Bahagia yang sederhana

129 40 2
                                    

Jihoon membuka surat dari Jinyoung, entah mengapa, si dominan tiba-tiba saja memberinya sebuah surat, dan memintanya membaca surat tersebut dirumah.

Jihoon sebenarnya daritadi sangat penasaran, apa isi surat ini?

Maka ketika bel pulang berbunyi ia bergegas ke parkiran sekolah untuk pulang bersama Jinyoung.

Ia terus merutuk sebal melihat lalu lintas yang padat sore itu. Tak bisa kah ia segera sampai di rumah?

Sesampainya di rumah, Jihoon langsung berlari menuju kamarnya, setelah memastikan Jinyoung pulang tentu saja.

Dan disini dia sekarang, terduduk di pinggir ranjang sambil membaca isi surat itu perlahan. Begini isi suratnya,

Tuhan itu terlalu baik. Kasih bintang buat langit yang tidak menentu.

Langit dengan gemuruh petirnya,

Langit dengan hujan badainya,

Langit dengan malam gelapnya.

Tapi setelah petir, hujan, dan badai. Bintang selalu datang bukan?

Selalu datang untuk menahan petir datang lagi.

Selalu datang menemani langit setelah hujan.

Selalu datang di setiap saat langit terlalu gelap.

Kamu itu penyembuh langit, kamu itu penyempurna langit.

Dan,

Kamu itu segalanya buat langit.

Dari langitmu, Bae Jinyoung.

Dan dalam sekejap, pertahanan Jihoon runtuh.

Kenapa Jinyoung selalu bisa membuatnya tersentuh? Mengapa Jinyoung selalu bisa membuatnya bahagia dengan hal kecil? Dan mengapa sampai saat ini, ia tidak bisa menahan debaran jantungnya itu kala melihat senyum manis seorang Bae Jinyoung?

Ia bahagia, bisa berkenalan dan dekat dengan sosok hangat seperti Jinyoung, yang punya seribu satu cara untuk membuatnya tersenyum.


Tbc.

Maaf, aku hanya sedang rindu.

Peanuts with Pumpkin [Winkdeep]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang