1. Harapan.

26 1 0
                                    

Pagi ini pukul 06.00, aku sudah sampai di sekolah ku. Aku berjalan menyusuri koridor sekolah menuju kelasku. Saat sedang berjalan aku merasa ada seseorang yang mengikutiku. Aku pun menyempatkan diri untuk menoleh sebentar, dan ternyata benar tepat di belakang ku ada seorang siswa Laki-laki dengan postur tubuh yang lebih tinggi dari ku. Ia pun segera menyejajarkan langkah nya di sebelah ku.

Yang paling penting dari hal ini adalah bahwa Siswa Laki-laki itu ternyata Regan. Iya Regan. Laki-laki yang mampu membuat ku tertarik sejak pertemuan pertama kita di Halte bus  kemarin. Harapan ku untuk bertemu lagi dengan nya sudah terkabul.

"Kinara kan ya?" Tanya Regan. Ia pasti sedang memastikan bahwa aku adalah orang yang ia temui di Halte kemarin.

Aku pun mengangguk dan tersenyum kepadanya. Oh Tuhan, ada apa ini mengapa detak jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya saat berjalan beriringan dengan Regan seperti ini.

"Berangkat naik bis tadi?" tanya Regan. Aku pun mengangguk.

"Rumah lo dimana emang?" tanya nya lagi.

"Di perumahan Griya Indah" jawabku. Apa kalian tau, kalimat yang terlontar dari mulut Regan setelah ini membuat kesenangan ku bertambah. Bayangkan saja ia menawarkan tumpangan  kepadaku untuk berangkat dan pulang sekolah naik motor bersamanya. Aku sempat menolaknya, namun ia tetap menawarkan tumpangan kepadaku.

"Rumah kita searah, jadi gapapa kalo gue harus anter jemput lo jadi sekalian lewat, gimana? mau dong"

Aku berfikir sejenak, karena aku merasa sedikit gengsi untuk langsung mengiyakan tawaran itu, akhirnya aku menjawab "hmm liat nanti deh Gan"

Regan pun mengangguk "Oke deh"

Setelah itu, obrolan kami terhenti karena kita sudah tiba di depan kelasku, sedangkan kelas Regan berada di lantai 2 sekolah yang tangga nya berada tepat di samping kelas ku.

Sebelum aku masuk kelas, Regan mengajak ku untuk bertukar nomor handphone. Ia bilang agar kita mudah untuk berkabar dan bisa menjadi teman dekat. Aku pun mengiyakan karena menjadi teman dekat nya adalah salah satu harapanku. Ia juga melambaikan tangan dan memberikan senyuman kepadaku sebelum kembali berjalan menuju kelasnya. Senyuman yang mampu membuat bibirku ikut tersenyum saat mataku melihat nya.

Aku tau akhir dari setiap pertemuan tidak selalu mengarah pada suatu hal yang membahagiakan, bisa saja mengarah pada suatu hal yang mengecewakan. Tapi, untuk saat ini aku tidak peduli akan hal itu. Karena yang aku tau saat ini aku sudah bertemu denganmu, seorang Laki-laki yang berhasil membuatku tertarik sejak pertemuan pertama kita, dan itu sudah membuat ku cukup bahagia.

▪️▪️▪️

Hari ini, sudah terkabul salah satu harapanku.
Harapanku untuk bertemu lagi denganmu.
Setelah ini, muncul lagi harapan ku yang baru.
Harapan baru yang sepertinya akan selalu menyangkut apapun tentangmu.

▪️▪️▪️

KATA TENTANG KITA (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang