11. INCHEON

9 2 0
                                    

Descara

Setelah penerbangan 7 jam, akupun tiba di bandara International Incheon. Bandara yang begitu baru bagiku, begitu aku sampai dibandara, yang ku pikirkan adalah "akhirnya". Akhirnya impianku tercapai, impianku yang sudah ku pupuk bertahun-tahun lamanya akhirnya terwujud, impian ingin menjejakan kaki dinegara orangpun akhirnya terjadi, dan sekarang tugasku adalah belajar dengan serius dan mengejar impianku selanjutnya. Iya. Berkeliling dunia.

Saat di bandara Incheon aku sungguh bingung harus pergi kemana. yang jelas aku harus ke universitasku. Musim di korea saat itu adalah awal musim semi, cuaca masih cukup dingin, akupun membuka koperku untuk mengambil coat panjangku untuk kupakai, ketika sedang memakai coat panjangku tiba-tiba seseorang datang menghampiriku dan berdiri tepat dihadapanku, orang itupun memanggilku.

"안녕하세요" panggilnya sambil tersenyum (annyeonghaseyo,"hallo")

Akupun melihat kearahnya yang sudah berdiri tepat dihadapanku, terkejut aku dibuatnyaa. Bagaimana tidak, orang yang memanggilku itu adalah orang yang tidak begitu asing bagiku. Dialah wanita yang memberi tahuku informasi KGSP di warnet Mamat, wanita bermata sipit cantik, berkulit putih indah itu tidak kusangka aku justru bertemu dengannya di Incheon, pertemuan kedua inipun tidak aku sia-siakan, ada ucapan terima kasih  yang tertunda sejak pertemuan pertamaku, akupun berusaha menyapanya kembali. "아아아...안녕하세요" jawabku terbata-bata sambil membungkuk 90 ala budaya Korea.

Perpisahan menghadirkan pertemuan baru.

"Hmm ahh anuu 나나나.. 하고.... 싶다" ucapku terbata-bata ("aku ingin mengucapkan")

"Hahaha ngomong bahasa Indonesia aja" ucapnya mengejutkanku

"Ohh kamu bisa bahasa Indonesia" tanyaku.

"물론" (tentu saja)

"Katanya bahasa Indonesia" ucapku kebingungan lagi

"Haha iya iyaa. Kamu tadi mau bilang apa?" lanjutnya dengan sedikit canda

"Ohh itu aku mau bilang makasih sama kamu karna udah ngasih tau aku informasi beasiswa KGSP"

"Ohh itu aja?" tanyanya

"Iya. emang apa lagi?" tanyaku kembali

"Hahaha gapapa"

Akupun berusaha menangkap maksud wanita ini, entah wanita ini meminta bayaran sebagai gantinnya atau memang hanya ingin bercanda denganku. Akupun memilih menganggap bahwa wanita ini meminta ganti sebagai ucapan terima kasih, akupun berpikir unutk membelikannya teokkpoki.

"Ohh gini aja, nanti aku teraktir kamu teokkpoki deh sebagai ucapan terima kasihku" ucapku

"Teokbokki? Haha oke sepakat" jawabnya sambil tertawa, tanpa ragu.

Saat itu perasaanku sungguh tidak karuan, aku pikir wanita ini akan menolak tawaranku, aku kebingungan dengan wanita ini, wanita yang begitu bebeda dengan Rintik, wanita ini sungguh ceria dan tidak ragu-ragu serta tidak pemalu, justru saat itu aku yang dibuat malu olehnya, bagaimana tidak. Aku baru  berjumpa dengannya tapi wanita ini seolah-olah sudah kenal lama denganku.

Akupun kembali bergegas untuk segera menuju kekampusku. Sambil kudorong koperku dan wanita itu jalan disampingku, saat itu aku masih belum berani bicara apa-apa, entah kenapa aku merasa malu berjalan bersamanya, sehingga lidahku menjadi kaku sekeras batu.

"Kamu keterima kuliah dimana?" tanyanya tiba-tiba.

"Hah hmm anuu di yonsei university" jawabku terbata karna gugup

"Hahaahahaha, kamu lucu" ucapnya sambil tertawa

"Hah?"  aku terkejut

Rasa apa ini semesta. Saat itu aku sungguh bingung dengan diriku, kenapa aku menjadi gugup ketika dia bilang kalo aku lucu, wanita ini begitu blak-blakan sehingga membuatku tidak berkutik, jantungku tiba-tiba berdegup kencang, entah senang entah tidak, yang jelas aku tidak sanggup mengungkapkannya dengan kata-kata.

Semesta Kadang Sebercanda ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang