03

15 2 2
                                    

Saerkn dan teman-temannya sedang bercanda ria di sebuah cafe pinggir kota, menikmati berbagai hidangan yang sangat trend belakangan ini, mereka bersenang-senang. Ada yang bermain tiktok dan ada yang cuma ngobrol.

"Sae ikutan deh buat tiktok sama kita" ajak Bora pada temannya itu yang asik dengan hp nya sendiri.

"Mager gue, lu aja dah"

"Buruan ih!" Tarik bora memaksa saeron yang terlihat malas mengikuti ajakan temannya ini.

"Bob, lu setel lagu apa deh?"

"Lu maunya apa Bora?"

"Papi chulo? Atau tarik siss"

"Tarik sis aja udah, pada hapal kan lu pada?" Tanya saeron pada semuanya.

"Hapal gue"

Semuanya siap pada formasi yang ada, saeron yg paling depan tentunya, sebelahnya Bora, sebelah kanannya Bobby hanya mereka bertiga yang ikutan yang lain tidak. Jinyoung hanya menatap orang yang sangat ia sukai itu, entah kenapa dia tidak bisa berpaling dari siapapun.

Baginya saeron itu segalanya, pernah waktu itu saeron sedang liburan di luar negeri, dia kehabisan uang waktu itu, dan uang tabungan nya tiba-tiba tidak ada mungkin bunda sudah mengambil duluan agar tidak habis begitu saja. Saeron bingung mau menghubungi siapa, dan akhirnya dia menghubungi Jinyoung untungnya Jinyoung mau dan segera memesan tiket se segara mungkin.

Menjemput saeron di Singapura di hari itu juga, namun Jinyoung meminta untuk tinggal beberapa hari sana, mau gamau saeron nurut dan tinggal disana. Kenapa ditolak? Gratis lho ini.

Belanjaan saeron bahkan Jinyoung yang bayar, padahal saeron bahkan bilang akan segera di ganti secepat mungkin tapi dia tidak ingin, yaudah rezeki namanya.
Jinyoung emang keturunan orang kaya, makanya dia seneng menghabiskan uang segitu banyaknya.

jinyoung tahu bahwa hati saeron bukan untuknya sama sekali tidak. Bagaimanapun dia harus bisa dan terus mencoba jika akhirnya sama dia tidak akan menyesal setidaknya tidak dengan waktu yang lama. Dia sangat senang jika saeron bisa menempati hati dengan orang yang tepat,mungkin.

----

saeron sedang asik di dalam kamar, menonto sebuah drama korea kesukaannya, tiba0tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya. Saeron bangkit dan membukanya kagetnya seseorang yang sangat dia tidak suka.

"ngapain lo kesini?"

"lah bunda yang suruh kok"

"ngapain sii?"

"lu besok ada kuis kan?"

"darimana lu tau ih?"

"suruh gue masuk dulu kek"

"yaudah masuk"

saeron duduk di sofa dekat sudut kamarnya, sedangkan yohan duduk di dekat bawah dan meletakkan bukunya.

"mau ngapain sii?"

"mau ngajarin lo lah"

"ga usah sok akrab bisa ga?"

"mana materi kemaren?"

"lo kenapa so akrab banget sama gue sii? mau cari perhatian siapa lo?"

"sae, di jaga mulut lu bisa ga sii. ga sopan tau ga"

"lah gue nanya doang kali" saeron juga ikutan duduk di sebelah Yohan. Saeron hanya diam memperhatikan Yohan yang sedang membaca soal-soal yang akan di ajarkan untuk nya. Memperhatikan Yohan sampe dia tidak sadar bahwa Yohan sedari tadi memanggilnya.

"Lo gue panggil juga ga nyaut"

"Ha?"

"Ini soalnya di kerjain dulu" Yohan memberikan soal itu pada saeron.

"Gue ga bisa ah! Males gue"

"Bilangin bunda ya Lo"

"Apasi"

"Kerjain dulu, nanti gue traktir deh"

"Beneran ya?!"

"Iya!"

Yohan sedikit tersenyum melihat tingkah anak-anak saeron, dia juga tidak mengerti kenapa dia mau saja mengikuti kemauan bunda saeron. Tapi nikmati saja apa yang terjadi.

---

"Lu bawa gue kemana ih dari tadi muter-muter ga jelas" teriak saeron di atas motor. Ya mereka naik motor Yohan, sebenernya Yohan mau naik mobil aja tapi saeron menolaknya.

"Udah diem deh" teriak Yohan di atas motor.

"Lu cuma muter-muter gajelas ih! Masuk angin nanti, gamau ah!"

"Yaudah mau makan apa Lo"

"Apa!"

"Makan apa!"

"Pecel lele aja udah"

Yohan melajukan motor nya ke arah dimana tempat pecel lele itu jualan. Beberapa menit kemudian mereka sampai di tempat biasa Yohan makan.

"Lah yohan? Tumben makan di luar?" Basa-basi yang punya warung pada Yohan yang hanya di jawab dengan senyuman.

"Ih Lo orang nanya masa ga di jawab" uajr saeron yang sedang menarik kursi dan duduk di hadapan Yohan.

"Gapapa, ayam kan?"

"Tau aja gue suka banget ayam"

"Gue tau semua"

"Ha?"

"Ga ada"

Kata-kata yang membuat saeron bingung, padahal kan baru kenal, ya kali dia tau semua tentang saeron.

Saeron sedang menikmati makanannya, Yohan sesekali memperhatikan cewe manis ini makan, refleks tangannya membersihkan nasi yang ada di bibir saeron, membuat saeron kaget dan seketika memerah tidak jelas.

"Ngapain?"

"Itu ada nasi tadi"

"Ohh" jawab saeron seperti orang bodoh, kenapa harus canggung tiba-tiba begini, seharusnya kan marah. Saeron kesal sendiri dalam hati.

---

Udah jam 9 malam saatnya pulang, bunda udah nelfon tadi pialang, Yohan dengan sedikit ngebut membawa saeron. Hari itu entah kenapa saeron seneng banget bisa pergi sama orang yang baru iya kenal kemarin, padahal di sekolah dia tidak akan ada seperti ini. Sama halnya dengan Yohan yang ternyata juga senang bisa pergi sama saeron.


















Next ya babe

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HOPPLES [KIM YOHAN•KIM SAERON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang