2

3 1 0
                                    

Terbangun dan masih seperti mimpi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terbangun dan masih seperti mimpi. Gueh membuka mata dan melihat sekeliling kamar yang gueh tempatin sekarang. Nampak berbeda.

"Ah, hari pertama di Korea" gumam gueh pelan sambil merentangkan tangan ke atas "Good morning, Korea....Good Morning Jeju...." Jam di dinding menunjukkan pukul 5.30 pagi.

Gueh membuka jendela dan merasakan udara sekitar. Benar-benar beda sama Jakarta. Tanpa sadar seulas senyum tertoreh di bibir gueh.

"Hmm, apa gueh coba jalan-jalan aja ya." tanpa berfikir lama, gueh ngambil sweater yang tergantung dan berjalan keluar menyusuri jalan.

Pemandangan yang terbentang benar-benar indah, udara yang segar menyapa indra penciuman, memanjakannya dengan aroma sejuk yang membuai.

"Hana..."

Gueh tersadar dari buaian suasana segar dan mendapati kakak gueh berjalan ke arah gueh.

"Eonni...kirain siapa...kenapa?" tanya gueh dengan wajah datar begitu dia sampai.

"Tumben udah ngacir aja sendiri, gak takut nyasar?" jawabnya santai sambil menggamit lengan gueh. "Lu mau kemana?"

"Cuma pengen jalan-jalan aja. Nyari angin segar, siapa tahu nemu jodoh.."

"Heeiiisssh, apa hubungannya... yaudah kalo gitu gueh ikut ya..."

Kami pun jalan bersama menyusuri pemukiman dan sampailah di pasar tradisional. "Eonni, masuk yuk.." ajak gueh.

"Hmmm...masuk jangan..." pikirnya.

"Ah lama lu..." sambil menariknya masuk ke pasar. Melihat lihat berbagai macam sayur, buah, ikan yang semuanya segar. Membuat siapapun ingin memborongnya.

Sedangkan kakak gueh tertarik dengan berbagai macam cemilan yang juga tersedia.

"Eonni, jadi pengen beli nih, bawa duit gak?"

"Bawa sih, tapi cuma cukup buat jaga-jaga aja. Kenapa?"

"Pengen itu ih..." sambil nunjuk pedagang buah jeruk.

Kakak gueh melihat gueh sekilas. "Jeruk itu?" tanyanya memastikan.

Gueh mengangguk sambil menyunggingkan senyum termanis supaya kakak gueh mau beliin.

Menghela napas sejenak, "Yaudah ayo beli..."

"Hiyaaaaaaaaa, Eonni terbaik!!!" kedua jempol gueh teracung ke udara.

Sesampainya di rumah, wangi masakan Eomma sukses menyapa hidung gueh yang kemudian di respon sama perut gueh.

"Wuaaaaaaaaahhhhhhhhh......" begitu sampai di meja makan.

"Kalian dari mana, tadi mau Eomma bangunin tapi kamar kalian kosong?" tanya Eomma mengintrogasi. Appa yang sudah duduk menunggu jawaban.

"Dari jalan-jalan aja Eomma, mumpung masih pagi..." jawab gueh sambil terkekeh dan mengambil tempat duduk di sebelah Appa.

"Katanya sih cari angin, siapa tahu nemu jodoh. Gitu kata Hana..." kakak gueh nambahin.

Gueh cuma meliriknya sambil memonyongkan bibir.

Dan terdengarlah tawa di ruang makan. "Anak Appa udah gede nih kayaknya, sampai bisa berfikir ke situ. Memangnya sampai sekarang belum ada yang punya ya?" tanya Appa bercanda sambil mengusap rambut gueh.

"Belum tu Appa, padahal temen cowok juga banyak di Indonesia." jawab kakak gueh nyerobot sambil ketawa.

"Yhaaaaa!!!"

~||~


Kamar.

Tempat paling nyaman.

Gueh duduk di kasur sambil membawa laptop, menyandarkan tubuh ke sandaran kasur, mengganjalkan satu bantal supaya nyaman.

1 email masuk.

"Panggilan interview" gumam gueh membaca judul emailnya.

Yah, beberapa minggu sebelum pindah ke Korea gueh iseng nyari informasi lowongan kerja di Korea, dari beberapa perusahaan yang gueh lamar, baru ini yang membalas email gueh.

Salah satu perusahaan besar juga di Korea.

Kenapa gueh gak kerja di perusahaan Appa? Karena gueh pengen mencoba mandiri, meskipun agak sedikit sulit. Tapi gueh lebih suka menantang diri gueh sendiri.

Untungnya Appa gueh bukan tipe orang yang ribet. Apapun pilihan gueh atau kakak gueh, beliau selalu mendukung. Karena dengan begitu baik gueh maupun kakak bisa belajar mandiri dan bertanggung jawab sama pilihan yang kita ambil.

Setelah beberapa saat menimang, mempertimbangkan untuk mengambil atau tidak, akhirnya gueh mutusin buat mencoba.

Urusan diterima atau enggak itu urusan belakang, toh gueh juga enggak terlalu terburu-buru untuk kembali bekerja. Diterima syukur, belum keterima bisa jalan-jalan dulu sambil nyari yang lain.

~||~















>> Pliiiiiisssss vote, comment and share
      Gomawo ^^



12th Star of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang