2. Jawaban

66 9 2
                                    

melepaskan seseorang yang ku sayang mungkin jalan terbaik demi keluargaku
#aisya
#wannurkhalijah

Rintik hujan mulai membasahi kota Bandung yang indah, ranting ranting pohon mulai basah, daun daun tunduk menampung beratnya air hujan. Begitu juga dengan seorang gadis yang sedang tertunduk di jendela rumah tradisionalnya, air matanya menetes titik demi titik, sama seperti apa yang sedang di lihatnya,murung seperti mendung, menangis seperti hujan. Gadis itu adalah aisya, ia telah memantapkan hatinya untuk menerima Niko sebagai suaminya dan melepaskan orang yang sangat ia cintai.

" mbak aisya, abi nunggu ni" panggil sita
" iya sebentar"

Disebuah ruangan yang minimalis dengan bingkai bingkai foto ,lukisan lukisan menjadi penghias dinding dan sebuah piano yg terlihat sedikit berdebu, vas vas bunga tersusun rapi. sebuah keluarga berkumpul, mereka adalah aisya, sita, abi dan ummi. Hening, tak ada diantara mereka yang membuka pembicaraan, abi sibuk dengan kopinya, ummi hanya diam tak berkutik, dan sita sibuk berkutat dengan androidnya, sedangkan aisya merasa sangat canggung dengan suasana keluarganya, ia sangat ingin memulai pembicaraan, tetapi ia bingung harus memulai dari mana.

" abi...... Ummi......." panggil aisya sedikit hati hati
" ya nak " jawab abi singkat
" aisya sudah memikirkan tentang perjodohan itu, dan aisya menerima niko sebagai suami aisya "
" hufff " abi menghembuskan nafasnya.
" abi....." panggil aisya
" kapan aisya akan memberi jawaban kepada niko? " tanya abi aisya
" insyaallah, lusa aisya akan memberi jawaban kepada niko" jawab aisya ragu.
" baiklah nak, kami hanya bisa mendoakan yang terbaik buat putri kami" jawab ayah aisya sambil berlalu meninggalkan 3 wanita yang ada di depannya.

Sedangkan disebuah rumah yang sangat mewah, dengan hamparan halaman yang sangat luas nan permai, taman bunga dibentuk sedemikian rupa, hiasan hiasan dinding yang menawan,lampu lampu antik menambah kesan klasik di rumah itu, terlihat seorang pria duduk bersandar, dengan televisi yang dihidupkan, namun matanya menatap kosong ke arah layar handfon yang sedari tadi hidup tanpa ada notif pesan masuk ataupun yang lainnya, pria itu adalah niko, ia menunggu jawaban aisya, ia berharap aisya menerima dirinya menjadi pendamping hidupnya, setidaknya bertambah satu alasan utuk apa ia bertahan hidup selain bitnanya.

"tinggg" Satu notif pesan masuk.

Niko menyambar hanfonnya, dan mulai membuka notif pesan, dan ternyata itu pesan dari aisya, dengan tergesa ia membuka dan mulai membaca isi pesan aisya.

"assalamualaikum niko dermawan putra dari bapak dermawan, saya aisyana syahida menerima lamaran dari niko dermawan.
Wassalamualikum."

Di relung hati kecil niko merasa bahagia melihat dan membaca pesan sesingkat itu,ia sendiri bingung, entah kenapa ia merasa bahagia,apakah karena aisya menerimanya?. Entahlah. Disisi lain ia juga merasa marah, kenapa harus ada nama ayahnya tertera di pesan itu.

" menodai " batinnya

21 juni 2018, hari dimana bunda mariam memasukkan sebuah cincin berbentuk rotan ke tangan kanan di jari manis aisya, terlihat raut kebahagiaan diwajahnya, dan disisi lain aisya menampakkan senyum palsunya. Dihari ini semua orang bahagia, tapi tidak dengan aisya, ia merutuki kebodohannya, menyesali keputusannya, tetapi nasi sudah menjadi bubur, semua sudah terlanjur, aisya hanya bisa pasrah, ia menenangkan dirinya sendiri.

"apabila ia memang jodohku, pertemukanlah kami, tetapi kalaulah niko memang jodohku, buatlah aku mencintainya, dan melupakan masa laluku" batin aisya.

Aisya memicingkan matanya ke seluruh penjuru ruangan, ia mencari sosok yang sekarang memiliki ikatan dengannya, niko. Aisya berjalan kesana kemari berharap sosok niko ia temukan, namun nihil niko tidak ada, ingin sekali aisya menanyakan kepada bitna niko, tetapi ia merasa malu untuk bertanya. Akhirnya aisya menanyakan keberadaan niko kepada umminya.

"ummi, niko tidak ikut?" tanya aisya
"hahaha.....aisya kenapa kau bertanya kepada ummi...?" ummi balik bertanya
"lalu aisya bertanya dengan siapa"tanya aisya kembali
"tanyakan langsung dengan calon suamimu"
"aisya tidak memiliki kontaknya ummi....."
"pakai hendfon ummi" ujar ummi sambil memberikan handfonnya kepada aisya
"ba baik lah ummi"

Aisya merasa sangat bingung, haruskan ia menelpon niko?
"oh tidak" batinnya
Aisya selalu menghindari niko,dan sekarang ia harus menelponnya, tidak.disisi lain aisya juga bingung, kenapa ia sangat ingin tahu keberadaan niko.

"Drrrt drrrt" suara hanfond ummi aisya

Tampa melihat siapa yang menelfon, aisya menekan tombol menerima panggilan dan meletakkan handfond di telinganya.

"assalamualaikum ummi" salam, seseorang di telpon

Aisya terpaku mendengar suara berat khas laki laki yg sangat dikenalnya.

"wa...... Waalaikumsalam" jawab asya terbata, sembari berlari mendekati ummi nya.

Ummi aisya yang sedang menyambut tamu tamunya, sedikit tersentak melihat aisya yang kalang kabut.

"ada apa aisya?" tanya ummi lembut
"niko nelpon ummi nih" jawab aisya.ucap aisya sambil memberikan handphone kepada ummi
"palingan niko nanyakin aisya"jawab ummi dengan ekspresi sedikit senyum senyum.

Blusss

"Apa ia niko menanyakan ku" batin aisya sambil berlalu pergi meninggalkan ummi nya

************************************
Tinggalkan vote dan komen....................


aisyanikoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang