Fiveteen

9.7K 470 42
                                    

Sehun bangun jam masih menunjukkan pukul 5 pagi. Sehun tersenyum melihat wajah somi yang tertidur dan beberapa tanda kemerahan yang sengaja sehun tinggalkan di leher somi tadi malam. Sehun mengelus rambut coklat itu, kemudian mengecup kening somi mesra.

Akhirnya sehun keluar dari kamar somi dan sehun terkejut, ibu nya sudah berdiri disana, tetapi sehun tidak peduli. Minyoung menatap sehun dengan pandangan curiga, pasalnya semalam minyoung tidak menemukan sehun di dalam kamar nya dan pintu kamar somi terkunci. Yang menambah minyoung curiga yaitu suara jeritan putri nya yang memanggil nama sehun, hal itu membuat minyoung sangat khawatir, tidak menutup kemungkinan bahwa sehun tertarik kepada somi.

"Sehun apa yang kaulakukan di kamar somi semalaman?"

"Aku hanya menemani nya tidur "

"Jangan gila sehun, somi sudah dewasa dan dia adik mu kau tidak perlu menemani nya!!"

"Aku tidak peduli, mau somi adik, atau kakak, aku menginginkan nya!"

"Sadarkan dirimu sehun!!!"

"Ibu kira aku tidak tau apa yang kalian sembunyikan selama ini? Somi bukan adik kandung ku". Minyoung merasa terkejut dengan ucapan sehun.

"Sehun kau...

"Tidak perlu terkejut, walaupun aku menghamili somi aku bisa menikahi nya itu akan tetap sah, kami tidak memiliki hubungan darah, aku sudah tau semua nya, jadi jangan halangi aku".

"Sejak kapan kau mengetahui hal itu sehun?"

"Sejak 12 tahun yang lalu, saat aku liburan di rumah grandma, jadi eomma jangan halangi keinginan ku"

"Sehun kau berani membantah perkataan ibu mu sendiri"

"Aku akan melakukan segala cara untuk membuat somi menjadi milik ku, karena aku sangat ingin memiliki nya sejak dulu"

Sehun meninggalkan minyoung yang masih berdiri disana. Sehun berdecak kesal bagaimana bisa ibu nya tahu, sialan jika sudah seperti ini pasti akan sulit.

-

Sarapan pagi keluarga Oh terlihat senyap dan tenang, tidak ada yang berbicara. Minyoung menangkap sesuatu yang aneh di leher putri nya, bercak kemerahan, tentu minyoung tau itu bekas apa, sehun sudah keterlaluan.

"Sehun appa dan eomma akan pergi ke Itaewon untuk mengurus beberapa hal penting disana".

"Aku tidak ikut sayang, aku tinggal bersama sehun dan somi saja dirumah ya"

"Sayang tidak bisa ini penting dan mengenai perusahaan, kau harus menandatangani beberapa berkas penting"

"Tapi bagaimana jika membawa somi"

"Sayang, somi sudah besar dia harus sekolah dan lagipun ada sehun yang menjaga nya"

Minyoung menatap putra tunggal nya itu. Jika ia meninggalkan somi entah apa yang di lakukan sehun, minyoung merasa tidak tenang.

"Sudah eomma jangan khawatir aku akan menjaga somi"

Perasaan minyoung masih resah, ia takut membiarkan somi tinggal bersama sehun. Dengan berat hati minyoung meninggalkan sehun bersama somi dan minyoung janji akan langsung pulang saat acara selesai.

"Sehun eomma perlu bicara dengan mu ikut eomma". Dengan langkah malas sehun mengikuti ibu nya, minyoung memastikan tidak ada yang melihat mereka berdua.

"Sehun kau gila, kau sudah keterlaluan, apa saja yang sudah kau lakukan pada somi hah!!!"

"Tidak ada aku hanya mencumbu nya saja"

"Hentikan kegilaan mu sehun, itu hanya obsesi!!!"

"Tidak, itu tidak hanya obsesi tapi aku mulai mencintai nya"

My Brother My Best Partner ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang