Prolog

324 29 6
                                    

Yoo Jeongyeon, seorang gadis yang baru mendapatkan lembur kerja dari kantornya kini menghela nafas kasar. Bagaimana tidak, dirinya kini harus pulang jalan kaki dari kantor sampai rumahnya. Memang tidak baik untuk gadis seumuran dengan Jeongyeon harus berjalan kaki sendirian di tengah malam seperti ini, namun tidak ada pilihan lain selain berjalan kaki. Jeongyeon sangat was-was, sesekali dia menengok ke kiri dan ke kanan dan segera mempercepat langkahnya. Dia berharap tidak ada yang mengikutinya dari belakang.

Namun harapannya hancur ketika dirinya merasa ada yang mengikutinya dari belakang, Jeongyeon tidak berani untuk menoleh ke belakang dirinya hanya terus berdoa dan mempercepat langkahnya. Saat kini dirinya tengah berlari, terdengar suara langkah kaki yang ikut berlari juga di belakangnya. Jeongyeon semakin ketakutan hingga tiba-tiba sesuatu memeluk dirinya dari belakang.

"Hai cantik." seorang pria yang tengah memeluk Jeongyeon tanpa izin kini menyapa Jeongyeon lewat samping telinganya hingga deru nafas sang pria terdengar jelas.

"Lepaskan!" Jeongyeon meronta ingin dilepaskan dari pelukan pria itu, namun tenaganya tak cukup kuat dengan dirinya.

"Kumohon lepaskan!" kini Jeongyeon sudah menangis, dia tidak tahu siapa pria yang berani memeluknya. Tapi yang ia yakini pria ini tengah mabuk, lewat dari bau nafasnya sangat khas dengan bau alkohol.

"Diam saja dan ikuti aku." pria itu membekap mulut Jeongyeon dengan kain yang sudah diberi obat tidur. Jeongyeon kini sudah tidak sadarkan diri dengan pengaruh obat itu. Pria itu kini menggendong Jeongyeon, membawanya di apartemen sang pria yang tak jauh dari tempat kejadian tadi.

Tbc

Oke, bagaimana dengan prolog nya??

Btw ini aku buat cerita pertama kali. Aku harap kalian suka😆😆😆
Dan maaf dengan banyak typo.

See you in next chapter
💋💋💋

Hate or LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang