Prolog

6 0 0
                                    

Xue Yi mendengar bunyi bip bip dari alat pendeteksi detak jantung yang tersambung melalu kabel-kabel yang menempel di dadanya.

Ruangan VIP di rumah sakit terkenal tempat ia menginap sangat sepi. Bau disinfektan memenuhi ruangan. Bahkan setelah berjuang selama 20 tahun, orang tuanya tidak terlihat peduli untuk menemani pemuda berkulit pucat itu untuk terakhir kalinya.

Mengenang masa kecilnya yang kelabu, Xue Yi tidak menemukan satu hari pun dia dapat tersenyum bahagia. Bahkan sejak pertama kali lahir, dia harus berada diantara kabel yang membantunya untuk terus hidup.

Dengan tubuh lemah, Xue Yi yang berumur lima tahun hanya berada didalam rumahnya dengan para pelayan dan pengasuhnya. Xue Yi kecil harus belajar memahami kesibukan orang tuanya.

Bahkan di hari kelulusan Sekolah Menengahnya, Xue Yi tidak menemukan orang tua yang seharusnya menjadi ibu dan ayah yang mendampingi ia.

Selain bibi pengasuh dan supir pribadinya, tidak ada orang lain yang dapat memahami betapa sepi dan kosong kehidupan Xue Yi.

Setelah mengenang cukup lama, perlahan air matanya menetes diantara pipi Xue Yi.

"Jika Dewa memang ada di dunia ini, tolong biarkan aku mendapatkan sedikit kasih sayang di kehidupanku selanjutnya."

Bunyi bip panjang memenuhi ruangan Xue Yi, dan perlahan pria muda itu menutup matanya.

.
.
.

Sebuah boneka kayu tergeletak diatas tempat tidur kayu, tubuh kayu itu berukuran seperti anak remaja berusia 18-19 tahun. Dengan tinggi sekitar 160cm lebih.

Jemari kayu berbunyi karena pergerakan perlahan dari boneka. Di sisi lain ruangan, sebuah meja besar dengan berbagai ukiran tangan dan kaki kayu diatasnya, dengan seorang pria berjubah biru yang sedang menyatukan kaki bagian atas dan bawah.

Mata pria itu sangat fokus hingga ia tidak menyadari tatapan kaget dari Xue Yi dibelakangnya.

"Haa?! Ka- Kakiku!" Xue Yi berteriak setelah menyadari kaki bagian kirinya yang hilang dan seorang pria yang sedang berdiri didepannya memegang potongan kaki.

Dewa tanpa nama itu berbalik saat mendengar seruan Xue Yi, dan mendapati seorang boneka kayu sedang menunjuk kearahnya dengan mulut terbuka.

"Xiao Yi?"

*Xiao: sebutan untuk seseorang yang jauh lebih muda*

Dewa besar itu berlari sembari menggenggam sebuah bagian dengan bentuk seperti betis manusia. "Xiao Yi, apakah kamu baik-baik saja?" Pria dengan mahkota giok itu bertanya khawatir.

Mata Xue Yi semakin melebar melihat pria aneh itu mendekati dia. "Ka- ka.." Dia menunjuk kearah tangan pria itu dan menunduk. Tetapi sebelum menyelesaikan kata-katanya, pandangannya sedikit kabur, lalu mata bagian kirinya terasa sakit sampai sebuah bola kecil terjatuh di pangkuannya.

Ia menatap lekat-lekat sembari menyentuh mata kirinya. Bentuk itu, seperti sebuah mata! Sebuah mata!

Seseorang seperti memanggil namanya sebelum ia kehilangan kesadaran lagi.

.
.
.

Gesx: Jadi ini bukan novel terjemahan ye. Cuma pake latar Xianxia aja ehem ehem. Kalau ada kata-kata atau namanya kerasa aneh, maaf guys. Bukan holang China saye🥺🙏

Awakened As A Wooden Man From A Nameless GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang