LY - 2

269 64 11
                                    

Typo bertebaran.

---
Author Pov

Hanya tinggal mereka bertiga yang berada di dalam kelas, sedangkan yang lainnya sudah pulang terlebih dahulu. Terlihat Jihyo yang masih sibuk merapihkan buku-bukunya dan kemudian memainkan tasnya.

Tzuyu langsung mendekatinya dengan sedikit mendekatkan bibirnya ke arah telinga Jihyo.

"Kamu duluan saja ya, aku mau antar Sana pulang. Maaf banget kalau aku langgar janji lagi. " Bisik Tzuyu dan Jihyo hanya memberikan senyum tipisnya.

"Tidak masalah. " Bisik Jihyo.

"Hmm sepedamu kamu bawakan? " tanya Tzuyu memastikan sahabatnya itu punya kendaraan untuk pulang.

"Iya, tenang saja. Kamu tidak boleh mengebut, mengerti?? " tanya Jihyo.

Tzuyu menganggukkan kepalanya, setelah itu Jihyo melangkahkan kakinya untuk keluar dari kelas terlebih dahulu.

"Sana, mari pulang bersama. " Ajak Tzuyu dan di anggukan oleh Sana.

Tangan Tzuyu tergerak untuk menggenggam tangan Sana dan dia pun dengan senang hati membalas genggaman tangan Tzuyu. Mereka terus berpegang tangan ketika di parkiran, Tzuyu kemudian mempersilahkan Sana untuk masuk dan kemudian dirinya dengan cepat masuk kedalam mobil lalu menjalankannya.

Mata bulat itu, terus menatap mobil Tzuyu hingga hilang kemudian dirinya mendorong sepedanya. Ya, meskipun dirinya mempunyai sepeda tetapi sepedanya itu sepertinya bannya sepedanya kempes akibat ulah siswa nakal di sekolahnya.

Jihyo Pov

Berulang kali aku mengusap keringat yang mengalir akibat panasnya matahari. Beberapa kali, aku sedikit berlari agar cepat sampai di tempat kerjaku. Ku parkirkan sepedaku di tempat parkiran khusus sepeda dan segera masuk ke dalam Cafe.

"Pak, maafkan saya karena sudah terlambat. Ban sepeda saya kempes jadi saya harus mendorongnya kemari. " jelasku dengan nafas terengah-engah.

"Tidak apa, lagian kamu baru sekali terlambat. Yaudah ganti bajumu dan segera layani pelanggan di sini. " ucap Suho pemilik Cafe.

Aku bernafas lengah dan langsung berjalan menuju kamar mandi cafe itu untuk segera mengganti bajuku. Aku langsung bergerak cepat menghampiri pelanggan yang ingin memesan, mengantarkan makanan dan juga membersihkan meja sehabis mereka makan.

Jam 22:30 Cafe sudah di tutup, aku meregangkan jari jari tanganku dan duduk di kursi sambil memijat kakinya yang terasa sakit setelah berlari ke sana kemarin di tambah lagi aku mendorong sepeda dari sekolah ke Cafe yang jaraknya lumayan jauh.

Memasukan tanganku untuk mengambil ikat rambut dan setelah itu aku mengikat asal rambutku. Kertas yang kebetulan berada di tanganku, ku pergunakan untuk mengurangi panas dengan mengipasnya ke arah wajahku.

Langkah kaki terdengar memasuki Cafe padahal sudah jelas Cafe sudah tutup. Aku langsung bersuara tanpa menoleh ke belakang.

"Maaf, tapi Cafe sudah di tutup. Anda masih bisa datang besok lagi. " ucapku

Tapi langkah kaki itu terus terdengar hingga mendekati tempat dudukku. Aku merasa merinding, takut berbalik untuk melihat siapa orang itu. Bisa saja itu perampok. Oh, jangan sampai.

"Kenapa tidak berbalik? " tanya orang itu.

Aku sedikit terkejut mendengar suaranya dan langsung membalikkan tubuhku berhadapan kepadanya.

Author Pov

Terlihat seorang gadis dengan visual yang membuat semua orang tidak bisa menolaknya di tambah lagi dengan tubuhnya yang tinggi.

"Kau berbohong kan? " ucap Tzuyu menatap mata Jihyo sangat dalam.

"berbohong apa Tzu? Aku tidak berbohong kepadamu. " ucap Jihyo bingung melihat Tzuyu datang lagi ke cafe tempat kerjanya setelah sekian lama karena dia sibuk dengan Sana sehingga tidak pernah lagi berkunjung untuk sekedar melihat Jihyo berkerja seperti dulu.

"Soal naik sepeda, ternyata ku lihat sepedamu bannya kempes tadi sebelum masuk ke sini. Kenapa tidak bilang saja kepadaku? Aku bisa duluan mengantarmu sebelum mengantar Sana pulang. " ucap Tzuyu sambil memegang kedua tangan Jihyo.

"Aku tidak ingin mengganggu waktu kalian berdua, Tzu. Lagipula, tidak masalah harus mendorong sepeda ke Cafe karena sekalian aku berolahraga. " ucap Jihyo tersenyum melihat sifat Tzuyunya yang lama kembali.

"Tidak boleh, aku akan menunggu mu hingga pulang lalu kita pulang bersama. Tinggalkan saja sepedamu disini, nanti ku minta seseorang untuk membawa sepeda mu agar di pompa bannya. Jadi besok, aku akan menjemputmu di kontrakan. " ucap Tzuyu lalu Jihyo menggelengkan kepalanya.

"Tidak usah, aku bisa naik bus sekolah. " ucap Jihyo.

"Aku tidak mau penolakan. Cepat ganti bajumu, aku tunggu disini. " ucap Tzuyu.

Jihyo pasrah, dia akan kalah jika berdebat dengan Tzuyu. Jihyo kemudian berjalan ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya.

Tzuyu langsung menarik tangan Jihyo setelah dia kembali. Jihyo menyanyi sepanjang jalan dan menyuruh Tzuyu untuk ikut menyanyi.

"Ayo bernyanyi, Tzu. Cepatlah. " ucap Jihyo menarik lengan baju milik Tzuyu.

"Iya, semua akan ku lakukan untukmu. " ucap Tzuyu tersenyum.

Tanpa Tzuyu sadar, ucapannya itu membuat cinta Jihyo untuk Tzuyu semakin tak terhingga. Dia membuat Jihyo terus berharap perasaannya di balas.

Mereka berdua menggila bersama di dalam mobil setelah sekian lama, Jihyo bersyukur bahwa Tzuyu masih mau melakukan hal itu meskipun sebagian waktu Tzuyu sudah dia habiskan bersama Sana.

💮💮💮

Berikan vote dan commentnya ya.

29 Juli 2019.

Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang