun memaksa masuk kerumah Anommu tanpa mendapatkan izin, dan beberapa polisipun ikut mendampinginya, sebagian lagi berjaga-jaga diluar untuk mengamankan keadaan untuk menghindari kericuhan.

Bapak yang hanya mengintip dari jendela, akhirnya memberanikan diri untuk mendatangi pamanmu yang wajahnya sudah sedikit pucat, keringat bercucuran dari wajahnya, bapak mencoba menenangkan perasaan Anommu yang semakin gugup, tapi percuma keringat itu semakin deras mengucur dari tubuh Anommu, bahkan kaos singlet yang dikenakan nya menjadi setengah kuyup.

Tidak lama kemudian pimpinan polisi itu dan beberapa polisi yang lain keluar dari rumah Anommu, pimpinan polisi itu membawa kresesk hitam yang katanya narkoba jenis sabu, Anommu menjadi semakin pucat dan juga bingung, bagaimana mungkin barang haram itu bisa ada didalam rumahnya?. Bapak dan Anommu tau kalau itu tipu daya pimpinan polisi itu, dia takut dipengadilan nanti ia akan kalah menghadapi Anommu.

Anommu mencoba mengelak dan membela diri, tapi percuma tidak ada yang percaya, kecuali bapak. warga kampung juga sudah terhasut dengan tipu daya pimpinan polisi itu. Yuk Sri dan Dika sepupumu sedang tidak ada dirumah, sore hari sebelum kejadian itu mereka izin untuk menginap dirumah neneknya, di rumah orang tua yuk Sri. Tanpa sepengetahuan yuk Sri dan Dika, Anommu dibawa polisi di ke lapas dengan tangan terborgol.

Bulan malam itu menjadi saksi betapa nasib sial telah memeluk Anommu, lampu-lampu yang tamaram ikut menyaksikan kerisauan dan kegelisahan hati Anommu, tapi bapak lihat matanya masih begitu tabah dan tegar, ia percaya bahwa kebenaran akan tetap menang melawan kezaliman. Jika tidak di dunia, maka akhirat akan menjadi balasan bagi semesta.

Cacian dan hinaan warga kampung ikut mengiringi langkah kaki Anommu, namun tidak sedikit pula yang merasa sedih atas kepergian Anommu, mereka merasa iba dan sulit percaya, bahwa Anommu bisa melakukan hal yang melawan negara dan negerinya.

***

Yuk Sri yang mendapati kabar tentang berita Anommu yang ditangkap polisi, ia seketika histeris, ia tidak bisa mengendalikan emosinya, jiwanya terguncang, beberapa hari setelah menerima kabar ia menjadi murung, terkadang ia juga tertawa sendiri, dan kadang pula ia berubah menjadi marah ketika ada suara bising yang mengganggu ketenangannya. Akhirnya yuk Sri dibawa kerumah sakit jiwa dan dirawat disana. Sedangkan Dika sepupumu diasuh oleh neneknya di Larangan, disana bapak rasa ia tidak akan kekurangan kasih sayang ataupun yang lainnya.

Sepuluh tahun kemudian Anommu dibebaskan dari penjara, saat keluar dari jeruji besi itu Anommu sudah dalam keadaan buta, bapak tidak tau pasti mengapa, tapi Anommu bercerita sebelum matanya menjadi buta, ia sempat mencuci wajahnya dengan air yang ada di bak hitam di dalam kamar mandi, setelah itu Anommu merasakan perih yang tidak wajar pada matanya. Setiap hari pandangan matanya menjadi kabur, dan akhirnya tidak bisa melihat apa-apa lagi, kecuali kenangannya pada dunia yang sudah terekam di ingatannya, dalam ingatannya ia masih bisa meliha yuk Sri, dika, bapak, kamu, dan semua orang terkasih yang Anommu sayangi.

Bapak curiga bahwa kebutaan anummu sengaja direncanakan oleh pimpinan polisi yang jahannam itu, mungkin saja air itu telah diganti dengan air keras yang dapat menyebabkan kebutaan, atau hal lain yang bisa mencelakakan Anommu, tapi hingga saat ini Anommu dan bapak tidak memiliki bukti. Anommupun sudah tidak ingin memperpanjang masalah itu. Anommu lebih senang dengan keadaannya yang buta, karena kata Anommu ia bisa melihat keindahan dunia yang sesungguhnya, bahkan ketika ada seorang bapak yang mau menyerahkan mata putranya yang sudah meninggal untuk Anommu, Anommu justru menolak meskipun semua orang telah memaksanya, tapi Anommu tetap dengan pendiriannya.

"Aku tidak mau menerima donor mata itu, kasihan anakmu, biarkan dia tenang disana dan melihat keindahan surga, dari pada mata anakmu tetap ada didunia bersamaku, ia akan melihat ke zaliman-kezaliman merajalela di dunia ini. Aku sudah cukup bahagia dengan kebutaanku, maka kuburkanlah mata itu bersama dengan tubuh anakmu secara utuh."

Sejak saat itu beberapa orang menganggap Anommu sudah tidak waras, tidak ada manusia yang ingin buta, dan bahkan merasa bahagia atas kebutaannya, kecuali orang tidak waras, itu kata tetangga yang mengetahui Anommu menolak donor mata itu.

Bapak tau cong, mungkin itu yang membuat kamu membenci Anommu sendiri, jika kamu tau tentang kebaikan Anommu terhadap keluarga kita, mungkin kamu akan menagis dan menyesali atas semua yang sudah kamu lakukan terhadap Anommu.

Dulu ketika bapak di PHK dari pabrik rokok yang sekarang sudah gulung tikar itu, Anommulah yang menolong bapak, ia memberikan modal usaha untuk mendirikan warung makan yang sampai saat ini bisa kamu saksikan sendiri, dari warung makan itu bapak bisa memenuhi kebutuhan keluarga kita, bisa menyekolahkan mu di sekolah favorit seperti yang kamu inginkan, Anommu sudah banyak berjasa untuk kita cong.

Bahkan dulu waktu kamu mau lahir, dan dokter menyatakan ibumu harus di operasi, sehingga kamu harus lahir cesar, Anommu jugalah yang memberikan biaya untuk persalinan, tidak sedikit uang yang ia keluarkan untuk biaya persalinan, tidak hanya jutaan tapi puluhan.

Kamu juga harus tau, motor satria yang kamu gunakan sekarang adalah pemberian dari Anommu, Anommu tidak tega melihat kamu setiap hari berjalan kaki ke sekolah, maka dari itu Anommu menghadiahi motor itu untukmu cong.

Sekarang apakah kamu masih membenci Anommu cong?

Jika iya maka sungguh hatimu telah menjadi batu, atau bahkan kamu sudah tidak punya hati.

"Istirahatlah yang tenang kak, duniamu sudah indah, tidak ada kezaliman dan kesengsaraan yang akan kamu lihat, kecuali kesengsaraan orang-orang yang berbuat zalim, atas siksa dan balasan untuk dirinya, bola matamu akan di penuhi keindahan surga yang menakjubkan, istirahatlah kak, kau sudah menjalankan hidupmu dengan baik, kau sudah berhasil melalui duri-duri tajam itu, kuburanmu semerbak bunga kasturi, menembus cakrawalah, istirahatlah dengan tenang, nikmati segala hidangan yang akan tuhan berikan untukmu. Selamat untukmu kak."


TAMAT

Catatan:

Anom merupakan kata lain dari paman bagi orang madura

Cong merupakan panggilan orang yang lebih tua kepada anak laki-laki, atau kepada anak kandungnya. 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 25, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

BATAS SENJAWhere stories live. Discover now