alurayzen : eh?

26 5 6
                                    


Tama kembali menghampiri meja makan dengan membawa nampan berisikan empat mangkuk bakso kuah untuknya dan teman-temannya.

Seperti biasa, keadaan kantin sangat ramai dipenuhi dengan siswa-siswi yang sudah kelaparan.

"Wess, ini dia sang pembantu pribadi datang." Teriakan Ridho memenuhi kantin seketika.

"Bacot lu." Tama meletakkan nampan di atas meja dan duduk di bangkunya.

Rayzen dan Asland tertawa kecil melihat Ridho yang dikatain oleh salah satu temannya yang cool itu --- Tama.

"Eh gua mau cerita ini." Rayzen mulai membuka pembicaraan kembali.

"Lhu bitha nanthi aja gha nghomhongnya." Balas Ridho dengan dua bakso yang memenuhi mulutnya.

"Dih jorok bener sih lu." Komen Asland. "Mau cerita apa lu?" Sambungnya, sambil sesekali menyeruput jus jeruknya.

"Jadi gini---"

"Kenapa?" Ridho berseru, membuat Rayzen emosi.

"Sabar njir, belum apa-apa udah motong aja lu." Rayzen menyuapkan satu buah bakso ke dalam mulutnya.

"Jhadhi ghini." Rayzen mengunyah dan menelan baksonya. Ia melihat ketiga temannya yang sepertinya sudah bosan menunggunya untuk bercerita.

"Jadi kemarin tuh ada yang baru pindah di rumah seberang rumah gua."

"Terus?" Tama membuka suara.

"Ya aneh aja gitu, ada anak ceweknya juga. Pertama kali dia liat ke arah gua dia auto panik gitu." Sambung Rayzen.

"Muka lu kaya setan mungkin." Asland berseru sambil cekikikan.

"Gua awalnya sempat mikir gitu." Rayzen mulai serius.

"Anjay nyadar."

"Kok bisa gitu?" Tama penasaran.

Rayzen mengedikkan bahunya. Ia juga tidak tahu.
"Ya terus semalem pas gua mampir ke rumahnya dia cuman bukain pintu dikit."

Ridho membelalakkan matanya. "Serius? Cantik ga?" Asland yang berada di samping Ridho pun memukul punggung Ridho.

"Apaan sih lu." Ridho kesakitan, pukulan Asland sakit sekali.

"Gua bilang Mira ni." Ancam Asland.

"Apa lo pada nyebut nama gue?" Mira tiba-tiba datang berbarengan dengan Kaila dan Nada.

"Eh, bebeb." Ridho tersenyum kikuk.

''babab bebeb lo." Mira jutek.

Sebenarnya mereka bertujuh ini sahabatan. Rayzen, Tama, Ridho, dan Asland bertemu dengan Mira, Kaila ,dan Nada dari mereka baru masuk SMA --- mereka bertujuh juga sekelas.

"Bahas apa kalian?" Tanya Nada sambil mengambil bangku dan duduk di samping Tama. Tama melirik sebentar.

"Itu si Rayzen nyeritain tetangga barunya." Balas Asland.

"Hah siapa?" Kaila dan Mira ikut duduk, bersiap-siap mendengarkan penjelasan.

Asland mulai menceritakan apa yang tadi sudah Rayzen ceritakan.

Sedangkan suara riuh kantin kini lenyap di telinga Rayzen. Rayzen malah bengong memikirkan tetangga barunya yang aneh itu, dia sangat penasaran.

🍃🍃🍃

"Gimana tugas kemarin , Ra?" Kamal membuka pembicaraan.

"Udah gue kerjain kok, sampe mumet ni kesel." Alura cemberut kesal, melihat itu Kamal langsung mencubit pipi Alura.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALURAYZENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang