Part 1

505 47 8
                                    

"Pengadilan memutuskan bahwa terdakwa Wu Yifan alias Kris dinyatakan tidak bersalah."

Tok! Tok! Tok!

Tiga ketukan palu dari sang hakim menyatakan bahwa persidangan kali ini berakhir sudah. Pengacara, keluarga terdakwa, dan orang-orang yang percaya bahwa terdakwa tidak bersalah semuanya bersuka cita atas keputusan hakim tersebut. 

Namun lain halnya dengan keluarga penuntut dan semua yang merasa bahwa terdakwa bersalah. Mereka semua terkejut dan kecewa dengan keputusan ini. Terlebih lagi ibunda dari korban terdakwa. Dia mulai menggelengkan kepalanya dan tiba-tiba saja berteriak histeris, menolak semua kenyataan yang menurutnya tidak adil ini.

"Tidak!! Ini tidak benar!! Orang itu bersalah! Orang itu telah membunuh anakku. Orang itu pembunuh!!" teriak ibunda dari pihak penuntut.

"Umma!!" teriak seorang pemuda yang merupakan anak dari wanita yang baru saja berteriak tadi dan dia langsung menghampiri sang umma, bermaksud untuk menenangkan dirinya.

"Tidak! Tidak!! Soojung tidak boleh tidak mendapatkan keadilan atas apa yang sudah menimpanya. Anakku tidak akan tenang jika bajingan itu lepas dari jerat hukum. Siwonnie, lakukan sesuatu! Lakukan sesuatu untuk putri kita!" Choi Siwon, atau Siwonnie seperti nama panggilannya tadi, hanya mampu memeluk tubuh istrinya dengan erat dan menyembunyikan wajah merah dan basah istrinya yang sudah menangis meraung-raung di dadanya. 

Siwon tak lupa juga mencium pucuk kepala istrinya dengan sayang. Pria itu tahu kesedihan dan kepedihan istrinya sekarang dengan keputusan pengadilan ini. Dirinya juga merasakan hal yang sama dengan Kyuhyun.

"Umma." Lirih sang anak yang berusia 18 tahun, memanggil istri Siwon tersebut. Siwon yang masih dengan mendekap istrinya tersebut, menoleh kepada anak keduanya sekaligus putra sematawayangnya itu. Dengan perlahan Siwon mengisyaratkan kepadanya untuk membawa sang umma yang masih meremas baju Siwon dengan erat.

"Minho-ah. Tolong kau bawa umma ke mobil. Biar appa urus dulu semuanya di sini." Perintah Siwon kepada pemuda bernama Minho tersebut. Pemuda itu mengangguk lalu meraih tubuh sang umma untuk beralih ke pelukannya. 

Minho merangkul tubuh sang umma yang terus saja menangis lalu menuntunnya ke mobil mereka sementara Siwon menyelesaikan urusan dengan pengacara keluarga mereka untuk tindakan hukum selanjutnya. Siwon sendiri juga kecewa dengan keputusan pengadilan ini, namun pria berumur 46 tahun itu masih lebih bersabar dan masih sanggup menerima semua berita ini dengan kepala dingin.

Siwon menunggu kurang lebih lima menit sebelum akhirnya dia bisa berbicara dengan pengacara mereka setelah pengacara tersebut selesai berdiskusi dengan hakim dan personel pengadilan lainnya. Siwon diberitahu bahwa dia bisa mengajukan kasasi dari keputusan pengadilan ini. 

Namun Siwon harus cepat mengajukannya, jika tidak masalah ini akan benar-benar dianggap selesai. Mendengar kabar tersebut dari sang pengacara, Siwon hanya menanggapi bahwa dia akan berpikir terlebih dahulu untuk mengajukan kasasi. Siwon tetap harus membicarakan ini dengan istrinya. 

Tapi dia berjanji akan secepatnya memberitahu keputusannya kepada pengacara keluarga mereka tersebut. Disaat Siwon sedang berdikusi dengan pengacaranya, terdakwa yang sudah dinyatakan bebas itu tiba-tiba saja mendekati Siwon dan membungkuk dalam.

"Choi Siwon-ssi, maafkan saya." Tuturnya cukup keras sehingga membuat beberapa orang yang masih berada di pengadilan itu menoleh ke arah mereka. Memang pemandangan yang tersaji sekarang sangat aneh untuk semua yang hadir diruang sidang itu. 

Mereka berpikir mengapa terdakwa yang jelas-jelas harus mengalami masalah karena berurusan dengan pihak berwajib dan pengadilan adalah orang yang meminta maaf kepada si pengugat. Siwon sendiri sempat heran sampai dia tahu maksud pemuda yang seumuran dengan Minho itu. 

Life Is BeautifulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang