"Eeeh gais gue duluan ya, ada urusan di perpus sama bu indah" Kata rere yg dari tadi diam
"Yaudah sana, makanannya biar gue aja yg bayar" Kata bian
"Ok makasih bian ku sayang" Kata rere tersenyum manis
Membuat reivan terpaku dengan senyuman itu.
Rere beranjak dari kursinya hendak langsung pergi sampai sebuah suara menghentikannya
"Tunggu" Kata reivan singkat
"Kenapa?" Tanya rere
"Bareng" Kata reivan lagi
"Hah?" Bingung rere
"Bareng ke perpus" Jawab reivan datar
Reivan pun langsung beranjak dari kursinya
Rere yg mulai paham pun hanya mengikuti reivan dari belakang
Keluar dari kantin reivan yv sadar rere jalan dibelakangnya sambil menunduk pun berhenti mendadak sampaiBugh!
"Aduuh, gue nabrak apa keras banget" Kata rere kesal sambil menggosok jidat nya yg kepentok sesuatu yg keras
Rere melihat kedepan apa yg sudah ia tabrak itu dan ternyata adalah dada bidang seorang reivan aditama
"Jalan nya samping gue" Kata reivan datar
"Lo itu ngeselin banget sih, gatau apa ini jidat mulus gue sakit" Kesal rere sambil menyebikkan bibirnya
"Itu Dl" Kata reivan singkat sambil berlalu pergi
"Dasar muka tembooook" Teriak rere sambil mengikuti reivan dengan menghentakkan kakinyaLucu. Batin reivan
Diperpustakaan
Rere dan Reivan sedang duduk dihadapan bu indah pengawas perpus
"Kalian tau kenapa dipanggil kesini?" Tanya bu indah
"Engga bu" Jawab rere,sedangkan reivan hanya diam membiarkan rere saja yg menjawab
"Jadi gini, kalian kan sudah kelas 12 jadi ngga mungkin untuk ikut serta dalam olimpiade tahun ini, ibu mau minta tolong buat kalian bimbing adek kelas kalian yg ikut olimpiade,bagaimana kalian bersedia?" Ucap dan tanya bu indah
"Saya siap siap aja bu" Jawab rere
"Bagaimana reivan?" Tanya bu indah pada reivan
Reivan hanya mengangguk kan kepala nya tanda setuju, Bu indah pun hanya menghela napas maklum dg sikap reivan.
"Yaudah kamu rere bimbing arya kelas 11 ipa 3 olimpiade kimia,kamu reivan bimbing rania olimpiade fisika" Kata bu indah
"Iya bu" Jawab rere
"Latihan nya diperpus setiap hari senin, sesudah jam istirahat, ibu akan minta izin sama guru yg ngajar kalian,ada yg ingin ditanya?" Kata bu indah
"Mulai nya kapan bu?" Tanya rere
"Senin besok" Jawab bu indah
"Baikla bu, saya permisi dulu" Kata rere
"Ya, silakan" Jawab bu indah
"Saya juga" Singkat reivan
"Silakan" Kata bu indah lagi
Mereka berdua pun pergi meninggalkan perpus menuju kelas masing-masing.Resyila pov
Kriiing kring
Akhirnya bel pulang berbunyi,aku langsung membereskan alat tulis dan bergegas keluar bersama bian dan kinar
Sampainya diparkiran
"Lo pulangnya gimana re?" Tanya bian
"Ya kayak biasalah" Jawabku santai
"Gak mau bareng gue aja?" Tawar bian pada ku
"Gak usah gue pulang sendiri aja" Jawabku lagi
"Eh gais gue duluan ya, sopir gue udah jemput, lo bareng gue re?"
Kata kinar
"Gak, lo duluan aja" Jawabku
"Oke, bye" Pamit kinar
"Gue juga duluan re" Pamit bian
"Iya, see you bi" Kata ku pada bianSudah 15 menit aku menunggu taxi,bis ataupun angkot, tapi tak satupun yg lewat
Aku mulai mengantuk dan lagian aku juga belum sholat zuhur. Sekolah sudah mulai sepi hanya tinggal beberapa siswa yg ikut ekstrakulikuler dan pak satpam
Aku pun beranjak untuk pulang dg jalan kaki saja, sebenarnya bisa saja aku tlp sopir pribadi yg dikasih papa tapi hp ku lowbet, Rumahku lumayan jauh dari sekolah kalo jalan kaki, tapi mau gimana lagi.Ditengah perjalan ku pulang, didepan sana ku lihat banyak orang yg dandanan nya kayak preman,aku mulai merasa takut,karna dilihat lihat daerah sini sepi. Tak lama saat aku sedang melamun salah satu dari mereka sudah berada di hadapan ku dengan kerlingan nakal
"Hai gadis cantik, sedang apa disini sendiri" Tanya nya sambil mencoba mencolek bahu ku, namun langsung saja ku tepis tangan nya.
"Mau apa kau?! Jangan pegang-pegang" Bentak ku berani,padahal aku merasa ketakutan
"Kau mau melawan gadis kecil,hah?!" Katanya marah
"Woy teman2 kesini, ada santapan lezat disini" Lanjutnya memanggil temannya, apa dia bilang aku santapan lezat? Dikiranya aku ayam panggang apa, heh.
"Kau benar bro, dia begitu cantik" Kata temannya mendekati ku
Mereka ada tiga orang dam badannya besar besar, apalah dayaku, ya tuhan kumohon kirimkan aku pahlawan, doaku dalam hati.
"Jangan mendekat! Atau aku akan teriak" Kataku sambil berjalan mundur
"Teriak saja semau mu, karna tak ada yg akan mendengar nya, haha" Tawanya jahat
Akupun semakin merinding takut
"Ayolah cantik, puaskan kami bertiga" Kata satu temannya yg tadi hanya diam dg tatapan nakal
"Tidak! Pergi kalian, aku mau pulan" Sentakku
"Layani kami ,baru pulang" Kata mereka.
Salah satu dari mereka menarik tanganku, sehingga aku spontan teriak dan menangis
"Tolong!.. Tolong.. Kumohon niks hiks siapa hiks pun tlong aku hiks" Ucapku terisak
"Sudahla tak ada yg mendengar mu, ayo ikut kami" Tarik mereka padaku lebih kasar, sampai..
Aku merasa seseorang menarikku kebelakang dan aku terjatuh.Bugh!
"Bangsat!" Kata orang yg menolong ku sambil memukul ketiga orang tersebut
Aku tak tau siapa orang itu, yg penting aku sangat bersyukur dan berterimakasih padanya.
Aku masih terduduk dijalan sambil menangis.Bugh! Bugh! Bugh!
Masih terdengar mereka saling memukul, aku takut untuk melihat hal itu.
Sampai terdengar suara
"Cabut!!" Kata salah satu preman tsb."Lo gapapa?" Tanya seseorang
Deg
Suara itu. Batin ku
'TBC'
KAMU SEDANG MEMBACA
✔First Love [PINDAH KE DREAME]
Roman pour Adolescentscinta pertama itu bukan orang pertama yang kita cinta, tapi cinta pertama adalah orang pertama yang ngajarin kita cinta sebenarnya membuat kita takut kehilangan nya