SATU ✔

310 15 5
                                    

Tekan bintang disudut kiri!!


Cahaya matahari pagi menyelinap masuk melalui celah-celah jendela kamar, di sambut pula dengan kicauan merdu burung-burung yang asik menyambut pagi. Namun, itu sama sekali tak mengusik seorang gadis yang tengah asik terlelap dibalik selimut tebalnya, tak ada pertanda bahwa gadis itu akan terbangun. Dia terlalu asik berkutat dengan alam bawah sadarnya yang sangat tenang.

Jam dinding menunjukkan pukul enam pagi, gadis itu terbangun dari tidurnya karena ketukan pintu yang terus berbunyi di balik pintu. "Aku udah bangun, Ma." Sahut dia memberitahu pada Mama. Dan setelah itu, tak lagi terdengar suara ketukan pintu. Dia tengah duduk di ranjang menatap kearah jendela, menatap kosong seolah dirinya tengah mengumpulkan nyawanya yang tengah berpetualang.

Setelah dirasa cukup segar, dia berjalan menuju kamar mandi untuk bersiap berangkat ke sekolah. Tak membutuhkan waktu lama, akhirnya dia sudah siap dengan pakaian sekolahnya. Memasukkan beberapa buku dan alat tulis kedalam tas, dan dia pun sudah siap untuk berangkat ke sekolah.

"Jangan lupa itu bekal makanmu, nanti ketinggalan loh." Suara Mama membuat dia ingat mengenai perlengkapan mos hari ini.

"Oiyaa, hampirr saja." Sambutnya, sembari berjalan mengambil name tah miliknya yang tergeletak diatas meja. Mama hanya tersenyum sembari mengusap lembut surai sang putri.

***

"Kirana."
"Kirana Ayndraputri." Sentak Mishel yang merasa kesal dengan temannya itu.

"Kenapa, Shel. Kagett gue."

"Lagian lo, pagi-pagi malah melamun ga jelas." Mishel mengambil duduk di samping Kirana.

"Ehm, gue lagi bingung aja."

Mishel tertawa mendengar penuturan temannya itu, bingung katanya. Apa yang membuat gadis seperti Kirana, si bawel dan galak ituu bingung.
"Apa yang bikin lo bingung? Gayaan banget pakai segala bingung."

Drkk!

Suara pintu terbuka cukup keras, dan muncul seorang gadis yang datang dengan laptop di tangannya. Dia berjalan menghampiri tempatnya duduk.
"Ran, bawa bekal ngga? Laper gue." Suaranya terdengar tatkala dia sudah duduk tepat di belakang tempat Kirana duduk.

"Yeu, si babi. Baru juga dateng ya ditanya udah makanan aja."

"Daripada gue nanyain Kim Taehyung ke lo, kan ga mungkin. Demen yang ada nanti." Sahutnya semangat.

Kirana hanya menggeleng melihat tingkah kedua temannya itu dipagi hari. "Gue bawa nasi goreng, El." Kirana mengeluarkan bekal yang Mama siapkan tadi pagi.

"So sweet, thanks, Ran. Lo emng paling pengertian."

"Kim Taehyung ngga ngasih lo makan ya, El. Kasian banget tau ngga." Seru Mishel, "Atau lo sibuk sama selingkuhan, sampai kelapan gini." Lanjutnya.

"Yeu, berisik lo babu hanbin. Mending makan bareng nih, enak banget anjir." Celoteh Helena yang tengah asik menyantap bekal makan milik temannya itu.

"Gue kayanya lagi naksir sama orang deh." Ucap Kirana tiba-tiba.

Uhhuk. Uhuk

ARGARANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang