Promise | Part 1 Lee Hye Rin family's party

9 2 0
                                    

Jam berapa kalian baca??

Jangan lupa klik pojok kiri ya???

😘😘😘

Part 1

Hana hanya bisa menghela nafasnya jengah menatap kedua sahabat kembarnya yang hyperaktif. Kesana kemari sambil meributkan hal yang tak penting.

"Hana, kamu harus mencobanya. Aku tidak mau tahu!" See?? Belum apa-apa Hana sudah di todong tiga gaun dengan berbeda model dan warna. Hana hanya bisa diam membisu.

"No! Hana akan mencoba gaun dariku bukan darimu." Mia dan Jia masih tetap beradu argumen tanpa menyadari Hana yang perlahan tapi pasti keluar meninggalkan mereka berdua.

"Masih ragu untuk datang ke pesta itu?" Hana menoleh kebelakang menatap datar pria dengan senyum evilnya.

"Haruskah aku datang?" Bukannya menjawab Hana lebih memilih bertanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Haruskah aku datang?" Bukannya menjawab Hana lebih memilih bertanya. Taehyung sang kakak hanya tersenyum. Merangkul adik tersayangnya, mencium pelipisnya sayang.

"Aku pastikan dia tidak akan ada di pesta itu. Kamu bisa pegang kata-kataku."

"Aku tidak takut bertemu dia Tae, aku hanya malas. Itu saja. Dan lepaskan tanganmu, kamu berat!" Hana menepis tangan Taehyung yang berada di pundaknya. Berjalan meninggalkan Taehyung yang terdiam di tempatnya.

"Kamu bukan lagi adik manisku. Kemana kamu Hana?" Ucapan lirih Taehyung ternyata masih bisa di dengar Hana dengan jelas. Raut wajahnya berubah seketika bersamaan berhentinya langkah kakinya.

"Mati?" Satu kata yang mampu membuat hati Taehyung sakit.

"Dan kamu yang membunuhnya." Taehyung memilih pergi meninggalkan Hana yang entah sejak kapan sudah meneteskan air matanya.

"Maaf." Gumam Hana. Ingatannya kembali saat senyum terakhirnya terenggut begitu saja dari hidupnya yang dulunya sempurna.

"Memang kalau hanya menganggapnya mainanku, kau mau apa? Meminjamnya?"

Hana hanya bisa tersenyum pedih mengingatnya. Kenangan buruk yang mampu menghancurkan hidupnya seketika.

Mainan??

Sebegitu bodohnya kah Hana sampai tak sadar di jadikan mainan pria sialan itu? Bahkan untuk menyebut namanya saja Hana tak berani. Terlalu menyakitkan. Ketika kita sudah menentukan pemilik hati kita seutuhnya tapi dia malah menghancurkannya. Apa jadinya hati kita?

Hana memilih tak memikirkannya, tak penting juga mengingat semua itu. Hanya buang-buang waktu saja.

❤️❤️❤️

❤️❤️❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang