Part 2

275 34 6
                                    

Previous Chapter

"Aku memberikan bukti itu karena aku sudah tidak memerlukannya lagi. Orang tuaku tidak akan mengajukan apapun. Kami lelah dengan semua ini. Balas dendam hanya akan membuat Soojung tidak tenang diperaduan terakhirnya. Kau bebas menghancurkan bukti-bukti itu Yunho-ssi." Jelas Jaejoong sebelum dia berbalik lagi dan melangkah menjauh dari Yunho. Namun belum tiga langkah Jaejoong berjalan, langkahnya terhenti karena lengannya di cekal oleh Yunho yang sudah ikut berdiri.

"Jaejoong! Tunggu dulu! Kita belum selesai bicara."

"Tidak. Kita sudah selesai bicara Jung Yunho-ssi. Maka mohon lepaskan tanganku karena aku harus pergi. Banyak yang harus aku lakukan." Ucap Jaejoong berusaha melepaskan cekalan Yunho namun Yunho terus saja menggenggam lengan Jaejoong. Jaejoong menjadi kesal dan akhirnya menghempaskan tangannya dengan kasar dan menatap Yunho tajam.

"Jae.." lirih Yunho sendu. Ada sedikit perasaan bersalah dan kebimbangan di hati pengacara muda itu. Jika semua yang dikatakan Jaejoong benar adanya, maka Yunho melakukan kesalahan terbesar dalam hidupnya dan kesalahan itu bisa berakibat dia kehilangan Jaejoong. Sedangkan Jaejoong hanya menutup matanya sesaat lalu membukanya kembali dan berbalik.

"Aku permisi. Selamat siang." Ucap Jaejoong lalukembali melangkah menjauhi Yunho. Yunho hanya mampu memandang punggung Jaejoongkarena dia sendiri tidak tahu harus mengatakan atau berbuat apa denganinformasi yang dia terima hari ini. 

Satu-satunya jalan adalah dia harus membukadan membaca isi dari map plastik yang diberikan oleh Jaejoong dan mungkinmenyusuri ulang kasus ini. Yunho harus siap dengan kebenaran yang nanti akanterkuak dan jika Jaejoong benar, maka Yunho harus siap dengan konsekuensi yangkemungkinan terjadi pada hubungannya.

.

.

.

Kediaman Keluarga Choi

Kyuhyun memandang potret putri keduanya dengan sendu dan mata yang berkaca-kaca. Kyuhyun masih belum mampu sepenuhnya melepas kepergian Soojung, terlebih Soojung berpulang ke hadapan Tuhan dengan cara seperti itu. 

Sebagai seorang ibu, Kyuhyun merasa dirinya telah gagal. Gagal melindungi putri cantiknya yang seharusnya masih bisa merasakan kehidupannya jika dia dengan segera menyadari bahwa putrinya telah jatuh cinta. 

Jika dia tahu bahwa cinta itu yang akan membuat Soojung sengsara maka Kyuhyun seharusnya bisa mengantisipasi hal tersebut dan langsung menjaga putrinya dari marabahaya disebabkan oleh cinta. Namun, semua terlambat. Soojung telah pergi dan tidak akan mungkin kembali lagi. Mengingat takdir menyakitkan itu, Kyuhyun kembali menangis. Menangis untuk kesekian kalinya.

"Soojung-ah.. hiks...hiks... Soojung anak umma.. Soojung-ah.."

"Umma.." panggilan lirih itu membuat Kyuhyun yang sedang menangis di beranda belakang rumah menoleh kebelakang dan menemukan sosok yang merupakan duplikat Soojung sedang menatapnya sendu. Tanpa banyak bicara, Kyuhyun langsung beranjak dari tempatnya dan memeluk erat tubuh mungil gadis kembaran Soojung yaitu Suho.

"Umma, aku mohon jangan menangis lagi... Soojung sudah tenang disisi-Nya umma. Eonnieku sudah tidak menderita lagi..." lirih Suho berusaha menenangnya wanita yang sudah melahirkannya itu. Suho sekuat tenaga untuk tidak menangis. Dia tidak ingin tangisannya membuat sang ibunda semakin bersedih.

Kepergian Soojung memang menyisakan duka yang mendalam untuk semua anggota keluarga ini. Ibunya, Kyuhyun, tak henti-hentinya menangis. Kakak perempuannya, Jaejoong dan juga appa mereka, Siwon, sudah seperti orang lain. Dingin dan tertutup. Tidak ada lagi kehangatan di keluarga ini setelah Soojung pergi. Suho merasa keluarganya perlahan namun pasti menuju kehancuran.

Life Is BeautifulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang