Dahulu kala berabad-abad yang lalu, di sebuah desa di atas bukit yang tinggi, hiduplah sekelompok penyihir yang damai. Mereka hidup bersama saling bahu membahu. Namun, sejak masa kerajaan lin xiang yon tidak banyak penyihir yang tersisa di desa tersebut. Satu persatu para penyihir mulai tak terlihat, para kerabat penyihir pun bertanya" tak tahu menahu seolah-olah langkah mereka tehapus desiran angin begitu saja tanpa jejak. Yang lebih anehnya lagi para penyihir yang hilang merupakan penyihir muda yang sedang masa tenggang untuk menikah.
Seorang penyihir dengan rambut putih yang memenuhi seluruh kepalanya seakan-akan ia baru saja tertimpa semangkuk penuh terigu tengah bersandar di samping pintu yang bobrok. Serpihan kayu terus berjatuhan manakala pak tua tersebut bersandar dengan tubuh ringannya. Kayu tersebut memang cukup usang untuk usianya yang telah mencapai ratusan tahun yang lalu. Nampaknya pak tua tersebut juga merupakan bagian dari kehadiran pintu bobrok tersebut.
Seorang ibu sebaya yang tinggal tak jauh dari halaman rumahnya menghampiri pak tua tersebut sambil membopong berbagai jenis tumbuhan yang biasa digunakan para penyihir dalam meracik obat.
Memang pada mulanya desa penyihir ini terkenal sangat kuat dalam ilmu sihir nya namun seiring waktu berlalu sihir hanya digunakan untuk menyembuhkan penyakit dan membantu pekerjaan rumah. Tidak banyak warga sekitar yang mengetahui teknik-teknik ilmu sihir sebanyak masa lalu, namun karena kehidupan yang damai sampai saat ini, menjadi alasan yang cukup untuk mereka hidup secara normal seperti masayarakat pada umumnya
Ibu sebaya itu dengan kaki kecilnya menghampiri pak tua tersebut sambil melingkarkan bopongannya itu ke perutnya.
0: "hai pak tua, kau tahu kemana sin ah young pergi? Belakangan ini ia tak mampir ke toko ku,,, aneh sekali orang itu, apakah ia sedang sakit makanya ia tidak datang berkunjung? Apakah kau tau sesuatu pak tua"
Pak tua itu memang tak banyak bicara ia hanya menjawab apa yang mudah dijawabnya. Biasanya sin ah young lah yang merawat pak tua itu, ia sudah seperti pengasuh sekaligus anak bagi pak tua.
Pak tua menggeleng, perlahan-lahan pak tua mendongak sedikit demi sedikit mencapai wajah ibu sebaya itu, dengan suara yang renta dan terpatah-patah.
0: "sudah tiga hari sin ah young tidak merawat ku, apa yang terjadi dengannya?"
Ibu sebaya itu terkejut karna tidak biasa sekali bagi sin ah young untuk mengabaikan pak tua walaupun ia sedang sakit sekalipun.
0: "benarkah? Aku akan memeriksa rumahnya kalau begitu"
Karena merasa khawatir ibu sebaya segera berlari-lari kecil dengan kaki mungilnya menuju rumah sin ah young.
Lagi" kepergian wanita muda yang tak diketahui keberadaan nya menjadi pertanyaan besar bagi penduduk. Terutama bagi kalangan penyihir muda yang memasuki tahap remaja. Namun, bukan karena kepergian wanita yang hilang, ketidak tahuan mereka kemana mereka dengan apa yang terjadi menimbulkan keresahan warga semakin membesar.
