Dia. Batin pria itu
"Loh reivan?, kok disini?" Tanya rere bingung melihat pria itu ada disini, yap yg bersama gadis itu adalah reivan, dan gadis yg jatuh tadi tidak lain adalah keina adinata adik reivan.
"Kakak kenal sama abang aku?" Tanya keina
"Ngga kenal juga, cuma tau aja" Jawab rere sambil membuka kantong kresek kemudian jongkok didepan lutut keina dan mengobati lukanya
"Kalau abang kenal sama kakak cantiknya?" Tanya keina beralih ke abang nya
"Ngga" Jawab reivan datar
"Yaudah kalau gitu kita kenalan dulu" Kata keina antusias
"Selesai" Kata rere saat udah selesai mengobati luka keina
"Loh udah selesai kak? Kok aku ngga ngerasa ya?" Tanya keina bingung, karna dia ngga ngerasain pedih di lukanya padahal tadi pedih banget rasanya.
"Yg penting kan udah selesai" Kata rere
"Iyayah, makasih kakak cantik, btw, kenalin nama aku keina adinata yg cetar membahana ulala badai" Kata keina sambil mengenalkan dirinya,lebay.
"Nama kakak resyila biasanya keluarga atau sahabat kakak manggilnya rere" Kata rere sambil tersenyum manis
"Aku mau jadi sahabat kakak, jadi manggilnya kak rere aja,bolehkan kak?" Kata keina senang
"Boleh dong" Jawab rere
"Kakak pamit dulu ya,sampai ketemu lagi kei" Lanjut rere sambil pamit untuk pulang
"Eeh kak tunggu dulu,katanya kakak sama abang belum kenal,sekarang kenalan dulu" Kata keina menahan rere pergi
"Gue resyila" Kata rere singkat
"Reivan" Singkat reivan juga
"Iiih kak rere bang rei kenalan yg baik itu pake jabat tangan, sekarang salaman dulu" Titah kei pada dua sejoli ini. Karena kesal tak direspon rere sama reivan keina pun mengamit paksa tangan rere dan reivan untuk salaman.
"Nah sekarang baru sebutin nama masing masing" Titah keina lagi
"Reivan" Kata reivan datar
"Resyila" Kata rere lagi
Habis mereka berdua langsung melepas tangan mereka
"Gue pamit dulu, assalamualaikum" Pamit rere
"Walaikumsalam" Jawab kei dan rei kompak
"Kak rere semoga kita bisa ketemu lagi, bye" Kata keina senang sambil melambaikan tangannya pada rere yg mulai berjalan pergi dari sana
"Iya kei, bye" Jawab rere sambil melambaikan tangannya juga pada keina
"Yuk kita pulang juga, bang" Ajak keina pada reivan
"Iya" Jawab reivan singkat
"Huft" Hembusan nafas kei terdengar pasrah saat abangnya menjawab seadanya.Resyila pov.
Sampai dirumah aku langsung masuk kekamar kemudian mandi.
Selesai mandi, aku sedang mengeringkan rambutku di meja hias, terdengar suara mama memanggil ku dari bawah
"Rere sayang" Panggil mamaku
"Iya ma" Jawabku
"Sini turun, sarapan dulu" Kata mama lagi
"Iya, rere turun ma" Jawab ku sambil beranjak turun ke ruang makan, aku kan belum sarapan sebelum joging tadi, jadi perutku udah brontak mau diisiRuang keluarga
Selesai sarapan aku,mama,dan papa berkumpul diruang keluarga sambil nonton tv, karena saat wekend lah kami bisa berkumpul dan bercanda sama sama, karna papa yg sibuk kerja,mama juga sibuk ngurus tokonya, akupun juga sibuk dengan sekolah apalagi sekarang aku sudah kelas 12.
"Re kamu siap siap sana, temenin mama belanja" Kata mama
"Bukannya kemaren mama baru belanja?" Tanya ku heran
"Bukan buat mama, tapi buat kamu" Jawab mama
" Hah? Buat aku,kok tumben" Heran ku pada mama
"Kamu ikut aja kenapa sih, udah enak diajak belanjan malah banyak tanya" Omel mama padaku
"Yakan, aku cuma nanya,tumbenan amat ma" Kataku
"Iya rere syang, soalnya nanti malam ada sahabat baik papa mau datang, jadi mama mau kamu tambil cantik,kita beli gaun baru sama kesalon" Kata mama panjang lebar menjelaskan padaku
"Papa yg kedatangan tamu, kok aku yg harus tampil cantik sih?" Tanya ku heran dan curiga
"Iish kamu ini, ikutin aja perintah mama" Kata mama tegas
"Iya iya ma,rere siap siap dulu" Kataku pasrah sambil berjalan kekamar ku
"Mama tunggu didepan, cepat ya sayang" Kata mama
"Iya mamaku yang bawel nya nauzubillah" Kataku sambil berlari masuk kamarReivan pov.
Aku dan keina pulang kerumah setelah sepeda pagi di depan taman komplek
"Assalamualaikum" Ucapku kompak dg keina
"Walaikumsalam" Balas mami dari dalam rumah,kemudian menghampiri kami
"Dek kamu siap siap kita belanja ya,kamu juga ikut ya bang" Kata mami
"Malas mi" Kataku tak mau
"Siap komandan" Kata keina sambil hormat dan berlalu masuk kekamarnya
"Pokoknya kamu harus ikut,soalnya nanti malam kita mau makan malam sama sahabat papi, om zendra" Kata mami lagi
"Dan mami mau kamu tampil sempurna,oke?" Lanjut mami lagi
"Tapi mi-" Kataku membantah dipotong mami
"Ngga ada penolakan!" Tegas mami
"Iya" Kataku datar dan pasrahAuthor pov.
Rere dan mama meita sedang berada di pusat perbelanjaan jakarta, mereka masuk ke toko toko dan mama meita dengan antusias membelikan gaun gaun indah untuk rere,selesai belanja mereka masuk ke salon terkenal di jakarta, habis itu mereka makan di resto jepang kesukaan keduanya,hingga jam menunjukkan pukul 16.00 mereka memutuskan untuk pulang.
Dilain tempat
Reivan dengan tampang datar nya mengikuti dua wanita yg sangat ia sayangi di dunia ini mengelilingi mall, masuk ke toko satu ke toko lainnya, tak ada ekspresi risih yg ia tunjukkan saat banyak pasang mata wanita menatapnya kagum,padahal sebenarnya dalam hati ia sangat merasa risih.
Sampai ia menghembuskan napas lega saat maminya mengajak untuk pulang.07.00 pm
Keluarga Adinata sudah sampai di kediaman keluarga Byone. Benar, yang akan bertamu kerumah Zendra Byone adalah Dion Adinata beserta anak,istri nya.
Mereka sedang duduk duduk sambil ngobrol diruang tamu,kecuali Rere yg masih ada dikamar
"Zen kamu masih ingat sama reivan sama keina?" Tanya Dion
"Ya masihla,ini reivan ya,wah makin tampan saat udah besar" Jawab zendra sambil memperhatikan reivan
"Dan ini kei ya?, cantik banget,dulu terakhir ketemu masih umur 2 tahun" Sambung meita merhatiin keina
"Ooya mei anak kamu mana?" Tanya Tya
"Masih di atas, bentar aku panggil dulu, kalian ke ruang makan aja duluan" Kata meita sambil beranjak untuk manggil putrinyaDikamarnya rere sedang duduk didepan meja hias nya, sambil melihat penampilannya, Ia memakai make up tipis dan gaun pink peach selutut tanpa lengan dg pita melingkar dipinggangnya.
Kenapa gue deg deg an ya,kan cuma sahabat papa yg mau datang. Batin RereTok tok
KAMU SEDANG MEMBACA
✔First Love [PINDAH KE DREAME]
Teen Fictioncinta pertama itu bukan orang pertama yang kita cinta, tapi cinta pertama adalah orang pertama yang ngajarin kita cinta sebenarnya membuat kita takut kehilangan nya