Di Halte itu...

17 3 0
                                    

Sabtu, 03 Agustus 2019
Tepatnya pukul 10.00 wib

Aku dan temanku (sebut saja Lastri) bisa juga dipanggil Aci, terserah deh ya mau panggil apa.
Aci yang masih berbaring di tempat tidur pun sontak terbangun ketika aku mematikan lampu, karena cahaya dari luar sudah cukup menerangi ruangan kamar. Jadi lampu ku matikan.

Hari ini Kami berencana ingin mengantar adek sepupunya Aci untuk pendaftaran ulang ke kampus (____) karena ia diterima pada jurusan S1 Akuntansi di kampus tersebut. tadinya sih aku tak ingin ikut tapi karena Aci sedang tidak sehat jadi kuputuskan untuk menemaninya.

Seperti hari-hari sebelumnya aku sholat dhuha dulu, mengawali pagi dengan bersyukur, sementara Aci kekamar mandi. Entah ia mandi atau tidak.

2 raka'at dhuha diakhiri salam dan doa agar hari ini Allah mudahkan segala urusan dan dipermudah rejeki.

***

Tak lupa untuk mengunci jendela kamar, mematikan lampu, mencabut saluran listrik, dan mengunci pintu. Kami pun pergi.

Aku yang hanya memakai baju serba hitam dan ditambah jilbab merah maroon mewakilkan bagaimana perasaanku saat itu.. Entah apa yang salah, sejak pagi tak ada senyum dipipi ini.

Yaa ku akui aku benar-benar sedang galau..
Uang bulanan sudah semakin menipis,,
Keperluan yang akan dibeli masih banyak, ditambah lagi aku pusing dengan perangkat pembelajaran yang akan dibuat sebagai bahan awal untuk PL sesuai permintaan guru pamong.

Jujur saja aku kurang paham dengan perangkat pembelajaran, seperti RPP, Prota, Promes, KKM, dll.
Ini membuat ku pusing, sedangkan hari senin sudah masuk kelas..
"Oh Tuhan... "

Hampir saja aku akan mengeluh dengan keadaan...

Ssssssttt....

Tiba2 seorang knek mobil bus jurusan Pdg-Pyk mengejutkanku yang sedang melamun saat dijalan..

"Kama kak? Pyk? Sangka? Bukik? "
"Indak da" Sahut ku dengan nada ketus..

Inilah yang paling aku tak suka... Para knek yang suka menghalangi2 jalan hanya ingin menanyakan kita mau kemana..

Aku angkat perlahan mataku melihat sekitar mobil bus di area jalanku itu.. Dan aku tersadar mereka begitu bekerja keras.. Mereka tak patah semangat bertanya kita mau kemana..

"Yaa Allah.. Ampuni aku..."
Tiba2 terlintas dihatiku bahwa tak seharusnya aku begitu.. Mereka hanya melaksanakan pekerjaannya dengan baik.. Sedangakan aku mengeluh dengan masalah kecil.

Dekat dengan jejeran bus tersebut tiba2 seorang kakek2 yang sedang menjual bengkoang pun menghampiriku,
"nak bali lah nak", suara itu membuat hatiku pilu..

Aku malu.. Aku masih saja mengeluh hanya karena tugas kuliah.. Sementara kakek itu tak beranjak dari tempatnya walau setiap yang lewat hanya bisa senyum saja tanpa membeli dagangannya...
Aku masih harus bersyukur..

Tak begitu jauh pula dari tempat sang kakek berjualan akhirnya kami sampai di halte bus trans..
Kurang lebih 10 menit kami menunggu bus datang, tanpa berbicara, kami hanya sibuk dengan HP masing-masing.

Ketika kami sibuk dengan gadget masing2 tiba-tiba terdengar serene ambulance yang diiringi dengan motor gojek. Mungkin saja, yang sedang ada di ambulance adalah kerabat dari pengemudi gojek.

Aku agak trauma dengan suara serene ambulance.. Disebabkan karena pernah mengalami kesedihan dahulu saat melihat ambulance menuju rumah..
Sudahlah lupakan saja.

Dan lagi aku terdiam dan merenung, air mata pun menetes dengan sendirinya..

" Yaa rabb.. Ampuni Aku.. Aku masih mengeluh hanya karena masalah kecil.. Disisi lain ada keluarga yang sedang berduka karena kehilangan anggota keluarga. "
Kalimat itu pun merekah didalam batinku..

Aku rasa Allah sedang menunjukkan padaku.. Bahwa aku jauh lebih beruntung.. Dan aku harus lebih banyak bersyukur..

"Yaa Rabb.. Engkau sangat baik." 😭

***

Efek naik mobil bus, aku pusing sekali, letih sekali, dan akhirnya duduk di taman depan kampus. Sementara Aci sedang berbincang-bincang dengan pamannya tentang kuliah ayu (sepupu Aci)

Aku terus baca wattpad melalui android ku yang berjudul "halalkan atau ikhlaskan" Yang ditulis oleh Nur hidayah. Yang sudah 3 hari aku belum juga selesai membacanya. Ceritanya sangat bagus.
Realita kehidupan, sangat cocok untuk bahan bacaan anak zaman milenial yang sibuk dengan HP dan pacaran...

Sembari membaca wattpad, aku mendengar pembicaraan Aci dengan pamannya, kalau ternyata pamannya ingin menemui pimpinan kampus untuk minta bantuan beasiswa untuk ayu..
Ayu anak pintar, dan dia berasal dari keluarga yang susah dari segi ekonomi.
Ayu dinyatakan lulus namun UKT nya 3 jt.
Ayah Ayu berkata tak sanggup membayar segitu banyak..
Mungkin Ayu tidak jdi kuliah jika uang kuliahnya masih segitu..

"Yaa Allah,, ampuni aku,, aku yng masih mengeluh saat ini hanya karena perangkat pembelajaran yang belum selesai.. Sedangkan dihadapanku ada dua orang, ayah dan anak yang punya harapan besar untuk anak nya bisa kuliah dan sukses. Tapi malah terkendala oleh biaya..
Sedangkan aku 😭
Aku sudah di semester akhir,, aku diterima kuliah di Universitas Negri.. Aku hanya perlu bangkit..
Tapi aku malah mengeluh...
Sedangkan mereka tidak..
Mereka tetap berusaha agar bisa diterima permohonan nya..

" Yaa rabb.. Aku harus banyak bersyukur... "

***

Alhamdulillah... Pimpinan kampus menerima kedatangan kami dengan baik.. Dan beliau permudah dan mau membantu, tapi belum jelas hasilnya..
Akhirnya mereka pulang dengan perasaan lega dan tetap berharap hasilnya menunjukkan ia diterima sebagai penerima beasiswa.

"Yaa Allah permudahlah urusan Ayu, lembutkan lah hati orang di yayasan agar memberinya beasiswa" Aamiin...

***

"Hari yang baik... Hari ini Allah tunjukkan padaku, bahwa aku harus lebih banyak bersyukur, aku harus bangkit, Allah begitu baik... Allah tak ingin aku terpuruk..

" Ketika aku merasa paling terpuruk.. Allah hadirkan cerita2 yang membuatku ingat kembali bahwa aku harus tetap bersyukur bagaimanapun keadaannya"

Semoga yang baca bisa ambil hikmahnya ya..
Maaf kalo alur ceritanya agak rancu, banyak typo, dan kurang bagus bahasanya..
Maklum baru belajar..

Wassalamamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Bersyukur Atas Karunia-NyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang