Jalanan kota Bandung sore ini cukup ramai. Banyak pedagang-pedagang kaki lima yang menawarkan dagangan nya. Angin sore yang menyejukan membuat beberapa orang memilih untuk berjalan kaki dibanding mengendarai motor atau pun mobil nya.
Begitu pula seorang gadis yang saat ini sedang berjalan. Dengan memakai earphone ditelinga nya, gadis ini melihat-lihat beberapa jajanan yang ada didekatnya. Ia berhenti di tempat yang menjual beberapa makanan yang kental dengan coklatnya.
"Apa ini teh, pak?" Tanya gadis itu pada seorang laki-laki tua yang menjual kue coklat berbentuk bola itu.
Yang ditanya pun tersenyum, "Bola-bola coklat neng geulis." Jawab bapak itu khas dengan logat Sunda nya. Sang gadis mengangguk-anggukan kepala nya.
"Saya ambil 5 ya pak." Ucap Gadis itu tanpa pikir panjang. Sang penjual langsung membungkus 5 buah bola-bola coklat itu dan memberikan nya. Gadis itu lantas memberikan beberapa lembar uang sesuai dengan harga yang ia beli.
Gadis ini bernama Candy Airysh Galechka. Gadis permen yang sangat menyukai coklat. Mempunyai perawakan ideal yang tentu nya sangat di idam-idamkan oleh gadis seusia nya. Mata nya yang sedikit sipit, dengan kulit putih dan rambut hitam panjangnya ini membuat ia terlihat semakin sempurna.
Candy memang sangat suka menghabiskan waktu sendirian. Ia lebih suka begitu dibandingkan harus berkumpul dengan teman-teman nya dicafe atau tempat-tempat yang instagramable. Baginya, menikmati waktu tanpa harus mengumbar agar semua orang tahu apa yang sedang dilakukan nya itu sangat menyenangkan.
Dan hari ini, ia memilih untuk mengelilingi salah satu jalanan di Kota Bandung dengan berjalan kaki, yang memang tempat nya tak jauh dari komplek rumah nya.
"Coklat udah, terus apalagi ya?" Tanya nya pada diri sendiri.
Dan ia menjawab kembali, "Oh, buku. Gue harus beli buku keknya, sekalian beli pulpen gambar juga."
Candy lantas melangkahkan kaki nya mencari toko buku yang biasa ia kunjungi, ia sedikit berlari karena sebentar lagi malam akan tiba. Ia harus menyiapkan keperluan sekolah nya untuk besok.
Ia tiba didepan pintu toko buku tersebut, dan segera masuk ke dalam. Ia mencari buku yang di maksud. Dan setelah beberapa menit mencari, ia mengambil buku catatan kosong. Buku yang ia maksud adalah buku tempat ia menuliskan segala kejadian yang terjadi pada hidupnya. Tak lupa, ia juga mengambil beberapa alat gambar yang biasa ia gunakan. Ketika semuanya sudah lengkap ia segera berjalan menuju kassa untuk membayar nya.
"Buku yang kemarin udah abis aja nih." Ucap sang kassa ber-nametag Reynanda Saputra itu.
"Iya nih Rey, liburan taun ini monoton banget. Ya jadinya gini deh kalo gabut, cuma nulis-nulis apa yang gue mau aja." Balas Candy pada Reynan.
Reynan tersenyum, "Gapapa Dy, daripada keluyuran gajelas kan?" Tanya Reynan.
"Iya Reynanda. Buruan, gue mau balik. Udah gelap ini." Ujar Candy.
Reynan buru-buru memasukan barang-barang Candy pada kantung belanja berwarna putih dan segera menyerahkan nya pada Candy.
Candy mengeluarkan beberapa uang dari tas kecil yang ia bawa dan memberikan nya pada Reynan. "Gue balik dulu ya Rey, semangat menjalankan tugasnya. Bye!" Candy melangkahkan kaki nya keluar dari toko tersebut.
Lampu jalanan sudah menyala, ia harus buru-buru kembali ke rumah. Ia melirik jam tangan berwarna pink yang melingkar ditangan kiri nya.
17.36
Masih ada setengah jam kurang waktu yang ia punya untuk kembali ke rumah dengan tepat waktu. Ia berlari kecil dengan dua kantung belanja ditangan kanan dan kiri nya. Candy adalah orang yang sangat menghargai waktu, maka dari itu tidak heran kalau ia harus sampai rumah sesuai dengan waktu yang ia tentukan.
Setelah ia berlari, akhirnya ia sampai didepan rumah mewah berwarna putih dengan gerbang hitam tinggi didepan nya.
Ia membuka gerbang tersebut, dan segera masuk menuju rumahnya.Rumah besar nan mewah ini terlihat sangat sepi. Perceraian kedua orang tuanya lah yang membuat keadaan seperti ini terjadi. Candy ikut dengan Ayah kandungnya sedangkan adiknya ikut bersama Bunda nya. Candy biasa sendirian dirumah yang sebesar ini, kecuali jika Ayahnya sedang tidak bertugas diluar kota.
Candy melangkahkan kaki nya melewati tangga untuk bisa sampai di kamarnya yang ada dilantai dua. Setelah ia tiba didepan pintu kamar yang ia hias dengan beberapa sticker coklat ia segera masuk. Ia menghempaskan tubuhnya di ranjang berukuran besar ini.
Candy mengambil ponsel nya. Dan mencari nama seseorang yang ada di kontaknya. Setelah menemukan kontak yang ia cari, ia segera mengetikan sesuatu.
Candy :
Kangen.Send.
Ia menutup ponsel nya dan segera bangkit untuk menyiapkan apa saja yang harus ia bawa besok. Ia menarik nafasnya panjang dan menghembuskan nya perlahan.
Ketika semua nya telah siap, ia bersiap untuk tidur, dan berharap bahwa mulai besok keadaan nya akan lebih baik lagi dari hari-hari sebelum nya. Perlahan ia menutup mata, dan beberapa menit setelahnya ia sudah terlelap. Beristirahat untuk melupakan beberapa kejadian yang dialami nya.
Hai Fellas! Ini cerita keduaku. Jangan lupa vote comment and share ya. Aku tunggu saran nya. Thx u!
-thistleboo
KAMU SEDANG MEMBACA
Proceed [ON GOING]
Teen FictionSeluruh perasaan ku simpan rapih dalam hati, ketika kata-kata sudah tak berarti. Dari aku, perempuan kuat. Untuk kamu. -Candy Airysh Galechka