Jeongyeon terbangun ketika silauan matahari menerpa wajahnya. Dirinya mengerjap-ngerjapkan mata nya dan melihat sekeliling ruangan yang sangat familiar. Jeongyeon pun menoleh ke arah sisi kanannya. Diatas nakas terdapat sebuah alarm dan sebingkai foto yang menampilkan pria berpipi chubby dan juga tampan.
Jeongyeon tersentak kaget ketika mengingat kejadian semalam. Dimana dirinya dipaksa berhubungan badan dengan pria asing yang ia tak kenal. Dan lihatlah sekarang, Jeongyeon sangat berantakan. Dengan rambut acak acakan dan tubuh tidak dibalut dengan sehelai kainpun. Jeongyeon langsung menangis sejadi-jadinya.
Hancur sudah impian Jeongyeon yang ingin berbulan madu dengan orang yang ia cintai. Bahkan dia sudah berencana menikah dengan kekasihnya tahun depan. Ya, Jeongyeon punya kekasih, namanya Kim Taehyung. Jeongyeon benar-benar hancur sekarang, kehormatannya diambil pria asing bahkan Jeongyeon tidak tahu dia siapa.
Jeongyeon tidak berani bilang terhadap Taehyung jika dirinya telah diperkosa. Bahkan saat ini badannya gemeteran bercampur dengan tangisan dan juga kegelisahan. Dan sekarang pria itu tidak menampakkan batang hidungnya sama sekali.
Benar-benar pria bajingan! -ucap Jeongyeon dalam hati.
Jeongyeon kemudian turun dari ranjang dengan terbalut selimut dirinya mencoba berjalan ke arah kamar mandi dengan tertatih-tatih. Bagaimana tidak, area kewanitaannya terasa nyeri. Jeongyeon pun berpikir lebih baik dirinya berendam di bathtub meski dadanya terasa sesak akibat memikirkan kejadian semalam.
***
30 menit berlalu, Jeongyeon terbangun dari tidurnya di bathtub. Jeongyeon tersadar jika ia tertidur di bathtub. Dirinya langsung bergegas keluar dari bathtub dengan mantel handuk terbalut di tubuhnya. Ia keluar kamar mandi dan melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 09.35. Lalu kembali berjalan ke arah bajunya yang berserakan di lantai dan segera memakainya kembali.
Setelah memakai bajunya kembali, Jeongyeon berjalan ke arah nakas dan mengambil ponselnya. Jeongyeon terkejut ketika 56 panggilan suara tak terjawab dari sang kekasih. Jeongyeon menjadi ragu untuk menelpon Taehyung kembali. Ia pun memilih mematikan ponselnya daripada menerima telpon dari Taehyung lagi.
Jeongyeon kini pusing. Perasaannya setiap hari dirinya selalu dilintasi masalah. Saat itu ban mobil bocor pada dini hari saat dirinya pulang dari kantornya, mau tidak mau dirinya harus menunggu sampai pagi lagi. Kemarin banyak kumpulan berkas yang belum ia kerjakan hingga membuatnya lembur. Dan sekarang lebih parah lagi, dirinya diperkosa oleh pria yang ia tidak kenal. Jeongyeon hanya menghela nafas kasar mengingat masalah-masalah yang ia timpa.
Tanpa pikir panjang ia segera keluar dari kamar apartemen tersebut sambil membawa foto didalam pigura yang ia yakini adalah pelakunya.
***
Jeongyeon keluar dari gedung apartemen. Dirinya tidak asing dengan jalan didepannya ini. Ya, jalanan dekat kantornya. Jeongyeon tidak ambil pusing, dirinya langsung menghampiri taksi yang tak jauh darinya untuk membawanya ke rumah.
Sampai dirumah, kegelisahan merayapi Jeongyeon kembali. Dia ragu untuk masuk rumah dan ragu jika diberi beribu pertanyaan oleh kedua kakaknya karena pulang kantor sampai pagi. Jeongyeon memejamkan matanya dan kini air matanya kembali mengalir. Jeongyeon menangis lagi. Dia tak sanggup untuk menceritakan semuanya, bahkan mengingat kejadian semalam saja Jeongyeon menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate or Love
FanfictionMasa depan Jeongyeon hancur gara-gara seorang pria yang berani mengambil paksa kehormatannya saat dirinya pulang dari kantornya. . . . Kepo?? Langsung baca aja>>>