Prolog

46 2 0
                                    

Rumah sakit ini terasa sepi padahal ramai, ah selalu saja begitu yang kurasa akhir-akhir ini. Ada apa sebenarnya dengan ku? Semuanya terasa berat dan menyakitkan, tapi perlahan ingatan itu terasa terkikis, aku merasa bahwa ingatakan itu akan benar-benar hilang dalam waktu dekat ini.
Ingatan yang menyakitkan memang, tapi aku tak ingin menghapusnya begitu saja, untuk apa? Untuk diriku, agar aku dapat lebih menghargai hidup ini. Akupun menarik nafas panjang dan memantapkan niat ku untuk menulis semua perjalanan yang telah dilalui dan yang akan ku lalui, agar kamu yang membacanya dapat membantu ku mengingat ini semua dan menjadikan nya pelajaran, ya semoga saja ini dapat membuat pikiran dunia lebih terbuka pada hal-hal kecil yang sebelumnya terlalu sepele untuk diperhatikan.

Ah hampir saja lupa...
Kita belum kenalan bukan?
Hi namaku Gisella Natusya Putri, kamu bisa memanggil ku Gisel.
Hari ini aku sedang menunggu giliran ku untuk chek-up di dokter spesialis penyakit dalam, tidak... Aku tidak mempunyai penyakit khusus, ini pertama kalinya aku berkunjung hanya untuk sekedar mengecek apakah semuanya baik-baik saja, dan semoga saja semuanya baik.
Saat ini aku sedang duduk di kursi antrian menggunakan pakaian hangat, celana panjang, lengkap dengan sneaker berwarna putih. Daripada berbasa-basi dengan pengunjung lain aku lebih memilih untuk sibuk pada gawai ditanganku, yaa aku sedang mengetik cerita ini. Dan aku bukan manusia yang anti sosial, tapi untuk perasaan ku saat ini, akan lebih baik aku tak berbicara pada siapapun.

Aku anak kedua dari 2 bersaudara, keluarga ku adalah keluarga yang harmonis pada mulanya, mamaku seorang guru bimbingan konseling di sekolah ku, semua siswa dan rekan guru segan padanya, namun mama tetap sosok yang ramah saat dirumah, ayah ku seorang wirausahawan, bisnis ayah ada dimana-mana, namun tetap sesibuk apapun dia adalah ayah terhangat di dunia. Kakaku? Dia perempuan tercantik, dengan hati lembut dan juga seseorang yang pekerja keras, dia sempurna untuk setiap pria yang mengenalnya, bahkan untuk semua orang lebih tepatnya.

Ya seperti yang ku katakan di awal, keluarga ku adalah keluarga yang harmonis sebelum bom waktu itu meledak dan menghancurkan semuanya.
Baik, dari mana enaknya aku memulai cerita ini?

Hmm...
Sebentar, aku sudah dipanggil oleh dokter ku. Tunggu, aku akan melanjutkan ceritanya setelah sampai di kamarku nanti.

ASINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang