YES OR NO?

7 0 0
                                    

Nara menatap wajah Vano gelisah,dia membuka sedikit mulutnya.

"Gu,gue.....gue...."ujar Nara masih menggantung membuat Vano dan orang orang penasaran.

Wajah Nara berubah meringis."gue kebelet"

What the...!!

Dengan seringai mengenaskan,gadis itu lantas berlalu dengan langkah cepat meninggalkan lapangan yang kini terdengar sorakan penonton yang kesal karena tak sesuai ekpektasi mereka.

Begitu pun Vano,cowok ganteng itu menganga gak percaya kalau cewek itu bakal menjawab itu.
Vano mengacak rambutnya.

🌸🌸🌸🌸

Nara berjalan cepat kearah toilet kamar mandi,dia menutup wajahnya dengan telapak tangan

Dia merasa amat malu dan tak percaya kalau dirinya akan mempermalukan diri sendiri.

Dia membatin kesal dalam hati sambil merutuki dirinya yang amat bodoh.

Bugh!

"Oh astaga!!"

Nara hanya bisa mengumpat dalam hatinya karena dirinya sudah menabrak seseorang.

"Lo gak papa?"tanya sebuah suara yang indera pendengar Nara mengenali ini suara cowok.

Nara memutar lehernya ke samping,lagi lagi Nara bengong bego.

"Eh"

Nara terkesiap kagum sejenak,dia hari ini benar benar dipertemukan dengan 2 cowok berbeda yang ketampanannya membuat Nara berhenti bernafas.

Nara emangnya mimpi apa sih semalam?

"Haloo...mbak kok diem?"

Nara hanya bisa terkekeh bingung "hah .eh gak apa kok ...hehehe"sahut Nara nyengir kuda

Cowok itu tersenyum tipis sambil memandangi cewek di depannya."oh gitu..tapi gue liat kok Lo kayak mencurigakan gitu sih?"tanya cowok itu membuat Nara melebarkan matanya

"Kenapa muka gue kayak penjahat ya?"tanya Nara memegang kedua pipinya dengan tampang bingung

Cowok itu tertawa,gadis di depannya really really cute

Nara masih memasang tampang bingung
"Gue bercanda kok...tapi seriusan sih,Lo kayak menghindari sesuatu"kata cowok itu lagi.

Nara kali ini menarik nafas dalam,dia menggaruk rambutnya yang tak gatal.

Cowok itu mengangkat sebelah alis matanya,gadis itu seperti kebingungan untuk menceritakannya.

"Gue Alka..Lo?"cowok itu mengulurkan tangannya,nara menatap ke arah tangan alka.

Senyum Nara mengembang,dia lega karena cowok didepannya tak membahas topik yang benar benar membuat Nara malu.

"Gue Nara"kata Nara seraya menyambut tangan alka namun tiba tiba tangan Nara ditahan oleh seseorang.

Nara melejit kaget sambil menoleh ke samping kirinya,Nara membelalak saat mendapati di sampingnya sudah ada Vano yang mencegah tangan Nara menjabat tangan alka.

Vano menatap Nara tajam."gue kira Lo beneran ke toilet ternyata Lo lagi pacaran disini hah"

Nara mengernyitkan keningnya."apa..lo..."Nara tak tahu berkata apa apa,dirinya benar benar pusing

"Dan Lo alka...dia ini cewek gue,Lo mending jangan deketin dia.."

"Atau apa?"tanya alka menantang.

Vano tersenyum dengan sudut bibir terangkat,rivalnya satu ini benar benar keras kepala.

"Lo nantangin gue?"tanya Vano dengan wajah melongos.

Alka hanya bisa mengangkat alisnya."hmm terserah Lo mau bilang apa,gue gak peduli"

Vano mengerang kesal.namun,alka sudah pergi meninggalkan mereka dengan sikap cuek bodo amat.

Sepeninggal alka,Vano menarik nafas dalam sambil memejamkan mata nya.

Nara masih membisu tak berani berkata apapun,dia jujur takut dengan ekspresi Vano barusan.

Vano menoleh kearah Nara,Nara hanya bisa mengatupkan bibirnya dengan kedua mata melebar.

"Apa?"tanya Nara takut plus gugup.

Vano memicingkan matanya."Lo suka sama alka?"tanya Vano curiga.

Nara melongo sambil menggeleng cepat. "ngak kok gue aja baru kenal sama dia"kata Nara cepat.

Detik kemudian,Vano mengacak rambut Nara sambil tersenyum tipis.

"Baguslah,gue kira Lo sukak Ama alka...gue ingetin yah,alka itu bukan cowok baik baik"kata Vano

Nara mengerucutkan bibirnya."hmm emang Lo cowok baik baik?"tanya Nara kepada Vano sehingga membuat bola mata Vano melebar.

"Awas kalau Lo ngomong gitu lagi"kata Vano sambil melotot.

Nara memilih diam saja,namun lengannya ditarik Vano

"Vano...Vano...tunggu..."kata Nara karena cowok itu sudah membawanya menaiki anak tangga

Vano melirik Nara sekilas dengan wajah kesal "gue mau hukum Lo,karena Lo selingkuh"kata Vano

Mulut Nara membulat,dia mengerutkan keningnya."emang gue salah apa sihh?"tanya Nara namun selalu tak ada jawaban dari pertanyaan Nara.

Keduanya menaiki anak tangga hingga kedua remaja itu tiba di rooftop.nara melirik kearah Vano bertanya tanya apa penyebab dirinya dibawa kesini.

"Ngapain kesini?"tanya Nara

Vano berjalan menuju sebuah kursi lalu duduk di kursi tersebut.

"Sini"panggil Vano melambaikan tangannya.
Nara masih diam di tempat belum beranjak.

"Sini buru"panggil Vano lagi membuat Nara akhirnya berjalan menghampirinya,wajah Nara terlihat kesal.

"Apaan sih?"tanya Nara berdecak kesal.

Langit biru membentang diatas mereka,namun kedua remaja itu tampak tak menghiraukan cuaca siang itu.

"Duduk "perintah vano.

Nara memutar bola matanya."kursinya cuma satu,emang gue duduk dimana"kata gadis itu memandangi sekelilingnya,cowok itu duduk di satu satunya kursi disitu.

Vano menghela nafas jengah."bodoh banget sih,maksud gue duduk dimari"kata Vano sembari menepuk pahanya.

Mata Nara membelalak diikuti mulutnya yang menganga.

"APAAA!!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PERFECT BOYFRIEND❤️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang