Chapter 1

18 8 6
                                    

Budayakan baca sampai habis sebelum tekan back ya :))
.
.
.

Bunyi nyaring klakson Lamborghini Veneno menginterupsi damai surya yang perlahan terbenam. Mobil mewah itu terlihat mencolok dengan warna white grey-nya yang berkilau terang. Seorang pemuda berkemeja putih lengkap dengan dasi hitam polos keluar dari dalam mobil. Tatapannya menyalang saat bertubrukan dengan mata pelaku yang tertangkap basah olehnya.

“Ma-maaf,” cicit sosok gadis yang tengah mematung di depan mobil sang pemuda. Kepalanya terus merunduk, tidak berani berkontak langsung dengan mata yang mengirimkan kilat membunuh ke arahnya.

“Cih, untung aku masih sempat injak rem. Kalau sampai menabrakmu tadi gimana, hah?! Cari ma–”

“Bu-bukan!” potong Amira –nama si gadis –cepat sambil mengalihkan pandangan.  “Aku hanya ingin menyelamatkan kucing ini. Itu saja,” sambungnya kembali. Dekapan pada kucing di dadanya mengerat. Tak tahu kenapa nyalinya langsung menciut sekedar menghadapi pemuda itu. Belum lagi tatapan mengintimidasi yang dilayangkan padanya

Senyum sinis terukir jelas di wajah dingin sang pemuda. Berdecak kecil, jari panjangnya menyisir ke belakang anak rambut nakal yang berkibas tanpa arah. “Dengar, aku tidak peduli denganmu bahkan kucing yang kau bawa. Tapi pikirkan pengendara lain yang akan kerepotan jika menabrakmu yang ceroboh!”

Ucapan sarkastik yang keluar dari bibir kecil sang pemuda menjadi akhir sebuah perbincangan tak direncana. Keheningan tercipta di antara kedua insan tersebut. Ramainya jalan di sekitar sampai tak mampu mengimbangi kedalaman atmosfer yang melingkupi mereka. Tak terelakan belasan pasang mata mengamati kedua makhluk cipataan Tuhan itu dengan ekpresi yang sulit diartikan. Tak pelak, membuat harga diri sang pemuda hancur bersama bantingan keras pada pintu mobil.

TIIINNN

Terlonjak kaget, Amira segera menyingkir dari tempatnya berdiri.  Wajahnya memerah menahan amarah. Darahnya berdesir. Ia sangat ingin membela diri, namun ia tidak tahu mengapa syaraf motoriknya serasa mati total, seolah tak menjadi satu dengan tubuhnya lagi.

Sebagai manusia yang kodratnya berbuat salah, memangnya wajar dihakimi seperti itu? Amira jelas tahu kecerobohannya menyebrang jalan dengan tiba-tiba. Tapi dihina layaknya hama yang mengganggu, memangnya pantas? Hah, memikirkan semua itu justru hanya meningkatkan emosi yang membuncah di dalam dirinya. Kepalan kuat di jemarinya tidak cukup mampu menetralkan emosi yang meluap.

Setelah beberapa menit, situasi jalan mulai kembali normal. Kucing ras persia di dekapan sudah diturunkan di tempat aman. Amira pulang dengan perasaan yang tak karuan. Baru pertama kali dirinya mendapat kejadian semacam itu. Dalam perjalanan pun, Amira tak henti-henti memaki pemuda yang seenak udel menghardiknya. Memang pantas dijuluki iblis gila tak berperasaan. Dia pikir, jalan itu miliknya apa? Sampai hati menjatuhkan harga dirinya dihadapan banyak orang.

Amira menyampar asal kerikil di bawahnya. Mulutnya menggerutu seiring langkah kakinya yang terlewat brutal. Melupakan peristiwa tadi ternyata tidak semudah menggosipi orang di belakang. Dendam menjalar ke seluruh tubuhnya. Mencekik setiap sel darah yang mengalir. Ia berharap tak pernah lagi bertemu dengan lelaki psikopat itu. Menghancurkan moodnya saja.

Seharusnya hari ini menjadi hari istimewa baginya. Pasalnya, perusahaan terkenal di Jakarta yang sudah mendapat nama baik dikancah nasional maupun internasional tidak disangka menerimanya menjadi pegawai tetap. Tidak sia-sia usahanya mencari kerja sampai merantau dari desa tempatnya tinggal. Maka dari itu, ia bermaksud membagikan kabar gembira ini dengan sahabatnya –tidak lebih tepatnya satu dunia agar merasakan rasa senangnya juga. Tidak terkecuali kucing yang terjebak di tengah jalan yang dilihatnya tadi. Namun seperti ketiban tai, ia malah bertemu iblis gila berkedok  manusia kaya sialnya lagi berwajah tampan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 31, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MarigoldWhere stories live. Discover now