11

1.3K 89 20
                                    

Rasanya seperti ada gumpalan racun di kerongkongan. Nafasnya tercekat, jantung berdebar. 100% sebuah kebohongan besar apabila Jungkook berkata dirinya baik-baik saja setelah mendengar pengakuan makhluk manusia yang mirip "Simpanse" itu.

"M-mm.. A-aku..." Taehyung terkekeh, lalu telapak tangan besarnya itu dengan begitu santai mengusap wajah Jungkook main-main.

Jungkook berdecak sebal, seakan lupa beberapa saat lalu canggung mendominasi kerja otaknya tadi. 

"Jangan tegang-tegang. Wajahmu jelek sekali."

"K-kau pikir kau tampan, hah?!"

"Aku? Tentu saja aku tampan."

"Ck, percaya diri sekali kau, Tuan Kim yang terhormat." Tekan Jungkook sarkastik.

"Terima kasih. Aku anggap itu pujian, manis."

Merahlah wajah Jungkook, entah merah sebab marah karna di bilang manis, atau merah karena malu.

"B-berisik! Aku mengantuk! Bangunkan aku 10 menit kemudian." Alih Jungkook, lalu menyenderkan kepala ke tembok.

Taehyung tersenyum "Butuh bahu?" Tawarnya.

"Tidak, terima kasih."





≈•🚔SBITH🚔•≈






Berbeda dari pasangan Taekoook, Yoonmin partner melewati lorong-lorong kapal yang panjang dengan cara mengendap-ngendap.

"1, 2, 3, 4, 5,6... 7. Ada tujuh orang dari arah barat." Lirih Jimin jdengan mata yang terpenjam mendengar seksama apa yang indera pendengarnya tangkap.

"7 di arah  barat? Bawaan?"

"2 pistol, 1 pedang, 2 gir, dan... 2 gas asap? Eoh? Asap?" Jimin bingung sendiri akan perkatannya.

"Apa itu gas air mata? Tapi untuk apa?" Tanyanya pada Yoongi.

"Ada 3 kemungkinan terbesar. Untuk melabui, menyelamatkan diri, dan untuk meledakan kapal ini." Jimin mengangguk paham. "Jadi, apa kita harus melawan mereka?"

"Kita hanya mempunyai 2 revolver dan 1 mata pisau...." Yoongi terdengar bergumam, Jimin tidak mendengarnya dengan jelas karena pelan. Aneh memang, bisa mengenali suara dari jarak jauh, tapi yang dekat tidak bisa.

"Bisa kau artikan dengan jelas dengunganmu itu, Kapten?"

Oh, Jimin sedang dalam  mode profesionalnya kawan. Pertanyaan Jimin di jawab dengan gelengan kecil. Sedikitnya bisa jimin tebak, kalau pemuda itu tengah berpikir.

"Jimin-ah..."

"Ya?" Mata Yoongi menatap dalam netra kekasihnya itu.

"Apa kau masih bisa melakukan Muay Thai dan Taekwondo?"






Jimin tersenyum, "Bahkan Silat dan Capoeira-ku pun masih berguna dengan sangat baik."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret Boys In The Here [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang