[BL Fanfiction Scum Villain Self Saving System] - Moshang Week

Day 1 - Hurt and Comfort

Cerita ini  sepenuhnya milik Felixyz_Arion, karakter yang ada pada cerita ini sepenuhnya milik MXTX dari karyanya yang berjudul Scum Villain Self Saving System

cerita ini dibuat untuk meramaikan event #MoshangWeek2019

Gambar yang terdapat pada cerita ini di ambil dari pinterest dan Google

selamat menikmati

.....

****

Mobei Jun adalah iblis besar dari tanah utara di dunia iblis. Dia penguasa di sana. Sebagai penguasa yang agung dengan jumlah angka pada umurnya yang sudah memasuki tiga digit, penguasa itu di paksa untuk segera memiliki penerus garis murni.

Akan tetapi, penguasa agung itu sendiri tidak berniat untuk menikahi iblis-iblis wanita yang ada dalam daerah kekuasaan maupun di luar kekuasaannya.

Mobei Jun bukanlah laki-laki dengan keadaan birahi biadab yang dengan senantiasa menyumbangkan benihnya kepada para bunga-bunga liar* untuk mengandung anaknya.

*Bunga liar = kupu-kupu malam

Harga dirinya tidak mengizinkan hal itu.

Namun, pertemuan dirinya dengan salah satu murid Ciang Qiong mengikis presepsinya sedikit demi sedikit, perlahan tapi pasti. Bagai ombak mengikis karang. Konstan, teratur dan meluruhkan butiran batu.

8888

Hari itu hujan badai. Ia berada pada salah satu gunung di kawasan dunia manusia. Tubuhnya memiliki beberapa luka. Pertarungan sebelumnya dalam mempertahankan perbatasan wilayah menorehkan beberapa luka yang cukup tidak sedap untuk di pandang. Mobei Jun terluka di bagian tulang rusuknya. Itu cukup membuat dirinya kesal. Suasana hatinya sangat jelek pada saat itu. Ia membutuhkan pelampiasan. Apapun, ia butuh melampiaskan rasa itu. Maka ia melampiaskan pada jalanan di gunung itu. Ia membekukan jalanan gunung itu seutuhnya.

Dan sebuah kereta penumpang yang malang terperangkap pada aksi tersebut.

Mobei Jun tidak menghiraukan kereta kuda penarik penumpang itu. Awalnya, ia akan mengabaikannya. Sampai suatu ketika orang-orang itu turun dan mulai mengacungkan bilah tajam ke hadapannya.

Mobei jun mengerutkan keningnya. Itu tampak kejam dan dingin. Ia menatap orang-orang itu yang ingin menyerangnya. Itu membuat suasana hatinya semakin menggelap.

Mobei jun mengayunkan lengan kirinya dengan kuat. Hembusan badai dingin disertai bekuan es menyapu orang-orang itu terbang. Kereta beserta kudanya terlempar. Suara benda jatuh terbanting dan pecah memekik situasi yang sedang berlangsung. Semua tampak kacau. Tapi Mobei Jun merasa puas.