5. Kuroke?

91 13 6
                                    


Ryouta PoV

"Ryouta, tak ku sangka kau bejat menghamili orang lalu membawa kabur anaknya ke mari." Reiner

"Bukan ssu.."

"Lalu anak siapa itu?"

"Bagaimana aku menjelaskannya ya? Pokoknya aku dapat ini di rumah warga yang kabur."

Karena aku sudah datang, Reiner kembali ke bawah dinding. Dan ini kesempatan yang bagus untuk bicara dengan kembaranku.

"(Name) cchi, apa yang terjadi? Kenapa kau dan Reiner cchi ada di atas dinding?"

(Name) menceritakan semua yang terjadi dengan Marco. Ya. Sepertinya takdir tidak bisa diubah sepenuhnya. Apapun caranya hasilnya tetap sama. Tapi, bayi ini beda.

"O iya. (Name) cchi, kau kenal tidak sama bayi ini?"

"Manaku tau? Aku bukan orang sini kok." jawabnya.

"Yaahh memang ssu. Maksudku kau merasa pernah melihat bayi ini tidak?"

Dia liat dengan teliti wajah bayi ini. Ditarik juga rambutnya membuat bayi ini tertawa melihat ekspresi terkejutnya.

"Tetsuya?"

"Ya kan.."

"Ini serius? Wah kita harus segera turun, Ryo."

"Kenapa?"

"Siapa tau di bawah masih ada temanmu lagi yang masih bayi. Seijuro, Shintaro, Daiki, dan Atsuhi."

Jah.. Sudah 5 tahun dia masih ingat nama temanku. Aku saja hampir lupa sama mereka.
"Anoo.. Ku rasa ini hanya kebetulan. Bayi ini cuma mirip sama Kuroko cchi. Dan mereka gak mungkin di sini ssu"

"Yah kali aja"

"Eh tapi aku tadi melihat Mura cchi ssu!"

"Mana? Mana?" tanyanya antusias. Yah dia penggemar Kiseki no Sedai, kecuali aku.
Sad!

"Tuh di bawah!" tunjukku pada salah satu titan.

(Name) diam.
Buruk. Ini buruk.
Dia menarik nafasnya dalam.

"Baka!" teriaknya pas di telinga bayi.

"Owe owek"

(Name) PoV

Ini bukan waktunya untuk bertengkar dengan kembaran lucknutsku.
Ah si bayi ini juga mengganggu telingaku. Tapi dia imut sumpah. Mirip Tetsuya lagi. Ya Lord, aku tak paham dengan rengkarnasi.

"Sekarang, apa yang harus kita lakukan?" tanyaku.

"Kau jaga bayi ini saja. Aku akan ke bawah membantu mereka. Mereka pasti mengira aku sudah tewas karena tak terlihat dari tadi ssu."

"Tapi Ryo, aku mau ikut"

"Tidak ssu. Kakimu masih terluka. Ku mohon demi Kuroke cchi ssu."

"Kuroke?"

"Kuroke. Kuroko Kakek."

"Setua itu ya?"

"Udaahh.. Kau tetap di sini ssu. Dadah!"

"Nn.. Tiati Ryo"

Haahhh.. Aku memang tak bisa apa-apa. Dari rencana yang gagal, Marco, kecurigaan Reiner mungkin, dan ya.. Sekarang disuruh menjaga Kuroke.

Aku yakin ni anak pandai nyanyi.
Kuroke.
Karaoke.
Yaa mirip-miriplah..

Biarlah.. Aku nikmati saja siaran live di bawah. Tak bisa dibilang "menikmati" sih. Betapa mengerikannya jika aku di sana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IT'S NOT OUR SELF [The Kise Twins and Adventures in The Land of Titan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang