03. Enfrentar Sin Pecado

1.4K 87 13
                                    

Note : Enfrentar Sin Pecado adalah sebuah kalimat berbahasa Spanyol yang berarti Wajah Tanpa Dosa.

***

Happy reading

***

JUNA menatap mata Rachel yang sedang menatap ke arahnya dengan mata setengah tertutup. Pasrah, hanya itu yang lelaki itu lihat dari mata sang gadis. Juna bisa melihat air mata keluar dari kedua sudut mata Rachel. Mimik yang terlihat kesulitan bernapas dan tatapannya seolah meminta pertolongan pada Juna. Bahkan bibir Rachel mulai bergerak dengan gemetar, mengeja kata-kata yang akan ia keluarkan.

"To ... long a-ku ...," ujar Rachel tanpa suara. Dengan susah payah gadis itu mengucapkan kata tersebut.

DEG!!!

Juna membeku saat menyadari apa yang Rachel ucapkan. Seakan deja vu, ia pernah merasakan atmosfer seperti ini dulu. Sekelebat ingatan kini muncul di pikiran Juna, ingatan tentang ibunya yang sedang meregang nyawa, tatapannya persis seperti tatapan Rachel sekarang. Wajah tanpa dosa yang harus menanggung segala beban di dunia. Wajah penderitaan yang selalu membuat Juna merasa sangat berdosa dan bersalah.

Rasa iba datang tiba-tiba, jauh dari dalam lubuk hatinya tersimpan hasrat untuk tak membunuh gadis itu. Juna hanya terdiam sembari tercekat memandang Rachel.

Haruskah ... lelaki itu menyelamatkan Rachel agar gadis itu tetap hidup?

Dengan menghela naas berat, lelaki itu melepaskan jemari tangannya pada leher Rachel. Ia nampak mengacak rambutnya frustasi.

"Arghhh!" pekiknya mengacak rambut gusar.

Ia menatap Rachel dengan tatapan tajam. Bahunya naik turun, bahkan keringat pun kembali membanjiri tubuh dan wajahnya.

"Mungkin lain kali," gumamnya sambil mengepalkan tangan tanpa mengalihkan tatapannya dari mata Rachel.

Tiba-tiba kepala Juna berdenyut hebat. Membuat lelaki itu segera memegang kepala dengan kedua tangan, memejamkan matanya kuat-kuat.

"Arggghh!" rintihnya lagi menahan sakit. Kepalanya serasa berputar-putar dan seakan-akan ada beban yang begitu berat di pusat kepalanya. Sakit, sakit sekali. Pening dan pusing ia rasakan.

Ia yakin rasa sakit di kepalanya itu disebabkan oleh kecelakaan yang terjadi padanya beberapa saat lalu. Karena sebelumnya ia tak pernah merasakan sakit seperti ini.

Dengan kening mengkerut tajam dan gigi yang mengatup, Juna membuka matanya perlahan. Melihat sosok Rachel yang terlihat sesak napas.

Dengan susah payah karena menahan sakit, Juna memasangkan kembali masker oksigen pada wajah Rachel. Lelaki itu tak hentinya meringis dan menggeram karena menahan sakit di kepalanya. Ia mundur beberapa langkah kemudian, menatap Rachel penuh perhitungan.

"Kali ini kamu selamat. Tak tau nanti!" gumamnya namun masih meringis menahan sakit yang teramat sangat.

***

"Rachel!"

"Bangun!"

"... Rachelia!"

Lonely Soul Of PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang