الهم صل على صيدنا محمدا

298 18 0
                                    

Zainab, Bunga Surga dari Mekkah

Zainab adalah putri tertua Rasulullah SAW. Ia kemudian tumbuh menjadi gadis cantik, anggun, penuh kasih sayang, cerdas dan lembut.

Sejak ia berusia 10 tahun, banyak pemuda Quraisy berlomba untuk meminang Zainab. Namun akhirnya kedua orang tuanya menerima pinangan dari Abul Ash bin Rabi'.

Pemuda ini sangat cocok menjadi suami Zainab. Sebab Abul Ash berbudi baik, pandai, suka menolong dan pemberani. Terlebih lagi ia adalah sepupu Zainab dari pihak ibu dan merupakan saudagar muda yang berhasil.

Dari pernikahannya dengan Abul Ash, Zainab melahirkan bayi perempuan yang cantik, bayi itu diberi nama Umamah.

Setelah Umamah, Zainab melahirkan bayi laki-laki yang diberi nama Ali.

Ketika Mekkah ditaklukkan oleh kaum muslimin, para sahabat sering melihat Ali dibonceng Rasulullah SAW naik unta. Namun tak lama, Ali kecil meninggal dunia.

Ketika Islam datang, Zainab dan ketiga adik perempuannya serempak menyatakan masuk islam.

Karena sebab inilah rumah tangga Zainab bersama Abul Ash yang begitu bahagia sekarang dihantui perpecahan, karena Abul Ash menolak untuk memeluk Islam.

Suatu ketika Rasulullah SAW mengajaknya menjadi muslim, namun Abul Ash menolak dengan halus ajakan dari mertuanya.

Mengenai penolakannya ini, Abul Ash memberi alasan kepada Zainab, "Demi Tuhan, dalam pandanganku ayahmu bukanlah orang yang mengada-ngada, namun aku tidak suka ada orang yang berkata kepadamu, 'Sesungguhnya suamimu mengkhianati kaumnya dan mengingkari agama nenek moyangnya demi menyenangkan hati istrinya.'"

Walau demikian, Zainab tetap menaruh harapan yang tinggi bahwa suatu saat suaminya akan memeluk Islam. Ia mengenali sifat suaminya yang cenderung pada kebaikan.

Akankah firasat Zainab ini menjadi kenyataan?

Orang-orang kafir Quraisy, mereka menekan Abul Ash dengan berkata, "Putuskan hubunganmu dengan putri Muhammad, dan kami akan menikahkanmu dengan wanita Quraisy manapun yang kau suka." 

Tetapi Abul Ash menolak dengan tegas, "Aku tidak akan memutuskan hubunganku dengan istriku dan aku juga tidak menginginkan seorangpun wanita dari Quraisy."

Ketika Rasulullah dan para sahabatnya terusir dari Mekkah sehingga harus hijrah ke Madinah, Zainab dicekam rasa takut. Kini ia tinggal seorang diri di Mekkah. Ia seorang muslimah dan suaminya masih kafir.

Kekhawatirannya pun ditambah rasa sedih sebab belum lama ibundanya tercinta (Khadijah) wafat. Dalam kesedihan dan kesepian luar biasa ini, hanya kata-kata Abul Ash yang masih dapat menghiburnya. 🌹

@daaahmdna
🎋

quotes islamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang