Di bawah terik sinar matahari,siswa Siswi SMA Darwangsa duduk di lapangan luas.
Keringat membasahi pelipis mereka semua,apa lagi sinar matahari sedang tinggi tingginya.Naraya Ashilla,gadis berkulit kuning Langsat terang itu mengelap keringatnya dengan punggung tangan.
Dia bahkan mengipas kan telapak tangannya,untuk menghilangkan hawa panas dan gerah.
Bukan Nara saja,semua siswa siswi melakukan hal yang sama dengan apa yang Nara lakukan.
"Jadi besok kalian harus bawa perlengkapan MOS kalau ada yang ngelanggar siap siap kenak hukuman...!"
Nara cuma menyahut bersama siswa siswi lainnya dengan perasaan jengah karena keadaan hiruk pikuk kepanasan.
"Nar,Lo ada air gak?"tanya Fina.
Nara memicingkan matanya sambil menghalangi sinar matahari yang menyilaukan dengan kertas yang tak tahu darimana.
"Udah abis,kenapa gak belik sih tadi?"tanya Nara.
Fina hanya menyeringai."maap atuh,kelupaan"
Nara menggelengkah kepalanya,cukup sudah dia tak ingin bertambah pusing apalagi menghadapi sobat satunya yang agak 'Tell me"
"Oke adik adik...jadi kali ini kami mau manggil satu nama,yang namanya di panggil harap maju kedepan oke?"
Nara ikut menyahut serempak bersama murid lainnya,ah masabodo yang jelas dia murid yang cukup tersembunyi dan tak mungkin namanya di kenal kakak leting.
"Yang dipanggil maju kedepan ya"ulang kak OSIS tersebut,dia mengedarkan pandangannya pada siswa siswi yang berjemur di bawah terik sinar matahari.
"Naraya Ashilla dan Vano Ardafa"
Gadis berambut dikuncir kuda itu sibuk menunduk menatap ponselnya,dia tak tahu kalau namanya di panggil.
Sedangkan Vano,cowok tinggi berwajah ganteng kebangetan itu sudah bangkit dengan coolnya.
Membuat seluruh siswi yang tadi gerah kepanasan kembali bersemangat 45.
"Nara...Naraya Ashilla..siapa disini namanya Naraya Ashilla?"ulang kak OSIS tersebut kebingungan karena sang empunya nama belum melangkah juga.
Reflek Nara membelalakkan kedua matanya,dia melirik Fina.
"Nar,elu di panggil tuh sama kak jeni"kata Fina menyikut Nara.
Oh my goodnes!!!!
Nara membeku di tempat,dia kesusahan untuk bangkit,mendadak dia merasa gugup yang teramat sangat apalagi namanya diulang ulang begitu.
"Naraya!"panggil Abang OSIS mulai kesal karena sang pemilik nama belum menunjukkan batang hidungnya.
"Nar,Lo bangun aja gih"kata Fina berbisik.
Nara semakin gelisah,akhirnya sambil menghela nafas panjang dan menariknya dalam dalam.
Gadis itu pun bangkit dengan wajah agak tertunduk apalagi seluruh mata tertuju pada Nara.
Nara berusaha setenang mungkin walaupun kenyataannya dia sangat malu.
"Kenapa lama banget kalau dipanggil?"tanya kak jeni kesal hal itu malah membuat Nara panik.
"Eh ma,maaf kak ka,saya.."
"Sok kecakepan jadi orang tuh denger kalau di panggil"bentak kak OSIS bernama jeni.
Nara cuma bisa menunduk mematung di tempat,jujur dia merasa malu dan sakit hati dibentak di depan umum.
"Maaf kak"kata Nara pelan dia tak berani memandang mata kak OSIS didepannya,jadi Nara hanya bisa menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT BOYFRIEND❤️
Teen Fictionhmm... punya pacar ganteng parah? jadi bangga atau malah senang? bagi Nara,berpacaran dengan seorang cowok perfect seperti Vano,tidaklah menyenangkan seperti kelihatannya. pasalnya selain perfect,Vano adalah cowok over protectif terhadap Nara. *****...