Sang Putih dan Sang Hitam

12 0 0
                                    

"Seluruh pasukan Yang Mulia minta, semuanya telah hadir di halaman kastil," Ucap Leviathan sembari memberikan gestur hormat dengan menaruh tangan kanannya pada dada kiri dan membungkukkan sedikit badan.

Ravenel yang duduk membelakangi Leviathan masih menatap dingin pantulan dirinya pada cermin di hadapannya. Ia tidak merespon ucapan Leviathan dan hanya memainkan jemari tangan kanannya.

"Apakah masih ada Yang Mulia perlukan?"

"Tidak," Ravenel kini berdiri dan menghadapkan tubuhnya kepada Leviathan. Ia kemudian berjalan menuruni beberapa anak tangga yang meninggikan singgasananya mendekati sosok Leviathan.

"Kerja bagus, Leviathan. Sekarang, pergilah ke halaman kastil untuk berkumpul bersama pasukan dan panglima yang lain dan temui Beelzebub. Katakan padanya untuk menyiapkan Hydra. Kuizinkan dia untuk telat hadir atau bahkan tidak datang sama sekali pada pertemuannya denganku. Dan aku perintahkan kau untuk memberitahukannya semua informasi dalam pertemuan nanti. Kau mengerti?"

"Aku mengerti, Yang Mulia. Akan kulaksanakan tugasku,"

"Pergilah," Perintah Ravenel.

"Aku permisi, Yang Mulia," Ucap Leviathan. Sedetik kemudian ia memberikan kembali gestur hormat sebelum pergi meninggalkan ruangan Ravenel.

Melihat Leviathan yang telah menghilang dari pandangannya, Ravenel berbalik badan untuk kembali ke singgasananya. Ia hendak mengambil sebuah langkah, namun tindakannya tiba-tiba ia batalkan.

"Ada berita apa kali ini, Harpies?" Tanya Ravenel tanpa bergeming sedikitpun.

"Maaf atas kelancangan kehadiranku, Yang Mulia" Jawab Harpies yang bertengger di jendela kiri ruangan. Makhluk setengah burung setengah wanita tersebut kemudian terbang rendah mendekati Ravenel dan memberikannya hormat.

"Aku diperintahkan oleh Lilith untuk memberitahukan informasi ini kepadamu, Yang Mulia"

"Katakan"

"Lilith yang menyamar dalam wujud ularnya telah melihat bahwa Yang Mulia Excelsia telah terbang menuju Havoc dengan Pegasus-nya dan ditemani oleh Gabriel dan Michael." Jawab Harpies

"Hanya mereka bertiga?"

"Hanya mereka bertiga, Tuanku," Ulang Harpies. Ravenel terlihat berpikir sejenak.

"Sudah lebih dari seminggu ini kurasa Excelsia hanya ditemani Gabriel dan Michael dalam pertemuan rutin di Havoc. Aku sedikit khawatir bila Excelsia mengetahui rencanaku dan beberapa tentaranya ada di dalam Havoc atau sekitar Havoc. Jika dugaanku benar adanya, rencanaku untuk besok bisa berantakan! Dan aku harus mengulur waktu lebih lama!" Ucap Ravenel dengan nada sedikit kesal.

Ia mengepal tangannya dengan kuat dan seketika api hitam muncul pada tubuhnya seakan membakar seluruh badannya.

"Tenanglah, Tuanku. Jangan membebani diri Yang Mulia sendiri dengan dugaan seperti itu. Sebelum Lilith melihat Yang Mulia Excelsia terbang menuju Havoc, Alice telah terlebih dahulu memeriksa bagian dalam maupun sekitar Havoc dan tidak ada siapapun"

"Benarkah itu, Harpies?"

"Aku bersumpah dengan kepalaku, Yang Mulia. Penggal kepalaku bila aku menyalahi ucapanku,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ChrõmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang