Jarak

8 0 0
                                    

Sebelum berjarak dan berpisah
Kita sempat hanya di pisahkan oleh jarak

Aku pikir jarak bukan masalah besar buat kita. Ternyata aku salah

Jarak adalah masalah besar bagiku ketika aku rindu
Jarak adalah masalah besar bagiku ketika ingin belai rambutmu
Jarak adalah masalah besar bagiku ketika aku ingin menggenggam jemarimu
Dan jarak juga masalah besar bagiku ketika hubungan kita di terpa masalah

2015-2016 adalah tahun tahun terberatku. Dimana cobaan datang bertubi tubi, mulai dari masalah kuliah sampai keluarga. Seseorang yang aku harap bisa menjadi sebagai penyemangtku, ternyata juga menjadi masalah. Aku merasa di antara kami hanya aku yang membutuhkannya, dia tidak benar benar membutuhkanku. Dia juga tidak menunjukakan seberapa sayang dan seberapa pentingnya aku dalam hidupnya. Saat itu aku merasa kehadiranku tidak benar benar melengkapi dan di butuhkan olehnya Aku seperti berjuang sendirian. Aku tidak menyalahkannya, mungkin komunikasi ku terhadapnya yang buruk. Aku harus memilih, memfokuskan diri kepada salah satu masalah yang sedang ku hadapi. Saat itu mental ku belum benar benar siap untuk merangkul banyak masalah

Aku berpikir "pergi adalah jalan terbaik untuk mengetahui seberapa penting kita untuk seseorang"

Aku telah mengambil keputusan yang tepat, setidaknya itu yang ku pikirkan waktu itu.

Ternyata aku salah, kini aku sadar
"Pergi adalah membiarkan orang lain masuk ke dalam hidupnya dan menjaganya lebih baik"

Kenapa pergi ? Kenapa menuntut ? Bukankah seharusnya menuntun ? Bukankah sayang itu di rasakan bukan di tunjukkan ?

Aku akan menjawab itu.
Aku pernah menuntun hanya saja aku  telah lelah. Ya, sebut saja aku lemah. Jika hanya aku yang berusaha menuntun, bukankah di sebut berjuang sendiri ? Percayalah itu melelahkan

Sayang itu di rasakan bukan di tunjukan !
Bukankan segala sesuatu itu harus di nampakkan, di buktikan, si tunjukan guna meyakinkan ?

4000 kmWhere stories live. Discover now