SBS inkigayo 02062019

477 48 24
                                    

SBS HQ

.

.

"jadi mau pake yang mana? "

hayi diem sejenak sambil memperhatikan beberapa dress di depannya yang sebenernya nggak asing. karena itu semua dress yang dia pakai buat syuting mv.

"yang mana ya enaknya, kak ? " tanya balik hayi.

si stylist nya membalas, "elo gimana kemarin pake dress panjang? nyaman gak? kalo nggak pakai yang agak pendek aja biar kamu ngedance nya bebas."

"iya, sepatunya juga gausah tinggi-tinggi. yang biasa aja biar gak pegel."

hayi menghela nafas pelan. pura-pura nggak mendengar suara komen terakhir.

si stylist tersenyum sejenak, "jadi gimana? mau pake dress yang mana?"

hayi mengigit bibir sejenak.

"pake yang merah aja udah, cakepㅡ"

pelan tapi pasti, suara itu kembali menanggapi obrolan antara hayi dan stylist nya.

"ㅡkemarin lo pake floral pattern gue ngikutin pake putih polos. sekarang gantian, gue pake pattern warna pinkeu, lo yang pake merah polos. cocok dahㅡ"

hayi mengernyitkan dahinya. merasa ada yang salah dengan ucapan yang barusan ia dengar. hayi lalu melirik ke arah stylistnya dengan pandangan meminta penjelasan.

mengapa bisa malah featuring artist yang fitting duluan?

"dia kenapa ada disini sih, kak ? " tanya hayi sambil menunjuk cowok berhidung besar yang lagi fokus main game di pojokan, tapi ikut komen dari tadi bikin hayi keki.

si stylist, "kan hanbin jadi featuring artist lo, yi. ya ruang tunggunya bareng."

hanbin mengangguk, sementara hayi semakin keki mendengarnya. dia bertanya bukan untuk mendapatkan jawaban yang sudah ia ketahui.

"nggak gitu. ngapain sih dia ikut komen? " tanya hayi masih mempertahankan rasa tidak suka akan eksistensi seorang hanbin dengan menyebut itu cowok 'dia' . padahal hanbin lagi di satu ruangan dan denger langsung.

"gue memberi pendapat." ucap hanbin.

"gak ada yang minta pendapat elo." balas hayi, akhirnya menoleh sambil menatap tajam hanbin. hanbin yang ditatap tiba-tiba jadi agak tertegun.

hening sejenak, sampai si stylist berbicara kembali.

"udah, gini aja ambil jalan tengah. dari semuanya, dress merah modelnya paling memungkinkan buat lo biar ngedance-nya luwes."

hayi menatap si stylistnya sambil ngebatin, jalan tengah apanya ? ini mah jelas-jelas ngedukung hanbin? ada dress putih lace yang lebih simple..

"lagian bukannya kamu juga suka sama model dress yang merah ini ? katanya mau pamer collar bone biar nggak sia-sia udah diet ketatㅡ"

hayi melotot begitu mendengar ucapan si stylistnya. iyasih dia emang sempet bilang gitu. tapi kan itu cuma buat obrolan internal... bukan untuk dibicarakan di depan orang lain, terutama hanbin.

"pamer apasih kak.. emang siapa mau pamer.. "

hayi melirik sekilas hanbin. wajahnya datar, seperti biasa. tapi jelas ada raut nggak enak.

"yakin gamau pamer? padahal kemaren sampe dibela-belain cuma makan celery sama wortel. biar comeback yang sekarang kelihatan makin sexyㅡ"

hayi hanya bisa mengigit bibir sambil mengerjapkan mata, mengirim sinyal supaya stylistnya itu berhenti bicara. sebelum makin membeberkan rahasia lainnya.

Off ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang