Prolog.

30 3 0
                                    

Raina Almeira Bagaskara, gadis itu berjalan melewati lapangan sekolah. Rambut yang diurai panjang berayun di terpa angin hingga menutupi sebagian wajah-merasa terganggu, lantas ia menyelipkan beberapa helai rambut di belakang daun telinganya menundukkan pandangan sambil berdoa dalam hati agar tidak ada yang mengganggu.

Sayangnya harapan itu harus pupus.
Saat langkahnya harus terhenti karena di hadang oleh cowok yang berdiri di depannya.

"Pagi Rain" ucap cowok itu dengan senyuman yang mampu membuat para kaum hawa tergila-gila.

"Pa-pagi Ka" ucap Raina gugup.

Siapa sih, yang tak gugup bila harus berhadapan dengan seorang Bara Ananta Mahesa. Cowok most wanted kedua di SMA Garuda setelah Alfa. Bara juga sekaligus anggota dari geng Corpse, sekumpulan cowok yang selalu bikin ulah, ikut tawuran, balap liar, bahkan mengikuti tinju ilegal namun memilik nilai plus yaitu mereka semua pintar dalam bidang akademik ataupun non akademik.

"Nggak usah canggung kali Rain" goda Bara seraya mengusap pucuk kepala Raina.

Raina merasakan pipinya memanas, berharap rona merah di pipinya tidak terlihat oleh Bara saat ini. Raina terlalu malu jika rona merah itu terlihat oleh Bara.

"Ada apa ya Ka?" tanya Rain to the point.

"Mau nyapa aja, emangnya nggak boleh?" tanya Bara menatap Raina.

"Gapapa sih, hanya aneh aja gitu. Tiba-tiba Ka Bara nyapa gue" kelapa Raina ia tundukan karena merasa canggung dan malu.

"Kaget ya, gue sapa?".

"Nggak kok Ka" ucap Raina lantang.

Bara terkekeh melihat tingkah Raina yang menurutnya lucu, dengan tingkah malu-malu seperti anak kecil yang baru bertemu teman baru.

"Mau ke kelas?".

"Iya Ka".

"Gue anterin ya" tawar Bara dengan senyumannya lagi.

Astaga itu senyum, bikin gue kena penyakit gula

"Nggak usah Ka, gue bisa sendiri" tolak Raina.

"Gapapa hayo" Bara tiba-tiba menggenggam lengan Raina lalu berjalan di ikuti Raina di belakangnya.

Sesampainya di depan kelas XI IPA3 Bara melepaskan genggaman tangannya dari tangan Raina, mantap gadis itu dalam-dalam. Para penghuni XI IPA3 yang melihat pemandangan di depan kelas adalah Bara, mereka buru-buru melihat Bara dari jendela dan ada juga yang langsung melihat di daun pintu kelas.

"Belajar yang rajin ya, gue balik ke kelas" Bara mengeluarkan senyuman andalannya lagi, seraya mengusap pucuk kepala Raina dengan lembut.

Raina terpaku di hadapan Bara, tidak ada satu kata pun yang keluar. Sudah dua kali tindakan Bara yang membuat Raina susah payah mengatur detak jantungnya.

"Hai, kenapa kok diam aja?" ucap Bara membuyarkan lamunan Raina.

"Ah itu, gapapa Ka. Ka Bara mau balik ke kelas?".

"Iya tadi gue udah bilang kan".

"Hehehe, yaudah Ka. Gue masuk ke dalam dulu ya" Raina langsung melangkahkan kakinya ke dalam kelas meninggalkan Bara yang masih tersenyum memandang punggung Raina.

Bara langsung melangkahkan kakinya untuk balik ke kelasnya sebelum, teman-teman Raina menghampirinya. Terutama adalah anak perempuan.

"Bos, Bara sudah melakukannya" ucap cowok yang sedang menelefon seseorang di sebrang sana. Tubuh cowok itu tidak akan terlihat oleh Bara karena dia berada di balik tembok jauh dari kelas Raina.

Setelah menelefon seseorang, cowok berjalan pergi dari tempat persembunyiannya sebelum dia di curigai.

==========

Tbc!

Saya balik lagi nih, alur cerita waktu itu sudah saya ubah semuanya. Jadi buat kalian yang penasaran kalian-kalian bisa membaca kembali. Semoga suka dengan karya ku:)

Imperfect AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang