Darling Smoker

2.4K 165 66
                                    

.

"...but strawberries and cigarettes always taste like you..."

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

[d a r l i n g   s m o k e r]

.

ANGIN sore yang terasa dingin membuatku mempercepat langkah agar bisa segera masuk ke dalam bangunan itu. Lokasinya yang masih berada di area kampus tidak memusingkanku untuk merasa lelah setelah seharian direpotkan dengan segala materi kuliah maupun tugas yang bertambah. Sebaliknya, aku justru semakin antusias karena dengan begini rasa penatku akan lebih cepat disembuhkan.

Bunyi derit pintu yang cukup nyaring menyadarkan para penghuni di dalamnya dan langsung menyambutku. Aku memamerkan satu bingkisan yang kujinjing dengan semangat dan mereka seketika bersorak kegirangan.

"Waah, kebetulan sekali kita sedang dehidrasi lalu kau datang sebagai penolong." Seung Cheol berseru senang sembari mengambil alih bingkisan dari tanganku untuk dikeluarkan isinya ke atas meja.

"Terima kasih, Cheon! Ini banyak sekali. Aku tidak perlu menggantinya, bukan?"

"Eii, habiskan saja semuanya! Aku sedang berbaik hati menraktir kalian jadi jangan rusak mood-ku," ujarku pura-pura kesal. Si bule bernama Han Sol itu langsung pamer cengiran beserta acungan dua jari.

Perhatianku teralihkan ketika ada yang menepuk bahuku. Menemukan Jeon Won Woo sudah tersenyum seraya mengacungkan sebotol minuman isotonik yang sudah dibuka.

"Perayaan hari jadi kalian di bulan keempat, ya?"

Aku mendengus. "Bulan keempat apanya? Penting sekali memangnya?"

"Hoo, benar juga, ini bulan keempat semenjak kalian berkencan, ya?" Han Sol menaik-turunkan alis. "Sudah sejauh mana kencan kalian, eh? Biasanya kalau menembus tiga bulan, dia akan mengajak pacarnya ke suatu tempat untuk berduaan karena itu artinya dia masih betah denganmu. Tapi ini empat bulan, waah, kau termasuk gadis yang berhasil, Cheon."

"Yaa!"

Belum sempat aku layangkan pukulan, Seung Cheol dengan umpatan pelan sudah memukul punggung Han Sol cukup keras. Han Sol sampai berteriak kesakitan.

"Jangan dipikirkan. Dia hanya berlaga paling tau padahal tidak pernah mengalaminya. Dasar tidak laku."

"HEY ENAK SAJA KALAU BICARA! Ada banyak penggemarku di luar sana yang sedang berlomba-lomba untuk bisa berkencan denganku! Tapi, maaf, aku amat pemilih dan masih senang sendiri. Single itu lebih bebas daripada bergonta-ganti pasangan!! Kalian itu sudah menjadi bekas pakai!"

Si bule yang pandai menabuh drum itu sampai mengusap kasar mulutnya yang nyaris berbusa karena membela diri. Aku lebih terhibur melihat Won Woo memainkan tangannya mengejek mulut demonstrasi Han Sol yang tanpa jeda. Si vokalis yang dikenal dengan mata sipit tajamnya itu tidak merasa seperti yang dikatakan Han Sol, dia hanya memasang raut bosan sembari meneguk minumannya.

Darling SmokerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang